Pilpres 2024
Anies Kritik IKN: Mestinya yang Dibangun Itu Bukan IKN, Tapi Kota-kota Kecil Demi Pemerataan
Anies Baswedan, capres yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan, melontarkan kritikan pedas terkait pembangunan Ibu Kota Negara di Kaltara.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Anies Baswedan, calon presiden yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan, melontarkan kritikan pedas terkait pembangunan Ibu Kota Negara yang kini sedang dibangun oleh Presiden Jokowi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Utara atau Kaltara.
Dikatakannya, jika pemerataan pembangunan menjadi satu-satunya alasan untuk dibangunnya IKN, maka hal tersebut sesungguhnya tidak tepat. Karena yang dibangun hanya satu kota dan tak ada unsur pemerataan.
Akan tetapi, jika yang dibangun adalah kota-kota kecil di seluruh Indonesia, maka pemerataan pembangunan akan terwujud dengan sendirinya.
Pasalnya, kota-kota kecil itu semuanya dibangun secara merata untuk mewujudkan kemajuan Indonesia sebagaimana yang diinginkan bersama.
Sebelumnya diberitakan, pembangunan IKN yang kini sedang digencarkan, akan menimbulkan ketimpangan baru dalam progress kemajuan di Tanah Air.
Kritikan itu dilontarkan calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan, dalam acara Dailog Terbuka Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, Rabu 22 November 2023.
Dalam acara yang disiarkan langsung melalui TV Muhammadiyah tersebut, awalnya panelis yang merupakan peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Professor Siti Zuhro terlebih dahulu mempertanyakan, apakah pembangunan IKN prospektif untuk Indonesia di masa depan?
Merespon pertanyaan itu, Anies Baswedan pun angkat bicara. Ia melontarkan pernyataan menohok tentang pembangunan IKN yang kini menjadi prioritas di negeri ini.
Dikatakannya, bahwa saat ini alasan pemerintah membangun IKN, adalah sebagai upaya pemerataan. Namun hal tersebut tidak tepat.
"Kalau mau memeratakan Indonesia, maka bangunlah kota kecil menjadi menengah dan kota menengah menjadi kota besar di seluruh Indonesia," ujar Anies.
Akan tetapi, kalau yang dibangun hanya satu kota, kota di tengah hutan, maka sesungguhnya hal tersebut akan menimbulkan ketimpangan baru.
Ketimpangan itu akan terlihat pada banyaknya area hutan belantara di Kalimantan Utara yang dibabat demi pembangunan Ibu Kota Negara.
Dengan demikian, katanya, alasan pemerintah membangun IKN untuk pemerataan pembangunan, hal itu dinilai berbanding terbalik dengan tindakan pembangunan IKN yang kini sedang digencarkan.
"Jadi antara tujuan dan langkah yang dikerjakan, itu nggak nyambung. Kami melihat ini problem. Karena itu ini harus dikaji secara serius, karena tujuan kita Indonesia yang setara Indonesia yang merata," ujarnya.
Anies mengatakan, jika pemerintah serius menginginkan adanya pemerataan, kota yang sudah ada saat ini dikembangkan dari kota kecil ke kota skala menengah.
Kemudian, kota skala menengah diberikan program agar bisa berkembang menjadi kota besar. "Tapi menurut kami langkahnya bukan membangun satu kota, tapi justru dengan membesarkan semua kota yang ada di Indonesia," ujarya.
Terhadap kritikan tersebut, calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka enggan menjawab. "Enggak usah ditanggapi," kata Gibran dengan buru-buru saat ditemui di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis 23 November 2023.
Putra sulung Presiden Jokowi mengatakan, akan menerima semua masukan terkait tahapan pembangunan IKN ke depan.
Baca juga: Hamdan Zoelva Bergabung ke Anies-Muhaimin, Mantan Ketua MK Jadi Ketua Dewan Pakar
Baca juga: Istri Viktor Laiskodat Jadi Timnas Amin, Siap Menangkan Anies-Muhaimin di NTT
Diketahui, pasangan Prabowo Subianto-Gibran berkomitmen untuk melanjutkan tahapan pembangunan IKN yang telah dimulai era Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Monggo semua masukan kami terima," ungkap dia. Suami Selvi Ananda tampak buru-buru saat ditanyai soal komitmen paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud yang juga akan melanjutkan pembangunan IKN jika terpilih di Pilpres.
"Bentar ya, aku kesusu (buru-buru). Nanti-nanti lagi," ucap Gibran. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.