Breaking News

Gunungapi Dukono Erupsi

Gunungapi Dukono di Halmahera Utara Erupsi, Tinggi Kolom Letusan Capai 1.900 Meter

Gunungapi Dukono yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, mengalami erupsi pada hari Rabu (22/11) pukul 07.08 WIT.

Editor: Agustinus Sape
Foto BNPB
Kolom abu vulkanik membubung tinggi ke angkasa dari erupsi gunungapi Dukono, Halmahera Utara, Selasa (21/11). 

"Tiap hari kami bagikan masker antara 8 hingga 10 ribu lembar per hari. Kami berikan juga himbauan kepada masyarakat baik lewat sosial media maupun turun langsung dengan toa, termasuk penyiraman jalan-jalan yang tertutup abu," ungkap Hence.

Karakteristik Gunungapi Dukono

Gunungapi Dukono dengan ketinggian 1.087 mdpl ini memiliki dua kawah aktif yakni Malupang-Warirang. Hal itu sekaligus menjadikan Dukono sebagai salah satu gunungapi aktif dan sering meletus sampai saat ini.

Gunungapi ini merupakan yang paling muda dan masih aktif di antara gunungapi lainnya yang sudah tidak aktif yang tumbuh dalam suatu zona depresi vulkanik.

sampaikan pengumuman_05050
Petugas BPBD Halmahera Utara berjalan keliling menggunakan mobil untuk menyampaikan informasi tentang erupsi gunungapi Dukono sekaligus mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi dari erupsi tersebut.

Karakteristik erupsi gunung api ini bersifat eksplosif dan efusif yang menghasilkan abu, lontaran batu pijar, aliran piroklastika, dan aliran lava. Dengan memperhatikan jenis, volume, dan hasil peninggalan erupsi di masa lalu maupun sampai sekarang, erupsi Gunung Dukono dapat diklasifikasikan ke dalam erupsi eksplosif dan efusif bertipe Stromboli – Vulkano berskala kecil sampai menengah.

Potensi bahaya primer erupsi Gunung Dukono terdiri atas aliran piroklastika (awan panas), jatuhan piroklastika (lontaran batu dan abu vulkanik), gas beracun, dan aliran lava. Sedangkan jenis bahaya sekunder adalah aliran lahar.

Rentetan Kejadian Erupsi Gunungapi Dukono

Dukono adalah gunungapi yang kompleks dan salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia sepanjang sejarah. Letusan besar bersejarah pertama terjadi pada tahun 1550. Letusannya bersifat eksplosif dengan skala Volcanic Explosivity Index = 3 (VEI=3), menghasilkan aliran lava dan laharnya memenuhi selat antara Halmahera dan kerucut sisi utara Gunung Mamuya. Kematian dan kerusakan dilaporkan tetapi rinciannya tidak diketahui.

Gunungapi Dukono pernah mengalami letusan yang lebih kecil pada tahun 1719, 1868, dan 1901. Dukono terus menerus meletus sejak tahun 1933 hingga saat ini. Letusan bersifat eksplosif (VEI=3) dan juga menghasilkan aliran lava dan semburan lumpur. Letusannya telah menimbulkan kerusakan namun tidak ada korban jiwa.

Demikian siaran pers yang dibagikan Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D., Rabu 22 November 2023.

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved