Gempa Tanimbar

Gempa Tanimbar 7,2 SR, Getarannya Terasa Kuat, Warga Saumlaki Berhamburan ke Jalan 

Gempa berkekuatan magnitudo 7,2 mengguncang Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku, Rabu 8 November 2023.

Editor: Agustinus Sape
SHUTTERSTOCK/Andrey VP
Ilustrasi gempa 

Meski getaran gempa terasa kuat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, memastikan tidak ada kerusakan yang ditimbulkan gempa M 7,2 yang mengguncang wilayah tersebut pada Rabu 8 November 2023.

"Sampai malam ini kami sudah kroscek dan tidak ada kerusakan yang terjadi," kata Kepala BPBD Kepulauan Tanimbar Bruno Layn kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Rabu malam.

Menurut Bruno, pascagempa pihaknya telah melakukan pemantauan baik di Saumlaki maupun semua pulau yang dihuni masyarakat di kabupaten tersebut. Mereka memantau ada atau tidaknya dampak gempa tersebut.

"Kami juga sudah pantau di semua kecamatan dan pulau yang berpenghuni dan sampai saat ini tidak ada laporan kerusakan, jadi semua aman-aman saja," ungkapnya.

Bruno menambahkan, saat ini situasi di Tanimbar sudah kembali normal dan masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa.

"Tadi sempat keluar ke jalan-jalan tapi saat ini sudah normal kembali seperti biasa," sebutnya. Gempa M 7,2 mengguncang Kepulauan Tanimbar dan sekitarnya pada Rabu (8/11/2023) pukul 13.53 WIT.

Gempa yang berpusat di Laut Banda pada kedalaman 10 Km di bawah permukaan laut itu sempat memicu terjadinya tsunami minor di dua tempat yakni di Perairan Pulau Damar dan perairan laut Banda.

Gempa susulan

Empat gempa susulan terjadi di Laut Banda, Maluku Tengah, pasca-gempa berkekuatan magnitudo 7,2 yang mengguncang wilayah tersebut pada Rabu.

Data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Ambon, sejauh ini sudah terjadi empat kali gempa susulan.

Gempa susulan pertama berpusat pada kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut dengan kekuatan magnitudo 5,6 pada pukul 14.42 WIT.

Berselang 14 menit kemudian, gempa susulan dengan kekuatan magnitudo 4,7 kembali terjadi pada pukul 14.56 WIT. Selanjutnya, pada pukul 15.05 WIT gempa berkekuatan magnitudo 4,8 kembali terjadi di Laut Banda.

Setelah itu, berselang satu menit kemudian, gempa berkekuatan magnitudo 5,2 kembali terjadi di wilayah tersebut.

Baca juga: Tergolong Gempa Besar Namun Minim Kerusakan, Ini Penjelasan BMKG Soal Gempa Kupang

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Ambon Djati Cipto Kuncoro mengakui bahwa empat gempa tersebut merupakan gempa susulan dari gempa sebelumnya.

"Iya benar, itu semua gempa susulan," katanya kepada Kompas.com via telepon. Ia mengatakan bahwa keempat gempa susulan itu semua berpusat di Laut Banda, sama seperti gempa utama M 7,2. "Itu semua pusatnya di Laut Banda," katanya.

Getaran gempa tersebut tidak dirasakan di Kupang. Hal itu juga terungkap dari komentar warganet di Instagram Kupang.now

"Cuma di Kupang sa cuaca panas seperti neraka," tulis pemilik akun Instagram caesarjuanoematan .
 
"Sonde menimbulkan Tsunami ma, andia cuaca ke panas tiba tiba ni,"  hensenmooy_: 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved