Pilpres 2024
Tak Tahan Dengar Tuduhan ke Gibran, Wagub Jawa Timur Angkat Bicara: Jangan Hanya Satu Sisi
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak angkat bicara terkait makin tajamnya serangan sejumlah pihak yang dialamatkan kepada Gibran Rakabuming Raka.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak angkat bicara terkait makin tajamnya serangan sejumlah pihak yang dialamatkan kepada Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden Prabowo Subianto.
Kini ia pasang badan untuk bela Putra Sulung Presiden Jokowi. Ia menyebutkan bahwa dirinya prihatin atas tuduhan para pihak kepada Wali Kota Solo yang kini menjadi cawapres Prabowo Subianto itu.
Kepada para awak media, Emil Dardak yang juga Alumni Ritsumeikan Asia Pacific University, Jepang ini menekankan bahwa ia membela Gibran bukan saja karena sebagai juru bicara.
Ia melakukan itu karena alur pendidikan yang dilalui Gibran mirip dengan yang telah dilaluinya. "Saya sebagai seseorang yang kisahnya sama, bahwa Mas Gibran itu ambil program O level di Singapura. Saya juga dulu juga sama, ambil O level di Singapura,” ujarnya memulai pembicaraan.
Mas Gibran, kata dia, sekolah private college. Jadi sebuah perguruan tinggi yang menjalankan program gelar bekerja sama dengan universitas dari Inggris atau Australia.
Pada proses pendidikan tersebut, lanjut dia, Gibran mengambil program dengan Inggris University of Bradford, melalui MDIS (Management Development Institute of Singapore).
Dulu, katanyaia pernah mengambil program dengan University of Wales melalui sebuah perguran tinggi Indonesia yang namanya Universitas Indonusa Esa Unggul.
Sementara di dalam negeri, juga telah ada pengakuan kesetaraan ijazah dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDikti) yang menjadi landasan pendidikan yang ditempuh.
Karenanya, Emil Dardak yang juga memperoleh gelar diploma dari Melbourne Institute of Business and Technology ini, berharap hal tersebut tak menjadi polemik berkelanjutan.
"Atas dasar kesamaan tersebut saya bisa memahami, mungkin bagi sebagian pihak mereka bertanya-tanya sebenarnya seperti apa? Alhamdulillah sudah banyak penjelasan, termasuk pengakuan kesetaraan ijazah dari DIKTI," ujarnya.
Emil juga berpesan kepada publik agar tidak melihat setiap isu dari satu sisi semata. Dapatkanlah informasi secara obyektif sehingga hal yang dicermati pun apa adanya.
“Jangan mengambil satu fakta dari satu opini saja, tetapi juga perlu mencari informasi dari pihak lain lalu gunakan hati nurani," pesan Emil.
"Bukan hanya kontra, tetapi yang pro juga disaring informasinya sehingga informasi yang diterima benar-benar obyektif," ujar Emil yang juga Mantan Bupati Trenggalek ini.
Ia menyampaikan harapannya tersebut merespon tudingan Dokter Tifa yang mempersoalkan ijazah Gibran yang disebut sebagai ijazah palsu serta setara SMA.
Melalui akun Twitternya, @DokterTifa, ia mempertanyakan keabsahan ijazah S1yang dikantongi Gibran. Bahkan dalam unggahannya Dokter Tifa menuding Gibran mengantongi ijazah palsu.
Baca juga: Tudingan Dokter Tifa ke Gibran Salah Alamat, Sebut Cawapres Prabowo Lulusan UTS Sydney Australia

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.