Ganjar Kampanye di Kupang

Ganjar Pranowo Paparkan Solusi Penurunan Angka Stunting di NTT

Ganjar Pranowo menyadari tantangan khusus di Indonesia Timur dan menegaskan kembali komitmennya dalam menyelesaikan masalah stunting di NTT

Editor: Agustinus Sape
POS-KUPANG.COM/ASTI DHEMA
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo berdialog dengan Uskup Keuskupan Agung Kupang, Mgr. Petrus Turang, Pr (kanan, duduk) di sela kegiatan kampanye di Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat 1 Desember 2023. Dia punya strategi menurunkan angka stunting di NTT. 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Setelah menyelesaikan awal masa kampanye di Merauke, Papua, Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 3, Ganjar Pranowo, kembali mengunjungi Indonesia Timur dengan menjalani kampanye hari keempat di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (1/12/2023). Ganjar Pranowo menyadari tantangan khusus di Indonesia Timur dan menegaskan kembali komitmennya dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi masyarakat setempat.

Kerumunan warga menyambut kedatangan Ganjar pada pukul 11.52 WITA di Bandara El Tari. Kemudian Ganjar melaksanakan shalat Jumat di Masjid Al-Mujahidin Penfui, NTT.

Selanjutnya, didampingi rombongan beserta Ketua DPW Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan NTT, Emelia Julia Nomleni, Ganjar bergegas meresmikan Sinode GMIT, Kupang.

Baca juga: Capres Ganjar Pranowo Minta Tokoh Agama Kontribusi Jaga Keutuhan dan Persatuan Bangsa

Di sela kunjungan tersebut, Ganjar menjawab pertanyaan jurnalis terkait penurunan angka stunting di NTT yang saat ini tertinggi di Indonesia (mencapai 35 persen).

Menurut Ganjar, fasilitas kesehatan, satu desa satu puskesmas atau pustu dengan satu nakes dan satu dokter harus segera disediakan sehingga kondisi ibu mengandung hingga melahirkan dan masa krusial 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) dapat terpantau.

“Inlah pentingnya pendataan dari seluruh usia kehamilan dari waktu ke waktu yang musti dipantau. Kalau masalah kita tandai sehingga bisa dicegah. Ada bidannya, ada perangkat desanya, bahkan seperti di Jawa Tengah, kita mendorong pelajar sebagai pendamping ibu hamil melalui program one student one client. Jadi sebenarnya ada bank cara untuk mencegah stunting,” ujar Ganjar.

Dalam kesempatan yang sama, Ganjar juga menjawab pertanyaan wartawan terkait Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang kerap terjadi di NTT. Kejadian TPPO yang melibatkan 256 warga NTT pada bulan Agustus lalu menunjukkan urgensi tindakan preventif dan penanggulangan.

Baca juga: Kampanye di Kupang, Ganjar Minum Teh Kelor Bersama Uskup Agung Kupang

Ganjar menyoroti pengalaman pribadinya dalam menangani kasus serupa di Semarang, ia menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah daerah dan penegak hukum dalam menangani masalah ini.

“Kebetulan kami pernah menangani di Semarang, dia dilatih kerja alasannya akan dikirim ke salah satu tempat di Indonesia tapi ternyata trafficking, TPPO kita handle,” kata ganjar.

“Ini penting partisipasi antara pemerintah daerah dan penegak hukum maka butuh kerja sama antara penegak hukum dan Pemda, kita siapkan shelter-shelter untuk menangani dan tentu laporan masyarakat. Maka betul-betul harus ada satu layanan yang bisa menerima laporan masyarakat sehingga kita bisa meresponsnya dengan cepat. Musti ada kesadaran publik untuk satu momen mau bertindak dengan cepat,” tandas Ganjar.*

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved