Berita Kota Kupang

Prof. Zainur Wula Jadi Guru Besar Pertama Universitas Muhammadiyah Kupang

Prof. Zainur Wula dikukuhkan Kepala LLDIKTI Wilayah XV Prof. Adrianus Amheka di Auditorium Universitas Muhamadiyah Kupang, Sabtu 28 Oktober 2023 pagi.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
PENGUKUHAN - Prof. Zainur Wula (kanan) saat dikukuhkan menjadi guru besar oleh Kepala LLDIKTI Wilayah XV Prof. Adrianus Amheka di Auditorium Universitas Muhamadiyah Kupang, Sabtu 28 Oktober 2023 pagi. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Prof. Zainur Wula sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang menjadi guru besar pertama di kampus itu sejak berdiri tahun 1987 lalu. 

Prof. Zainur Wula dikukuhkan Kepala LLDIKTI Wilayah XV Prof. Adrianus Amheka di Auditorium Universitas Muhamadiyah Kupang, Sabtu 28 Oktober 2023 pagi. 

Pengukuhan itu berdasarkan Surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi RI nomor 26338/M/07/2023 tentang kenaikan jabatan akademik dosen. 

Prof. Zainur Wula menjadi guru besar pertama di Universitas Muhamadiyah Kupang. Dia terhitung sejak tanggal 1 Mei 2023 menyandang status sebagai guru besar. Prof Zainur Wula dinaikan jabatannya dengan angka kredit sebesar 851,05 pada bidang pendidikan sosiologi.

Baca juga: Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang Dikukuhkan jadi Guru Besar

"Saya kepala LLDIKTI Wilayah XV Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi, dengan ini mengukuhkan saudara Prof. Dr. Zainur Wula, S.Pd.,M.Si, menjadi guru besar bidang sosiologi, Profesor pertama Universitas Muhammadiyah Kupang," kata Prof. Amheka saat mengukuhkan Prof. Zainur Wula

Prof. Zainur Wula, dalam kesempatan itu menyampaikan orasi ilmiahnya berjudul manusia dan perubahan sosial budaya dalam kehidupan modernitas. 

Menurut dia, manusia menjadi makhluk yang paling determine dalam proses kehidupan di bumi. Meskipun manusia tidak berbeda dengan makhluk lain secara fisik, di tinjau dari DNA, 98 persen DNA manusia sama dengan simpanse. 

"Artinya hanya 1,6 persen DNA manusia yang berbeda dengan DNA simpanse. Selisih ini telah memberi dampak sangat signifikan terhadap kemampuan manusia dibanding makhluk lain," katanya.

Baca juga: Universitas Muhammadiyah Telah Hadir di Maumere dengan Tiga Prodi Baru

Perbedaan pun terlihat pada kemampuan penciptaan dan ilmu kebudayaan. Manusia juga memiliki kemampuan berpikir luar biasa. Volume otak manusia atau punya miliar sel memori dan jaringan lainnya. 

Dibanding dengan perangkat komputer, manusia memiliki perasaan, inovasi dan etos kerja hingga berkembang biak, dan sebagainya. Dalam kesempatan itu, Prof. Zainur Wula juga memaparkan beberapa teori yang dikemukakan para ilmuwan mengenai kemampuan manusia. 

Akhir abad 20 masehi, kata dia, pengetahuan manusia telah berkembang pesat. Bahkan di abad setelahnya menjadi yang paling cepat dalam kehidupan peradaban modern. 

Berdasarkan evolusi peradaban manusia maka peradaban manusia terjadi 7 juta tahun lalu. Manusia seperti sekarang menjadi topik hangat yang diperdebatkan lewat tesis dan lainnya. 

"Saya menyebut adalah homo saviens modern. Artinya manusia dan kemajuan teknologi dan inovasi mencapai artistik kesadaran diri dan rasa moral," sebut dia. 

Baca juga: IKIP Muhammadiyah Maumere Wisuda 154 Mahasiswa

Dia berkata, revolusi ketiga menjadi titik manusia modern sekitar 2 juta tahun silam. Kehidupan menjadi lebih kepada diri sendiri dan mengubah alam demi kepentingan pribadi. 

Realita pembangunan lebih kepada orientasi fisik dan ekonomi, membuktikan bahwa semakin pragmatisme masyarakat dan terabaikan hal dasar. 

Baginya manusia adalah yang dikendalikan oleh kepentingan finansial sejalan dengan kehidupan materialis dan sekunder. Manusia benar mulai dihancurkan dan kedudukannya pun semakin direndahkan. 

Hal ini, sebut dia, patut menjadi renungan sekaligus perbicangan bersama dalam kehidupan kemasyarakatan berbudaya dan beragama. 

"Masihkah kita memandang bahwa manusia itu serba adi luhur?" sebutnya. 

Pasa dasarnya berwatak agresif yang siap memangsa siapapun. Prof. Zainur Wula mengutip sebuah pernyataan dari ilmuwan tempo dulu. Teori itu menyebutkan manusia sebagai bintang buas. 

Kenyataan sosial juga menunjukkan agresifitas dan muncul dalam sejarah modern dan masa lalu. Manusia dengan berwajah multidimensi. Disitulah letak keabadian. 

Di akhir orasi, Prof Zainur Wula menyampaikan ucapan terima kasih kepada keluarga dan siapa saja yang telah membantu dirinya hingga titik itu. 

Kepala LLDIKTI Wilayah XV Prof Adrianus Amheka, menyebut Prof Zainur Wula menjadi guru besar pertama di Universitas Muhammadiyah Kupang,  sekaligus Profesor ke 10 di LLDIKTI Wilayah XV

"Karena kalau dilihat dari total tenaga dosen di LLDIKTI sebanyak 3000-an dosen yang menduduki jabatan fungsional baru 1500 orang dan Profesor baru 10 orang sehingga ini prosentasenya baru 0,016," katanya. 

Proyeksi Perguruan Tinggi yang berkaliber, kata dia, seyogyanya satu perguruan tinggi itu harus ada 10 persen guru besar (profesor) dari jumlah dosen yang ada di perguruan tinggi tersebut tetapi ini tidak mudah tentunya.

Baca juga: IKIP Muhammadiyah Maumere Wisuda 154 Mahasiswa

Dia menyebut pada bidang ilmu Sosiologi seperti yang digeluti Prof Zainur Wula, menjadi sangat penting karena sangat dibutuhkan di NTT untuk mengatur struktur sosial, kultur sosial dan unsur sosial. 

"Sehingga gejala sosial yang terjadi dalam masyarakat khususnya masalah kekerasan dalam satuan pendidikan yang kerap terjadi," tambah dia.

Dia menerangkan, untuk meminimalisir kekerasan dalam dunia pendidikan, LLDIKTI Wilayah XV dalam dua hari telah melakukan gerakan anti 5 'dosa' besar yakni anti kekerasan seksual di dunia kampus, anti bulying, korupsi, narkotika dan anti intoleransi. 

"Lima dosa ini dideklarasikan bersama Forkopimda, berbagai lembaga Perguruan Tinggi dan lembaga Pendidikan Dasar di NTT," sebutnya.

Sebab permasalahan-permasalahan itu berakibat langsung terhadap degradasi kualitas dari sosiologi suatu perguruan tinggi yang adalah kepercayaan masyarakat. 

Hadirnya Prof. Zainur Wula, Universitas Muhammadiyah Kupang sebagai kampus multikultural telah mendapatkan sokongan sumberdaya manusia. 

Dari situ, akan memberikan dampak dari sisi kelembagaan sebagai perguruan tinggi dan nantinya dapat berbagi aspek praktek baik terhadap upaya-upaya akselerasi anti terhadap kekerasan dalam berbagai bidang di perguruan tinggi. 

Ia menekankan dalam suatu perguruan tinggi, kampus harus bisa menyiapkan komponen pelajar-pelajar Pancasila yang beriman, berakhlak dan berkualitas. 

"Karena itulah esensi dari pendidikan di Indonesia termasuk di dalamnya Universitas Muhammadiyah Kupang," lanjut dia.

Baca juga: Dosen Muhammadiyah dan Kaya Tene Grup Buka Lapak Belajar & Bermain di Festival Uyelewun Lembata

Dia berpesan, guru besar Universitas Muhammadiyah Kupang, Prof Zainur bahwa sebagai profesor merupakan jabatan akademik fungsional tertinggi. 

Sehingga bagi Universitas Muhammadiyah Kupang, Prof. Zainur Wula sendiri menjadi tokoh inspirasi bagi segenap dosen maupun mahasiswa agar memberikan contoh baik sebagai seorang ilmuan yang mampu mentransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan Iptek melalui pengajaran dan penelitian dan lainnya.

"Jangan dosen menjadi politisi, itu dilarang dan tidak boleh didata di pangkalan data Dikti nanti disanksi. Kami berharap perguruan tinggi bisa mempersiapkan dengan baik sumberdaya manusia unggul menuju cita-cita emas 2045 dan berkontribusi positif bagi bonus demografi yang akan Indonesia songsong," ujarnya. 

Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda NTT Erni Usboko mengatakan dikukuhkannya Prof. Zainur Wula diharapkan menjadi pionir untuk pembangunan peradaban manusia yang lebih baik bagi generasi kebanggaan NTT yang lebih baik. 

Sebab kali ini, Universitas Muhammadiyah Kupang telah mencatat sejarah baru bagi lembaga ini lewat pengukuhan guru besar

"Ini bentuk pengakuan atas dedikasi, penelitian dan pengabdian terhadap bidang ilmu sosial dan politik yang digeluti Prof. Zainur Wula," katanya. 

Dia berharap, momentum itu menjadi pemacu dan pemicu semua dosen di Universitas Muhammadiyah Kupang untuk berjuang dan berkompetisi untuk menjadi guru besar

"Kampus itu makin kuat dari sisi tenaga dosen dan kampus ini tentunya ke depan patut diperhitungkan dalam pengembangan sumberdaya manusia yang berkualitas ke depan," ujar Erni Usboko.

Ia meyakini semakin banyak guru besar, akan membawa aura yang baik bagi NTT sehingga daerah terlihat berwibawa di mata dunia dan Indonesia. Dengan SDM yang baik, tentunya NTT akan mampu menyelesaikan persoalan seperti stunting, kemiskinan dan human trafficking. 

Biodata singkat 

Nama:  Prof. Dr. Zainur Wula, S.Pd, M.Si

Tempat tanggal lahir: Ende, 20 April 1964

Pangkat: Pembina utama madya gol. 4D

Prodi: Sosiologi

Pendidikan

SD 1980

SMP Maurele 1983

SMAN 1 Maumere 1984

S1 FKIP Undana Kupang 1993

S2 Magister Sosiologi Unmuh Malang 1999

S3 Ilmu sosial dan politik Unmuh Malang 2012

Prof. SK Menristek Dikti RI, 26338/M/07/2023 tentang kenaikan jabatan akademik dosen atas nama Prof. Dr. Zainur Wula, S.Pd.,M.Si

Pengalaman

Ketua LP3M Unmuh Kupang 2000-2004

Kepala Biro Akademik Kemahasiswaan, Perencanaan Unmuh Kupang 2004-2009

Pejabat pembantu rektor 3 Unmuh Kupang 2009-2010

Wakil rektor 2 bidang administrasi umum dan keuangan 2010-2018

Rektor Unmuh Kupang 2017-2025. (fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Komentar

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved