Gempa Kupang
Penjelasan BMKG NTT Terkait Gempa di Kupang, Berlokasi di Patahan yang Sama
Hanya dalam 10 hari, dua kali gempa dengan kekuatan di atas 3 M mengguncang Kupang. Warga di Pulau Timor hingga Flores ikut merasakan Gempa Bumi
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG NTT ) memberi penjelasan mengenai dua Gempa Bumi yang terjadi di Kupang. BMKG NTT menyebut gempa itu berlokasi di patahan yang sama.
Hanya dalam 10 hari, dua kali gempa dengan kekuatan di atas 3 magnitude mengguncang Kupang. Warga di Pulau Timor hingga Flores ikut merasakan Gempa Bumi ini.
Gempa Bumi pertama terjadi 2 November 2023 pukul 05.04 WITA dengan kekuatan 6,3 magnitude. Gempa Bumi ini membuat 192 rumah dan 34 fasilitas publik, rusak. Laporan juga menyebutkan 926 orang terdampak. Tidak ada korban jiwa ataupun luka-luka.
Baca juga: NTT Kembali Diguncang Gempa Bumi Hari Ini 13 November 2023,BMKG Ingatkan Warga,Waspada Gempa Susulan
Gempa Bumi ini terjadi pada jarak 15 kilometer (km) arah tenggara Kupang di kedalaman 25 km pada koordinat 10,26° Lintang Selatan (LS); 123,72° Bujur Timur (BT).
Gempa bumi kedua terjadi 12 November 2023 dengan kekuatan 5,4 magnitude. Gempa bumi berlangsung tidak lebih dari tiga detik pada pukul 10.06 WITA. Adapun gempa bumi pada jarak 14 km arah tenggara Kupang di kedalaman 41 km pada koordinat 10,18° LS ; 123,74° BT.
"Iya betul, lokasi yang sama," kata Kepala Stasiun Geofisika Kupang, Margiono, Selasa 14 November 2023.
BMKG NTT menyebut dua gempa ini pusatnya di Kabupaten Kupang. BMKG juga menjelaskan kondisi di bawah Pulau Timor yang menjadi pemicu 2 gempa tersebut.
Baca juga: Daftar Gempa Bumi di NTT dalam Sebulan Terakhir, BMKG Ingatkan, Waspada NTT Dikepung Gempa Potensial
Margiono menyebut gempa di 12 November ini ialah jenis gempa dangkal akibat dari deformasi batuan dalam slab lempeng di bawah Pulau Timor dan terasa hingga Kabupaten Rote Ndao.
Gempa yang dipicu deformasi batuan ini, jelas dia, akibat batuan sudah tidak mampu menahan tegangan dan tarikan pada lapisan bumi hingga akhirnya menimbulkan patahan atau rekahan secara tiba-tiba.
"Hasil analisa menunjukkan sumber gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan turun," kata Margiono.
Ia menyebut sumber gempa ini pun sama dengan yang terjadi 2 November lalu yaitu jenis gempa bumi kerak dangkal. Namun gempa besar 2 November itu dipicu aktivitas sesar aktif.
Hasil analisis mekanisme sumber pun menunjukkan gempa bumi 10 hari lalu yang berkekuatan 6,3 magnitudo itu membuat pergerakan turun atau normal fault yang terasa hingga Kabupaten Timor Tengah Selatan, Rote, Sumba Timur, Alor dan tidak berpotensi tsunami.
Baca juga: Fakta-fakta Gempa Bumi dan Tsunami di NTT, Sejarah hingga Potensi dan Ancaman Menurut Data BMKG
Berdasarkan karakteristiknya, kata dia, gempa memang bisa berulang pada tempat yang sama. Namun begitu dengan teknologi saat ini belum bisa diketahui kapan dan berapa kekuatannya.
"Mungkin ada dampaknya karena itu dalam satu sesar aktif di daerah tersebut, ini yang belum kita berikan nama, sesar lokal dari daerah tersebut, jadinya berpotensi ada getaran dirasakan masyarakat," jelasnya.
BMKG sendiri akan memonitor 24 jam dan meminta masyarakat untuk tidak panik, tetap waspada, juga dapat melakukan evakuasi mandiri saat terjadi gempa, dan apabila struktur bangunan mudah runtuh maka perlu diperbaiki.
"Di daerah tersebut merupakan daerah rawan gempa dengan dua kali gempa ini maka masyarakat tetap jangan panik dan tetap waspada, artinya bila terjadi guncangan maka harus tahu menyelamatkan diri kemana," ujarnya.
Sebelumnya BMKG menyebut secara tektonik wilayah NTT memiliki 8 lokasi sumber pembangkit gempa bumi.
8 sumber gempa, tsunami, dan unsur tektonik di wilayah NTT ini antara lain Flores Backarc Thrust, Semau Fault, Sawu Thrust, Timor Fold and Thrust Belt (FTB), Sumba Strike Slip, Bondowatu Fault, Sape Strike Slip, serta Kalaotoa Fault.
Selain sumber gempa sesar naik busur belakang, lanjut Margiono, NTT juga dekat dengan sumber gempa Megathrust Sumba sehingga potensi gempa tektonik sangat tinggi di NTT.
Potensi gempa di wilayah utara bisa seperti kejadian tahun 1992 yakni tsunami dan beberapa titik yang tersebar di wilayah NTT.
Sementara secara umum di Indonesia terdapat 3 lempeng yang mempengaruhi gempa bumi, yakni lempeng Australia yang ada di wilayah selatan Indonesia, kemudian lempeng Asia, dan lempeng Pasifik. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.