KKB Papua
Dua Pria di Ambon Ditangkap Polisi, Selundupkan Senjata Api dan Amunisi ke KKB Papua
Dua orang pria di Ambon, ditangkap aparat Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, lantaran menyelundupkan tiga senjata api dan amunisi ke KKB Papua.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Dua orang pria di Ambon, Maluku, ditangkap aparat Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, lantaran menyelundupkan tiga senjata api dan amunisi untuk dijual ke KKB Papua.
Kasus itu terbongkar ketika polisi memeriksa semua barang bawaan penumpang di Pelabuhan Ambon. Para penumpang itu hendak mengikuti pelayaran menuju Jayapura, Papua. Dalam pemeriksaan itulah aparat keamanan menemukan tiga pucuk senjata api dan puluhan peluru di dalam tas milik salah seorang penumpang berinisial JL. Ternyata senjata api tersebut hendak dijual kepada Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua.
Belum terungkap ke publik, apakah sudah ada calon yang siap membeli senjata api tersebut. Belum terungkap juga, berapa harga senjata api tersebut apabila dijual kepada Kelompok Separatis Teroris di daerah bergolak Papua.
Terungkap fakta, bahwa peristiwa aparat kepolisian Polres Pulau Ambon menggagalkan penyelunudupan senjata api ke KKB Papua itu terjadi saat sebuah kapal hendak berlayar dari Ambon menuju Pelabuhan Papua pada Senin 12 November 2023.
Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease Kombes Pol Adryano Andri Ibrahim membenarkan adanya fakta tersebut ketika dikonfirmasi awak media di Ambon pada Jumat 17 November 2023.
Dikatakannya, bahwa pada Senin 12 November 2023 dini hari, aparat kepolisian dibantu aparat TNI melakukan penjagaan di Pelabuhan Ambon, saat sebuah kapal hendak berlayar menuju Papua.
Saat itu, sekitar pukul 01.00 WIT dini hari, aparat TNI bersama aparat kepolisian menangkap seorang pria yang membawa senjata api dan amunisi untuk dijual kepada KKB Papua.
"Jadi, polisi dan TNI yang sedang berjaga-jaga berhasil menangkap seseorang yang ketahuan membawa senjata api dan amunisi," katanya kepada wartawan di Ambon, Jumat 17 November 2023.
Adapun pelaku yang membawa senjata api tersebut, berinisial JL, warga Maluku Tengah. Dari tangannya, polisi menyita tiga pucuk senjata api laras panjang dan 58 butir peluru kaliber 5,56 mm. Senjata api dan amunisi itu disimpan JL dalam tas miliknya.
"Tiga pucuk senjata api ditemukan di tas ransel dan puluhan butir amunisi ditemukan di tas lainnya," katanya.
Setelah menangkap JL, polisi kemudian melakukan pengembangan hingga menangkap MS di salah satu kawasan hutan di Kabupaten Maluku Tengah pada Rabu 15 November 2023.
MS merupakan orang yang menjual tiga pucuk senjata dan puluhan butir amunisi kepada JL untuk diselundupkan ke Papua.
"Kami kembangkan kasusnya dan tim kami kolaborasi antara Kapolsek Pelabuhan dan Kasat Reskrim kembali menangkap tersangka lainnya MS," ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, terungkap tiga pucuk senjata dan puluhan butir amunisi itu akan diselundupkan ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
"Tersangka mengakui bahwa senjata api ini diniatkan untuk dibawa ke wilayah Papua dan kemungkinan besar akan dijual ke kelompok separatis di sana seperti KKB," ungkapnya.
Baca juga: Jubir KNPB Angkat Bicara Soal KKB Papua: Kami Tidak Pernah Suruh Bunuh Perempuan
Baca juga: KKB Papua Berulah Lagi, Bakar Gedung Sekolah dan Tembak Pos Persiapan Kodim di Puncak Jaya
Ia menambahkan, kedua tersangka diketahui baru pertama kali terlibat dalam upaya penyelundupan senjata api dan amunisi ke Papua.
Saat ini, kedua tersangka telah ditahan di sel tahanan Polresta Pulau Ambon.
"Kita masih terus melakukan pengembangan terhadap kasus ini," ujarnya.
Untuk diketahui, hingga saat ini KKB Papua masih terus beraksi. Kelompok Kriminal Bersenjata itu tak henti-hentinya melancarkan aksi anarkisnya dengan berbagai alasan.
Mereka membakar gedung sekolah dan kantor pemerintah, pasar, rumah penduduk dan lainnya. Mereka juga menyerang siapa saja yang dianggap berseberangan.
Hingga saat ini tak terhitung lagi jumlah warga sipil yang meregang nyawa gegara tindakan Kelompok Separatis Teroris tersebut. Tak terhitung lagi berapa banyak aparat TNI Polri yang menjadi korban keganasan kelompok bersenjata tersebut.
Meski terus diserang, prajurit TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz terus berusaha melokalisir kekuatan kelompok bersenjata tersebut. Ruang geraknya terus dibatasi untuk satu tujuan, yakni keamanan dan kenyamanan masyarakat.
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan bahwa saat ini aparat kepolisian bersama prajurit TNI Polri terus menyisir lokasi-lokasi yang rawan gangguan keamanan.
Bahkan di mana aga kejadian, di tempat itu pula akan dihadirkan Pos Keamanan. Dengan cara itu, pemerintah dapat mempersempit pergerakan kelompok tersebut demi kepentingan masyarakat dan daerah itu. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.