Berita Sikka
Kontraktor Pasang Safety Line di RS Pratama, Plt Kadis Kesehatan Sikka: Konfirmasi ke Pj Bupati
Proyek pembangunan gedung utama RS Pratama Doreng sendiri bersumber dari dana pinjaman daerah senilai Rp. 10.524.916.000.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo
POS-KUPANG.COM, MAUMERE - RS Pratama Doreng di Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka terpaksa memasang safety line di areal bangunan dan kembali ke kampung halamannya di Lampung karena Pemerintah Kabupaten Sikka diduga belum melakukan pembayaran termin ke 4.
Pemasangan safety line di areal gedung utama RS Pratama Doreng itu dilakukan sejak, Sabtu, 25 November 2023.
Proyek pembangunan gedung utama RS Pratama Doreng sendiri bersumber dari dana pinjaman daerah senilai Rp. 10.524.916.000.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mayat Membusuk dalam Rumah di Bangkoor Sikka
Dari nilai kontrak Rp. 10.524.916.000 tersebut, sudah dilakukan termin mencapai 48 persen di luar uang muka 15 % yang sudah dicairkan lebih dahulu pada awal pekerjaan.
Plt Kadis Kesehatan Sikka, Hengky Sali yang dihubungi POS-KUPANG.COM, Senin, 27 November 2023 siang di Maumere menyarankan agar persoalan itu dikonfirmasi kepada Penjabat Bupati Sikka.
Pasalnya, kewenangan memberikan penjelasan terkait persoalan itu ada di Penjabat Bupati Sikka.
Sampai saat ini, POS-KUPANG.COM masih berupaya menghubungi Penjabat Bupati Sikka yang sedang berada di Kupang mengikuti RUPS Bank NTT.
Baca juga: Uang Belum Dibayar, Kontraktor Pulang Kampung dan Pasang Safety Line di RS Pratama Doreng Sikka
Sebelumnya diberitakan, Fadli, kontraktor pelaksana pembangunan RS Pratama Doreng kepada TribunFlores.Com, Minggu, 26 November 2023 menjelaskan, pekerjaan RS Pratama Doreng dihentikan sementara waktu sambil menunggu pencairan tahap atau termin ke 4 dari Pemerintah Kabupaten Sikka.
"Dana kita sudah habis, gak bisa lanjut lagi pekerjaan jadi untuk sementara kosong tu di lapangan sedangkan material masih banyak didalam, makanya kami police line berarti kan tanda larang, gak boleh sembarangan orang masuk, nanti materialnya pada ilang, itu aja fungsinya, sekarang kami lagi memproses masalah tagihan ini," ungkap Fadli yang mengaku sedang melakukan perjalanan pulang kampung di Lampung.
Fadli mengaku terpaksa pulang kampung dengan menggunakan kapal laut karena ketiadaan biaya untuk naik pesawat. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.