Berita Nasional

Masdar Resmikan PLTS Terapung Cirata Berkapasitas 145 MW di Jawa Barat

Masdar telah meresmikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Cirata berkapasitas 145-MW/192-MWp di Indonesia.

|
Editor: Agustinus Sape
Masdar/LinkedIn (www.linkedin.com).
Pembangkit listrik tenaga surya terapung Cirata, Purwokerto, Jawa Barat, Indonesia. 

POS-KUPANG.COM - PJSC Perusahaan Energi Masa Depan Abu Dhabi, juga dikenal sebagai Masdar, dan PT PJBI, sebuah unit perusahaan listrik milik negara Indonesia PT PLN, telah meresmikan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Cirata berkapasitas 145-MW/192-MWp di Indonesia.

Masdar mengumumkan pencapaian tersebut di media sosial, Kamis 9 November 2023, dengan mengatakan bahwa ini adalah fasilitas pembangkit listrik tenaga surya terapung pertama di Indonesia dan juga yang terbesar di Asia Tenggara. Pabrik ini mempunyai kapasitas untuk memasok 50.000 rumah tangga per tahun.

Acara tersebut dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo.

Usaha patungan antara Masdar dan PT PLN mencapai penyelesaian finansial pada proyek tersebut pada musim panas 2021.

Sekitar dua tahun kemudian, pengembang energi terbarukan yang berbasis di Abu Dhabi mencapai kesepakatan dengan perusahaan listrik Indonesia (PLN) untuk melaksanakan proyek tahap kedua berkapasitas 500 MW.

Hari bersejarah

Presiden Joko Widodo turut memposting foto dan video peresmian PLTS terapung Cirata sebagai hari bersejarah bagi bangsa Indonesia.

"Hari ini, saya meresmikan selesainya pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Cirata di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Peresmian PLTS ini akan tercatat sebagai hari yang bersejarah karena mimpi besar kita untuk membangun pembangkit energi baru terbarukan dalam skala besar akhirnya bisa terlaksana," demikian ditulis di akun Instagram Jokowi.

PLTS terapung Cirata, Purwokerta, Jawa Barat_01
Presiden Joko Widodo meresmikan selesainya pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung Cirata di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis 9 Oktober 2023.

Menurut Jokowi, PLTS Terapung Cirata yang berada di atas Waduk Cirata memiliki kapasitas 192 megawatt peak (MWp).

Selain PLTS, di kawasan waduk ini juga telah ada pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan kapasitas 1.000 megawatt.

Pembangunan PLTS tersebut merupakan hasil kerja sama antarkementerian bersama PLN, serta kolaborasi dengan perusahaan dari Persatuan Emirat Arab.

"Dengan teknologi yang telah ada, saya yakin seluruh potensi energi baru terbarukan di Indonesia dapat dimanfaatkan dengan baik," demikian Jokowi.

Proyek senilai Rp 1,7 triliun ($108,70 juta) ini dikembangkan oleh PLN Nusantara Power, sebuah unit dari perusahaan utilitas negara Indonesia Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan perusahaan energi terbarukan Uni Emirat Arab Masdar, sebuah unit dari Perusahaan Investasi Mubadala.

“Saya berbicara dengan Menteri Thani dari UEA bahwa energi ini akan diperluas menjadi sekitar 500 MWp dan kami berharap lebih banyak energi terbarukan dapat dikembangkan di Indonesia,” kata presiden yang akrab disapa Jokowi itu kepada wartawan, mengacu pada Menteri Perdagangan Luar Negeri UEA Thani bin Ahmed Al Zeyoudi.

Infrastruktur tenaga surya dibangun di waduk Cirata, 108 kilometer (67,11 mil) tenggara ibu kota Indonesia, Jakarta. Pembangkit listrik tenaga air di bendungan tersebut memiliki kapasitas terpasang sekitar 1.008 MW.

Pembangkit tersebut merupakan pembangkit listrik tenaga surya terapung terbesar ketiga di dunia dan dapat diperluas hingga 1.000 MWp, kata Kepala Eksekutif PLN Darmawan Prasodjo, karena 13 rangkaian yang terpasang sejauh ini hanya menempati 4 persen dari permukaan waduk.

Peraturan mengizinkan hingga 20 persen dari luas waduk untuk dimanfaatkan oleh pembangkit listrik tenaga surya, kata Darmawan, seraya menambahkan bahwa diskusi sedang dilakukan dengan Mubadala untuk tahap perluasan berikutnya.

“Ini baru permulaan. Presiden menginstruksikan kita untuk menjaga momentum agar pengembangan energi terbarukan bisa digencarkan,” kata Darmawan di acara yang sama.

Energi terbarukan menyumbang 12,3 persen dari bauran energi Indonesia pada tahun 2022, dan Jokowi mengatakan bahwa target sebesar 23 persen pada tahun 2025 mungkin akan meleset.

“Tidak mudah karena ada pandemi COVID-19, kita tidak bisa mencapainya. Tapi komitmen kita akan terus bergerak mencapai target yang kita janjikan,” kata Jokowi.

(renewablesnow.com/*/REUTERS)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved