Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 30 Oktober 2023 : 18 Tahun Diikat Oleh Iblis, Perempuan Itu Sembuh
Bagi orang Yahudi, hari Sabat adalah hari suci, di mana mereka dituntut untuk tidak bekerja dan melakukan aktivitas apa pun.
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul : 18 Tahun Diikat Oleh Iblis, Perempuan Itu Sembuh.
Kali ini RP. John Lewar SVD menulis Renungan Harian Katolik Hari Senin 30 Oktober 2023 Hari Biasa Pekan XXX merujuk pada Bacaan Roma 8: 12-17, Mazmur 68: 2.4.6-7ab.20-21 dan Injil Lukas 13: 10-17.
Berikut ini teks lengkap Renungan Harian Katolik yang ditulis, RP. John Lewar SVD hari ini.
“Yesus memanggil dia dan berkata kepadanya: „Hai ibu, penyakitmu telah sembuh.” (Luk 13:12)
Saudari – saudaraku yang terkasih dalam Kristus.
Dalam bacaan Injil hari ini, dikisahkan ada seorang perempuan yang dirasuk Roh Jahat selama 18 tahun sehingga ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri dengan tegak. Ia mengalami kesembuhan berkat sabda Tuhan Yesus dan ditumpangi tangan.
Yesus meletakkan tangan-Nya atas perempuan itu, dan seketika itu juga berdirilah perempuan itu, dan memuliakan Allah Melihat apa yang dilakukan Yesus, kepala rumah ibadat menjadi gusar. Ia meminta orang banyak agar tidak mencari kesembuhan pada hari Sabat.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 29 Oktober 2023, "Hukum Cinta Kasih"
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 29 Oktober 2023 : Cinta Kepada Tuhan dan Sesama
Bagi orang Yahudi, hari Sabat adalah hari suci, di mana mereka dituntut untuk tidak bekerja dan melakukan aktivitas apa pun. Untuk itu, orang Farisi dan para ahli
Taurat kemudian menciptakan berbagai aturan, misalnya melarang bepergian pada hari Sabat, juga melarang melakukan penyembuhan pada hari Sabat, kecuali terhadap pasien yang terancam kematian.
Meskipun hari Sabat, Tuhan Yesus berkarya menyembuhkan orang sakit. Bagi Dia keselamatan lebih penting daripada sekedar menaati aturan hari Sabat. Keselamatan jiwa adalah hukum yang tertinggi. Salus animarum suprema lex.
Sekurang-kurangnya ada 4 penyebab orang menjadi bungkuk, antara lain: pertama, karena sakit atau penyakit osteoporosis, dimana tulang belakang keropos dan orang tidak mampu menahan tubuhnya. Kedua, karena terbiasa dengan sikap tubuhnya yang tidak baik ketika masih anak-anak, sehingga ketika dewasa menyebabkan tubuhnya menjadi bungkuk.
Ketiga, bungkuk dalam arti metafora (kiasan). Karena beban hidup yang berat, di mana masalah yang terlalu berat dalam keluarga, studi, atau pekerjaan, bisa mengakibatkan hidup terasa sakit bungkuk.
Keempat, bungkuk karena dirasuki iblis, seperti perempuan dalam injil hari ini. Ada roh jahat masuk ke dalam tubuhnya, menjadi penyakit, merusakkan organ-organ tertentu dalam tubuhnya sehingga bungkuk.
Pada masa itu, setiap penyakit selalu dipahami sebagai akibat dari tindakan Iblis terhadap manusia. Karena itu, penyakit perempuan ini ditafsirkan sebagai beban berat yang ditimpakan kepadanya oleh kekuatan Roh Jahat. Hanya belas kasihan Yesus yang mampu menyembuhkannya.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 29 Oktober 2023, Janganlah Kamu Tindas Janda dan Anak Yatim
Tanpa diminta, Yesus menghadirkan keselamatan baginya. Tidak hanya itu, tindakan kasih Yesus lebih dari sekadar menyembuhkan penyakit, tetapi juga membuat perempuan itu diterima kembali dalam lingkungan masyarakat yang mungkin telah mengucilkannya selama bertahun-tahun.
Pastor Jordan Aumann, O.P., seorang professor teologi spiritual yang terkemuka, mengatakan: “Kerasukan setan merupakan suatu fenomena di mana setan memasuki tubuh seorang yang hidup serta menggerakkan pancaindera dan anggota-anggota tubuhnya seolah ia menggunakan tubuhnya sendiri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.