KKB Papua
Ingin Pulang Melamar Sang Kekasih, Pratu Sandi Primadana Malah Gugur Diserang KKB Papua
Ibarat ingin hati memeluk gunung apalah daya tangan tak sampai, mungkin cocok untuk menggambarkan situasi pilu yang dialami Pratu Sandi Primadana.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Ibarat ingin hati memeluk gunung apalah daya tangan tak sampai, mungkin cocok untuk menggambarkan situasi pilu yang dialami Pratu Sandi Primadana, putra Kutai Kertanegara yang bertugas di Tanah Papua sebagai penegak kedaulatan wilayah NKRI.
Ketika berniat untuk berlibur pada Desember 2023 dan memboyong orang tuanya untuk melamar kekasih hati di Tanah Jawa, situasi nan buruk malah menimpa prajurit TNI yang bernama lengkap Pratu Sandi Primadana itu.
Aparat penegak kedaulatan NKRI ini, gugur dalam serangan mendadak Kelompok Kriminal Bersenjata yang terjadi pada Kamis 30 November 2023.
Dalam serangan tersebut, Pratu Sandi Primadana tewas terkena tembakan. Ia gugur dalam usianya yang hampir genap 25 tahun. Ia jatuh ke pangkuan bumi pertiwi ketika 18 hari lagi ia merayakan hari ulang tahunnya yang ke 25.
Bahwa kematian merupakan misteri yang tak bisa diramalkan oleh siapa pun, itulah ziarah hidup yang dialami Pratu Sandy. Pasalnya, berniat pulang di akhir tahun untuk melamar kekasih hati, Pratu Sandy malah menuai duka.
Memang, sebelum bertugas ke Tanah Papua, Pratu Sandy telah mengungkapkan isi hatinya untuk berumah tangga. Hal itu disampaikan langsung kepada pamannya, Idrus.
Kepada Idrus, prajurit TNI itu menyampaikan niat untuk mengajak paman dan orangtuanya untuk melamar sang kekasih di Jawa. Makanya Pratu Sandy memohon doa selama ia berada di daerah bergolak.
"Pak, saya mau berangkat tugas. Doakan ya. Desember nanti saya selesai tugas, bapak sama orangtua saya nanti saya bawa ke Jawa. Saya mau menikah, calon saya anak yatim piatu," ungkap Idrus mengenang pesan Sandy.
Yang meluluhlantakkan hati, adalah ketika musim liburan hampir tiba, Pratu Sandy bukannya pulang dan bersama keluarga melamar pujaan hati, tetapi pulang dalam keadaan telah meninggal dunia.
“Kami sama sekali tidak menyangka akan hal ini. Kami tidak percaya dengan keadaan seperti ini. Sandy seperti anak saya, sehingga saya sangat sedih dengan keadaan ini. Sangat-sangat sedih,” ujarnya berlinang air mata.
Pratu Sandy, prajurit TNI Satgas Pamtas Mobile Batalyon Infanteri (Yonif) Mekanis Rider 411/Pandawa asal Kutai Kartanegara. Ia gugur dalam tugas menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pratu Sandy menjadi satu dari dua prajurit TNI yang gugur setelah diserang Kelompok Kriminal Bersenjata. Peristiwa itu terjadi di Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Kamis 30 November 2023 sore.
Sementara Idrus mengatakan, kepastian mengenai kemenakannya gugur dalam insiden baku tembak itu, ungkap Idrus, diterima keluarga pada Kamis 30 November 2023 saat hampir maghrib.
"Saat mendapat kabar itu, kami keluarga syok. Kami tidak percaya. Tapi kami memang harus pasrah dengan keadaan inii," ungkap Idrus.
Saat itu, tuturnya, sang ayah, Supriadi tak sanggup berjalan. Kakinya seakan tak sanggup menopang tubuh ketika ia melangkah masuk ke dalam rumah.
Makanya, ia terpaksa dipapah oleh kerabatnya agar bisa masuk ke dalam rumah ketika baru pulang dari tempat kerja di Kecamatan Kota Bangun, Kutai Kertanegara.
Kisah yang sulit dilupakan, tutur Idrus adalah sebelum dikabarkan gugur dalam kontak tembak dengan KKB Papua, anaknya itu masih berkomunikasi dengan ibunya. Bahkan saat itu, sang ibu masih menanyakan keadaannya saat bertugas di pos jaga.
Dan tak disangka, kalau kabar tersebut merupakan perbincangan terakhir antara anak dengan sang ibu. Hal ini yang sungguh memilukan.
Contoh Nyata Bela Negara
Sebelum jenazah tiba di rumah duka, Dandim 0906/KKR, Letkol Inf Jeffry Satria datang ke rumah duka. Ia menyatakan berbelasungkawa, dan menyiapkan semua hal untuk pemakaman jenazah.
"Selaku Dandim 0906/KKR, saya turut berdukacita atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik kita di Papua. Ini kehilangan berat bagi kami, terutama untuk pihak keluarga," imbuhnya.
Jenazah Pratu Sandy dimakamkan di taman makam pahlawan (TMP) Bukit Biru, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Sabtu 2 Desember 2023 malam.
Sebelumnya, jenazah tiba di Bandara APT Pranoto Samarinda, Sabtu 2 Desember 2023 sekitar pukul 16.25 Wita.
Upacara penyambutan kedatangan jenazah Pratu Sandy digelar di bandara oleh para prajurit TNI dan dipimpin langsung oleh Komandam Korem (Danrem) 091/ASN, Brigadir Jenderal (Brikjen) TNI Yudhi Prasetiyo.
Setelah upacara berlangsung dengan hikmat, jenazah dimasukan ke dalam mobil ambulan untuk kemudian dibawa ke rumah duka.
"Di sini disambut langsung Danrem, untuk selanjutnya dibawa ke Tenggarong," ungkap Komandan Kodim (Dandim) 0901/Samarinda, Kolonel Czi Eko Supri Setiawan.
Kolonel Czi Eko Supri Setiawan berpesan ke masyarakat, bahwa membela negara tidak hanya sekadar ucapan saja, tetapi juga jiwa ragapun bisa untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini.
Sama halnya dengan apa yang telah terjadi kepada almarhum Pratu Sandi Primadana, yang di mana beliau telah gugur lantaran melawan kelompok bersenjata di Papua. "Ini contoh yang nyata, bagi seluruh masyarakat ini bentuk bela negara.
Rasa cinta tanah air itu bisa dibuktikan dengan profesi apapun, kalau di TNI tugas operasi bawa nama negara," pungkasnya.
Sebagai informasi Pratu Sandy, lahir di Balikpapan, pada 18 Desember 1998.
Ia meninggal dunia dalam tugas membela negara hanya 18 hari menjelang hari kelahirannya.
Ia merupakan putra dari Supriyadi dan Puriyani yang beralamat di Jalan Jelawat No 18 RT/RW 004 Timbau, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Pratu Sandy memang merupakan penembak jitu.
Hal tersebut dibuktikan dengan jabatan yang Pratu Sandy emban sebelum gugur. Ia adalah Tamtama Penembak Senapan (Tabak Pan).
Ia merupakan alumni SMA Negeri 2 Tenggarong. Setelah lulus dari bangku sekolah, ia langsung mendaftar untuk menjadi anggota Kostrad dan melanjutkan pendidikan sebagai prajurit.
Panglima TNI Berduka
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menyatakan rasa duka atas gugurnya dua prajurit TNI di Distrik Paro, Kabupaten Nduga.
"Saya selaku Panglima TNI berdukacita atas gugurnya prajurit-prajurit terbaik kita di Papua," kata Agus di Mabes AD dikutip dari keterangan yang diterima TribunKaltim.co, Jumat 1 Desember 2023.
Agus memastikan TNI akan memenuhi hak bagi anggota keluarga yang ditinggalkan dari kejadian nahas tersebut.
"Hak-haknya akan kita penuhi, ada dari Asabri itu Rp450 juta, kemudian juga ada 12 kalau gaji, itu satu tahun ya, kita berikan gaji penuh, ada dari BRI, BJN, kurang lebih hampir Rp600 juta lebih lah, per orang nya," ucap Agus.
Pratu Sandy Primadana, prajurit Kostrad asal Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur menjadi satu dari dua prajurit yang gugur akibat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua pada Kamis 30 November 2023 sore.
Berdasarkan kronologi yang beredar, dua anggota TNI ditembak KKB Papua saat melaksanakan kegiatan mengambil air dari pos.
Gugurnya pemuda lajang berusia 25 tahun itu diketahui dari laporan kepada Korem 172/PWY, Komando Resor Militer yang berada dibawah komando dari Kodam XVII/Cenderawasih.
Dalam laporan tersebut disebutkan terjadi kontak tembak antara Satgas Pamtas Mobile Yonif R 411/PDW dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) Kodap III Ndugama yang dipimpin Egianus Kogoya di Distrik Paro Kabupaten Nduga.
Saat itu, Pratu Sandy bertugas di Satgas Pamtas Mobile Yonif R 411/PDW.
Saat baku tembak itulah Pratu Sandy diduga terkena peluru.
Tak hanya Pratu Sandy, rekannya bernama Prada Muhamad Fadli yang berasal dari Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, juga menjadi korban meninggal dunia dalam baku tembak itu.
Baca juga: Jika KKB Papua Tak Hentikan Aksi Anarkis, Panglima TNI Terpaksa Terapkan Cara Ini
Baca juga: Cegah Tindakan KKB Papua Saat HUT OPM, Kapolres Mimika Gelar Apel Gabungan: Selalu Waspada!
Dalam laporan itu diketahui kalau KST Kodap III Ndugama menyerang Pos Paro Satgas Pamtas Mobile Yonif R 411/PDW menggunakan senjata api jenis SO Minimi.
"Iya memang benar kabar duka bahwa prajurit TNI asal Kutai Kartanegara telah gugur," ujar Dandim 0906/KKR, Letkol Inf Jeffry Satria. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.