Berita Nasional
Panglima TNI Yudo Margono Yakin Agus Subiyanto Bisa Membuat TNI Lebih Tangguh
Yudo Margono yakin Jenderal Agus Subiyanto yang dipilih Presiden Joko Widodo sebagai calon penggantinya memenuhi syarat menjadi Panglima TNI.
POS-KUPANG.COM, BANDUNG - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yakin Jenderal Agus Subiyanto yang dipilih Presiden Joko Widodo sebagai calon penggantinya memenuhi syarat menjadi Panglima TNI.
“Saya yakin beliau mampu memimpin TNI. Tentunya (TNI) akan bersinergi dengan Polri dan bersinergi dengan kepala staf lainnya untuk mewujudkan TNI yang lebih baik, profesional, modern, dan tangguh,” imbuhnya.
Margono usai menutup Sekolah Staf dan Komando Militer Angkatan ke-51 di Jakarta, Kamis, mengatakan Subiyanto bisa menjadi pemimpin yang baik bagi para kepala staf TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, serta menjalin kerja sama yang baik dengan Polri.
Subiyanto memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk menjadi Panglima TNI, tegasnya.
Nantinya, jika Subiyanto lolos uji kelayakan dan kepatutan, Margono akan menyerahkan dan mengkomunikasikan segala tugas dan kebijakan yang perlu dilanjutkan oleh penggantinya.
“Saya kira beliau memenuhi syarat, sudah memenuhi salah satu syaratnya, yaitu menjadi KSAD. Kebijakan yang sudah dilakukan akan saya serahkan,” kata Margono.
Selain itu, Panglima TNI yang baru perlu mempersiapkan prajurit TNI untuk mengamankan Pemilu 2024, tambahnya.
“Tahun 2023 sudah kita rencanakan kegiatannya, mumpung ada Pemilu 2024,” ujarnya.
Untuk menjadi Panglima TNI, seorang prajurit harus siap menghadapi berbagai dinamika yang terjadi di lapangan, tegasnya.
“Harus ada dinamika dalam perjalanannya, di mana beliau (Subiyanto) akan menjalankan tugasnya di tengah dinamika tersebut,” ujarnya.
Pada Selasa 31 Oktober 2023, DPR menerima surat dari Presiden mengenai terpilihnya Subiyanto sebagai calon Panglima TNI menggantikan Laksamana Margono yang akan pensiun pada 26 November.
Namun, pemilihan Subiyanto menjadi Panglima TNI tidak sedikit memancing komentar miring dari masyarakat.
Alasannya, karena Agus Subiyanto baru dilantik menjadi KSAD pada tanggal 25 Oktober 2023, menggantikan Jenderal Dudung Abdurachman.
Terhitung baru satu minggu mengemban jabatan KSAD, Agus Subiyanto sudah langsung dipilih dan diusulkan Presiden Jokowi menjadi panglima TNI. Terkesan dipaksakan untuk kepentingan kekuasaan.
Adapun, masuknya nama Agus sebagai calon Panglima TNI diketahui dari Surat Presiden (Surpres) yang diterima Dewan Perwakilan rakyat (DPR).
Informasi tersebut diperoleh Anggota Komisi I DPR Fraksi PDIP Mayjen (Purn) TB Hasanuddin dari seorang pejabat di lingkungan Istana.
"Saya dapat informasi dari seorang pejabat tinggi Istana, bahwa surpres itu dari Presiden sudah dikirim," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Senin 30 Oktober 2023.
"Isinya adalah meminta persetujuan pengangkatan Panglima TNI. Calonnya itu adalah KSAD," tambahnya.

Bisakah KSAD baru jabat Panglima TNI?
Terkait diajukannya nama Agus sebagai calon Panglima TNI, menurut TB Hasanudin, hal itu tidak menyalahi undang-undang (UU). Pasalnya, tidak ada larangan bagi seseorang yang baru saja menjabat sebagai kepala staf angkatan menduduki jabatan sebagai Panglima TNI.
Meski begitu, calon Panglima TNI haruslah perwira aktif dan sedang menjabat atau pernah menjadi kepala staf angkatan.
TB Hasanudin juga mengaku tidak mempermasalahkan posisi baru Agus seandainya ia jadi dilantik sebagai Panglima TNI. Yang terpenting, mantan Wakil KSAD tersebut dapat menjaga netralitas.
"Di situ tidak ada klausul yang mengatakan baru berapa hari, baru berapa minggu," jelas TB Hasanudin.
"Tapi memang pernah atau sedang menjadi kepala staf angkatan. Tidak ada pembatasannya di situ. Jadi dilihat dari peraturan perundang-undangan tidak ada yang dilanggar," sambungnya.
Pernah Kodim di Solo
Agus Subiyanto pernah menapaki beberapa jabatan di matra AD sebelum ditunjuk menjadi KSAD.
Berdasarkan catatan Kompas.com, Selasa 24 Oktober 2023, ia pernah menjabat sebagai Kasi Ops Sektor A di Timor Timur.
Lulusan Akademi Militer (Akmil) 1991 dari kecabangan Infanteri Komando Pasukan Khusus (Kopassus) tersebut kemudian kembali ke satuannya menjadi Komandan Batalion 22 Grup 2 Kopassus dan Kepala Penerangan Kopassus.
Baca juga: Letjen Agus Subiyanto Resmi jadi KSAD, Ganti Dudung Abdurachman yang Masuk Masa Pensiun
Perjalanan karier Agus berlanjut sebagai Komandan Kodim 0735/Surakarta pada 2009-2011.
Pada saat itu, Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo. Setelah itu, ia menduduki berbagai posisi seperti Komandan Rindam II/Sriwijaya pada 2016-2017, Komandan Korem 132/Tadulako pada 2017-2018, Pamen Denma Mabes TNI pada 2018-2019, dan Wadanpussenif Kodiklatad pada 2019-2020.
Jabatan terakhir yang diemban Agus, di antaranya Komandan Paspampres pada 2020-2021, Pangdam III/Siliwangi pada 2021-2022, dan Wakasad pada 2022.
Alasan Presiden Jokowi
Presiden Joko Widodo menjelaskan alasan dirinya memilih nama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto sebagai calon Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI).
Menurut dia, Agus memenuhi semua kriteria yang diperlukan sebagai panglima meski baru saja dilantik sebagai KSAD pada akhir Oktober lalu.
"Sudah kami sampaikan kurang lebih minggu yang lalu. Ya, pertama kan beliau juga (sebelumnya) Wakil KSAD, kemudian menjadi KSAD," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, pada Rabu 1 November 2023, sebagaimana dilansir dari keterangan resmi.
"Jadi kalau melihat jam terbangnya di teritorial, kemudian di adminstratif, akademis semuanya memenuhi (kriteria)," lanjutnya.
Presiden kemudian ditanya soal siapakah kandidat pengganti Agus sebagai KSAD. Menurut Jokowi, dirinya akan menunggu persetujuan di DPR terlebih dulu.
"Ya belum. Satu-satu. Ini kan memperoleh persetujuan dari DPR terlebih dulu. Setelah ada persetujuan, baru kita berpikir KSAD yang baru," tambahnya.
Ketua DPR RI Puan Maharani mengaku, pihaknya sudah menerima surat presiden (surpres) soal pergantian Panglima TNI.
Ia mengatakan, Presiden Joko Widodo mengusulkan KSAD Jenderal Agus Subiyanto. “Nama calon pengganti dari Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, nama yang diusulkan oleh Presiden adalah Jenderal TNI Agus Subiyanto yang saat ini menjabat sebagai KSAD,” ujar Puan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta.
Selanjutnya, DPR bakal melanjutkan surpres tersebut sesuai dengan mekanisme yang berlaku. Puan menuturkan, pergantian panglima diperlukan karena Yudo Margono bakal memasuki masa pensiun.
“Yang sesuai dengan aturannya yaitu pada tanggal 26 November, sesuai dengan hari kelahiran beliau,” ucapnya.
“Karenanya, memang sesuai dengan Undang-Undang TNI, Presiden harus mengusulkan calon pengganti Panglima TNI kepada DPR,” imbuh dia.
Fit and proper test
DPR RI akan segera menggelar fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan calon panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto.
Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengatakan, pihaknya masih menunggu penugasan dari Badan Musyawarah (Bamus) DPR terkait fit and proper test tersebut.
"Komisi I menunggu penugasan Bamus DPR. Sampai sekarang belum," ujar Meutya saat dimintai konfirmasi, Rabu 1 November 2023.
Sementara itu, anggota Komisi I DPR Fraksi Golkar Dave Laksono mengatakan, sudah ada rencana mengenai fit and proper Agus.
Ia menyebutkan, uji kelayakan calon panglima TNI akan digelar pada tanggal 14 November 2023.
Namun, untuk kepastiannya, tetap harus menunggu penugasan dari Bamus DPR.
"Rencana per saat ini adalah fit and proper test dilaksanakan pada tanggal 14. Akan tetapi, kita tunggu Bamus mengeluarkan keputusan penugasan kepada Komisi I," ucap Dave, Rabu kemarin.
KSAD Agus Subiyanto irit bicara saat ditanya mengenai persiapan dirinya menjalani fit and proper test sebagai calon Panglima TNI.
“Ya insya Allah, insya Allah,” ujar Agus kepada awak media usai pembukaan Gerakan Nasional Ketahanan Pangan 2023 di Taman Pancasila, Cibitung, Rabu kemarin.
Agus menambahkan bahwa dirinya belum tentu menjadi panglima TNI karena harus melewati uji kepatutan dan kelayakan terlebih dulu.
“Saya (jadi panglima) kan belum tentu juga kan,” kata Agus. Saat ini, Agus mengaku masih fokus menjalankan amanahnya menjadi KSAD.
Agus orang dekat Jokowi
Pengamat militer dari Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menyebutkan, tugas terberat Agus adalah netralitas TNI dalam Pemilu 2024 apabila ditunjuk menjadi panglima TNI.
“Tugas utama dan terberat Agus adalah menjaga independensi dan netralitas TNI dalam Pemilu 2024,” kata Anton dalam keterangannya, Senin 30 Oktober 2023.
Anton menyebutkan, Agus memang terkesan sebagai “orang dekat” Presiden Jokowi.
Agus sudah bertalian dengan Jokowi sejak lebih dari 10 tahun lalu. Agus adalah Komandan Distrik Militer 0735/Surakarta, saat Jokowi menjabat sebagai wali kota Surakarta.
Agus juga mantan Komadan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres). “Subjektivitas Jokowi dengan ikut menyertakan pertimbangan chemistry kuat ini tentu saja dapat dipahami dan tidak melanggar ketentuan perundangan,” ujar Anton.
Terlebih, pemilihan panglima TNI merupakan hak prerogatif presiden. Anton mengatakan, faktor kenyamanan dan kepercayaan dalam bekerja sama adalah sesuatu yang sifatnya relatif dan sulit diukur.
“Oleh karena itu, Agus seharusnya dapat menunjukkan komitmen kuat dalam menjamin netralitas TNI dalam Pilpres 2024. Keterlibatan keluarga Jokowi dalam kontestasi politik ini jelas menjadi ujian utama bagi Agus dalam memimpin TNI,” kata Anton.
Merespons hal itu, Agus enggan berandai-andai jika dirinya benar-benar yang menjadi panglima TNI.
“Ya nanti lah kalau itu, kan belum jelas,” kata Agus di Cibitung, Rabu kemarin.
Agus kemudian tertawa kecil dan menjawab bahwa ia masih fokus menjadi KSAD. “Yang sekarang saya masih konsentrasi jadi KSAD, matra darat,” ujar Agus.
(antaranews.com/kompas.com)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.