Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 15 November 2023 : Bersyukur dan memuliakan Allah

Yesus menyuruh mereka:Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam. Sepuluh orang kusta ini taat tanpa ragu.

Editor: Edi Hayong
Dok. POS-KUPANG.COM
RENUNGAN - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul : Bersyukur dan memuliakan Allah. 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul : Bersyukur dan memuliakan Allah.

Kali ini RP. John Lewar SVD menulis Renungan Harian Katolik Hari Rabu Biasa XXXII merujuk pada bacaan Kebijaksanaan 6: 1-11, Mazmur 82: 3-4.6-7 dan Injil Lukas 17: 11-19

Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis , RP. John Lewar SVD hari ini.

Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Berterima kasih adalah hal yang mudah sekaligus sulit. Mudah karena kita semua dapat mengucapkannya. Hanya dua kata saja: Terima kasih. Sulit karena kita
seringkali melupakannya. Ucapan terima kasih seringkali dipahami sebagai hal kecil dan sepele sehingga orang tidak merasa berdosa jika lupa berterima kasih.

Tapi saudaraku, hal yang dianggap kecil dan sepele ini akan memprihatinkan dan fatal dalam hubungan dengan Tuhan. Kita pun seringkali lupa berterima kasih dan
mengucap syukur kepada Tuhan atas segala kebaikanNya.

Tema renungan kita pada hari ini yakni Bersyukur dan memuliakan Allah. kisah penyembuhan sepuluh orang kusta ini pertama-tama menampilkan Yesus sebagai
Allah yang berkuasa menyembuhkan penyakit. Tetapi juga menyampaikan pesan tentang hal bersyukur dan memuliakan Allah.

Penyakit kusta dianggap sebagai aib dan kutukan. Orang yang sakit kusta dikucilkan. Itulah sebabnya sepuluh orang yang sakit kusta ini datang kepada Yesus berdiri agak jauh dan berteriak minta tolong. Mereka tidak mengharapkan hal yang muluk-muluk.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 15 November 2023 : Kembali Sambil Memuliakan Allah

Mereka hanya mengharapkan belaskasihan. “Yesus, guru, kasihanilah kami.” Teriakan yang singkat tetapi mengambarkan penderitaan yang sangat besar.

Penderitaan secara fisik menunjukkan bahwa sakit kusta yang menyakitkan tubuh dan mengancam nyawa dan juga penderitaan batin karena terbuang dan dikucilkan dari hubungan dengan sesama dan keluarga.

Sepuluh orang kusta ini percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkan mereka. Mereka menaruh harapan besar kepada Yesus. Terbukti ketika Yesus secara tidak
lengsung menyembuhkan mereka.

Yesus menyuruh mereka:”Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam”. Sepuluh orang kusta ini taat tanpa ragu.

Mereka segera pergi melakukan perintah Yesus. Di tengah perjalanan terjadilan mukjizat. Mereka menjadi tahir. Betapa menyenangkan jika apa yang kita inginkan menjadi kenyataan.

Tahir dari sakit  kusta bukan hanya sekedar sembuh tetapi juga pulih dalam hubungan dengan sesama.

Sembilan orang kusta yang lain pergi berjumpa dengan keluarga dan orangorang yang sebelumnya mengucilkan mereka. Kesembuhan diberi tetapi mereka lupa
sumber kesembuhan itu.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 14 November 2023 : Di Hadapan Tuhan Kita Hanyalah Hamba dan Pelayan

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved