KKB Papua

KKB Papua Aniaya Dokter dan Nakes di Distrik Amuma-Yahukimo, Satu Patah Tulang, 4 Luka-luka

KKB Papua kembali melakukan tindakan yang tidak pada tempatnya. Kali ini mereka menyerang 5 tenaga kesehatan yang baru tiba di Distrik Amuma Yahukimo.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
SERANG NAKES – Anggota KKB Papua menyerang lima tenaga kesehatan yang ditugaskan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo. Kini para korban sedang dirawat di RSUD Dekai. 

POS-KUPANG.COM – Kelompok Kriminal Bersenjata kembali melakukan tindakan yang tidak pada tempatnya. Kali ini mereka menyerang lima tenaga kesehatan yang baru tiba di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Apesnya, para nakes itu bukannya diterima dengan baik-baik, malah diserang secara membabibuta oleh anggota KKB Papua. Padahal nakes itu datang ke Distrik Amuma untuk memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat setempat.

Fakta mengenai penyerangan itu kini viral di media sosial. Dalam video berdurasi singkat itu, terungkap bahwa lima tenaga kesehatan itu ditugaskan Kementerian Kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di Distrik Amuma.

Namun ketika nakes itu baru saja tiba di Distrik Amuma untuk memunaikan tugas mulia tersebut, tiba-tiba mereka sudah diserbu oleh sejumlah warga tak dikenal. Mereka disebut-sebut sebagai anggota KKB Papua.

Kehadiran anggota Kelompok Kriminal Bersenjata tersebut tentu saja sangat mengejutkan. Karena para nekas itu, sama sekali tidak menyangka kalau kedatangan mereka ternyata disambut juga dengan cara-cara yang tak bersahabat.

Sebagaimana video singkat yang beredar di WA, kelima nakes itu, mendapatkan perlakuan yang tidak semestinya. Mereka dipukul dan dianiaya dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam seperti parang maupun kapak.

Meski mendapatkan perlakuan yang kejam, namun kelima nakes itu tidak memberikan perlawanan sama sekali. Mereka justeru pasrah terhadap kenyataan yang dihadapi

Kelima tenaga kesehatan itu, masing-masing Ferdinandus Zuem, Adrianus Harapan, Sadiransyah, dr. Danur Widu dan Angganita Mandoel.

Saat ini, kelima nakes tersebut telah dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dekai. Dari semua nakes tersebut, satu di antaranya mengalami patah tulang rusuk. Sedangkan empat nakes lainnya menderita luka-luka.

Baca juga: MENGERIKAN! KKB Papua Bakar Alat Berat di Maybrat Lalu Tembak Aparat Keamanan di Lokasi Kejadian

Kelima nakes itu sejatinya dikirim oleh kementerian kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang ada di wilayah Distrik Amuma. Di distrik itulah kelima nakes itu akan memberikan pelayanan seusi keluhan kesehatan yang diderita.

Namun ketika baru tiba di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo, mereka mendapatkan perlakuan yang buruk. Para nakes itu dianiaya oleh warga sipil bersenjata yang ada di daerah itu.

Oleh karena itu, para nakes tersebut langsung dievakuasi ke rumah sakit setempat. Meski menderita luka-luka sehingga harus menjalani perawatan medis, namun tak ada korban jiwa dalam insiden mengerikan tersebut.

Untuk diketahui, dalam beberapa hari terakhir, intensitas serangan KKB Papua semakin menjadi-jadi. Kelompok Kriminal Bersenjata itu kini memilih melakukan serangan terhadap warga sipil non Papua yang ada di daerah itu.

Para warga sipil itu selain diteror juga diserang sehingga selalu merenggut korban jiwa. Salah satu contoh tentang kebiadaban anggota KKB Papua adalah penyerangan terhadap warga sipil di tempat pendulangan emas di Kali Satu, Kampung Mosomduba, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, baru-baru ini.

Dalam serangan tersebut, 7 korban ditemukan tewas di tempat. Sementara ketika dilakukan penyisiran ulang atas lokasi kejadian, ditemukan lagai 6 korban lainnya yang sudah dalam kondisi membusuk.

Enam korban jiwa ini ditemukan di lokasi yang cukup jauh dari TKP pertama. Para korban tersebut masih ditemukan di alur kali satu di Kampung Mosomduba, Distrik Seradala.

Dengan demikian, dalam insiden penyerangan tersebut, 13 korban dinyatakan tewas mengenaskan. Sedangkan 82 korban lainnya ditemukan dalam keadaan hidup.

Kasus lain yang dilakukan KKB Papua terhadap warga sipil, adalah penyerangan terhadap 22 buruh bangunan yang hendak mendirikan bangunan puskesmas di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak.

Dalam serangan tersebut, satu korban dinyatakan tewas di sekitar lokasi kejadian. Sedangkan dua buruh lainnya menderita luka-luka terkena senjata tajam seperti parang serta busur dan anak panah.

Belum selesai kasus itu terjadi lagi kasus lain, yakni penembakan Jonarto Simanjuntak oleh seorang pria tak dikenal. Dalam insiden. Korban ditembak saat pelaku berpura-pura membeli rokok marlboro merah di kiosnya.

Saat pintu kios dibuka, bukan rokok marlboro merah yang dibeli oleh pelaku, tetapi yang bersangkutan justeru melancarkan tindakan mengerikan, yakni menembak si penjual rokok di depan sang istri.

Setelah melancarkan aksinya tersebut, oknum pelaku langsung melarikan diri di balik kegelapan malam. Sementara korban penembakan dievakuasi ke rumah sakit terdekat.

Sayangnya, ketika yang bersangkutan sedang dirawat, korban malah meninggal dunia. Korban menghembuskan nafas terakhir, sebelum peluru yang bersarang di antara kepala dan leher belum bisa diambil oleh paramedis.

Baca juga: Pura-Pura Beli Rokok Marlboro Merah, KKB Papua Tembak Simanjuntak di Depan Istri

Baca juga: KKB Papua Bebaskan Buruh Bangunan: Kami Sempat Ditahan Tapi Akhirnya Dilepas Kembali

Kini, sebelum kasus-kasus itu selesai ditangani aparat penegak hukum, muncul lagi kasus baru di Distrik Amuma, Kabupaten Yahukimo. Lima orang nakes diserang setelah mereka baru tiba di distrik itu untuk memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat sipil.

Dalam serangan tersebut, seorang menderita patah tulang di bagian rusuk. Sedangkan empat tenaga kesehatan lainnya menderita luka-luka. Kini aparat sedang mengusut kasus tersebut. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved