Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Selasa 7 November 2023 : Pergilah ke Semua Jalan
Pada hari ini kita kembali disuguhkan dengan kebenaran akan Allah dan kasih karunia yang dianugerahkan kepada kita.
Dalam pengajaranNya, Yesus membuat perumpamaan tentang seorang yang membuat perjamuan besar dan mengundang banyak orang. Namun menjelang perjamuan dimulai, para undangan itu tidak datang dengan berbagai alasan yang mereka kemukakan dan minta dimaafkan.
Ketika semua alasan disampaikan kepada tuan mereka tuan itu menjadi murka karena ketidakhadiran mereka, maka tuan pesta itu meminta para hambanya untuk pergi ke jalan-jalan dan lorong kota dan bawa semua orang miskin, buta, cacat, lumpuh dan seterusnya.
Namun demikian, tetap saja masih ada tempat yang kosong maka disuruhnya kembali para hambanya itu untuk memaksa orang-orang yang ada di persimpangan jalan untuk masuk dalam perjamuan itu.
Secara sepintas, perintah sang tuan pesta itu terasa asing dan tidak etis karena mengundang saja setiap orang bahkan dipaksa orang-orang yang ada di persimpangan jalan dan orang-orang miskin dan orang-orang terpinggirkan.
Namun dari sinilah kita mengerti akan kasih dan belaskasih Allah yang sangat memperhatikan orang-orang kecil dan terpinggirkan di jalan-jalan dan lorong-lorong kota.
Tuan itu murka karena orang yang diundang tidak datang. Hal ini ditujukan kepada bangsa Israel yang telah mendapat undangan khusus untuk mengikuti perjamuan itu dan mereka tidak mau.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 6 November 2023, Bila Ada Perjamuan Undanglah Orang Miskin
Maka Allah mengambil inisiatif untuk membuat sesuatu yang berbeda untuk menunjukkan betapa besar belaskasihNya kepada orang-orang yang terpinggirkan dalam masyarakat.
Kita pun menjadi orang-orang pilihan Tuhan yang diundang dalam perjamuan besar yang Tuhan telah sediakan tetapi banyak di antara kita yang tidak memenuhi undangan itu.
Kita lebih suka mencari alasan untuk membatalkan undangan Tuhan dan lebih suka mengurus hal-hal duniawi.
Ketika situasi seperti sekarang ini, kita akan bisa batalkan banyak undangan dari Tuhan dan lebih memilih mengikuti pertemuan partailah, tim pemenanglah, kelompok ini dan itulah supaya kita dianggap loyal kepada pimpinan tetapi lupa akan pimpinan utama kita yang telah menjadi satu tubuh dalam Kristus.
Dan kalaupun bisa memenuhi itu pun dalam rangka mencari dukungan dan suara agar bisa menang dalam kontestasi politik.
Kita manusia begitu gampang jatuh dalam situasi seperti ini dan gampang melupakan undangan Tuhan untuk masuk dalam perjamuan kudus ekaristi misalnya.
Lalu ketika kita gagal dalam “perang politik”, Tuhan malah dipersalahkan karena tidak memihak. Kedengaran ini lucu tapi pasti akan terjadi juga.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 5 November 2023, "Kamu Semua Adalah Saudara"
Maka marilah kita belajar untuk tetap melayani Tuhan sesuai kasih karunia yang telah dianugerahkan kepada kita.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: Kita adalah satu tubuh dalam Kristus Yesus dan berbeda dalam tugas pelayanan. Kedua, masing-masing kita diberi tugas sesuai kasih karunia Tuhan. Ketiga, belaskasih Allah selalu lebih besar dari harapan kita.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.