KKB Papua
Tangkap Lima Kerabat Egianus Kogoya, Kapolres Nduga Minta Bantuan Bupati dan DPRD Nduga
5 Orang kerabat dekat Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, ditangkap aparat Polres Nduga dalam dua hari berturut-turut pada pertengahan September 2023.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM - Lima orang kerabat dekat Egianus Kogoya yang berdomisili di Kabupaten Nduga, ditangkap aparat Polres Nduga. Penangkapan terjadi dalam dua hari berturut-turut di daerah bergolak tersebut.
Informasi yang berkembang menyebutkan bahwa lima orang tersebut selama ini teridentifikasi selalu berkomunikasi dengan Egianus Kogoya yang merupakan Panglima KODAP III Ndugama.
Tak diketahui secara pasti apa saja yang dikomunikasikan oleh lima oknum tersebut ke Egianus Kogoya, hingga akhirnya ditangkap dan saat ini berurusan dengan aparat keamanan.
Dari kabar yang viral di media sosial, disebutkan bahwa lima orang itu ditangkap polisi saat mereka sedang berada bersama sejumlah warga lainnya di sebuah rumah di belakang gereja Yerusalem, Kabupaten Nduga.
Saat hendak ditangkap, lima oknum tersebut melakukan perlawanan, hal mana didukung oleh warga lainnya yang sama-sama berada di tempat itu.
Lima oknum tersebut diduga kuat mendukung dan menjalin komunikasi yang sangat intens dengan Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya.
Atas dugaan itulah, sehingga Polres Nduga bersama tim gabungan TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz mengambil langkah tegas dengan menangkap oknum-oknum tersebut.
Dari laporan yang viral di jagat maya, terungkap bahwa penangkapan lima oknum tersebut terjadi pada pertengahan September 2023, tepatnya tanggal 17 dan 18 September 2023.
Kapolres Puncak, Kompol Vinsensius Jimmy Parapaga melaui Kabag Ops, Iptu Pratama Sudirno, Senin 18 September 2023 malam menyebutkan bahwa lima orang itu telah ditangkap oleh Satgas Penegakkan Hukum Damai Cartenz.
Lima warga sipil tersebut, lanjut dia, terindikasi kuat mendukung aktivitas Kelompok Kriminal Bersenjata di daerah itu. Hal itu seturut keterangan seorang pelaku yang terlibat dalam kelompok itu.
"Jadi 5 warga sipil itu ditangkap karena terindikasi kuat mendukung KKB Papua. Ini berdasarkan salah pelaku yang terlibat dalam kelompok itu," kata Iptu Bayu Pratama.
Hal lain yang menjadi bukti kuat terkait dugaan itu, adalah foto dokumentasi di handphone yang telah disita aparat. Dari dokumentasi itu terkuak kalau lima oknum tersebut merupakan pendukung KKB Papua dan sering berkomunikasi dengan Egianus Kogoya.
Ketika disinggung tentang adanya perlawanan saat aparat hendak meringkus lima oknum tersebut, Pratama Sudirno membenarkan adanya tindakan itu. Bahwa saat hendak ditangkap, mereka melakukan perlawanan dan dibantu warga lainnya.
"Saat hendak ditangkap sempat terjadi perlawanan. Para pelaku mengunci pintu rumah dan menghalangi aparat untuk masuk. Makanya sempat terjadi cekcok saat polisi hendak menangkap 5 orang itu," ujarnya.
Meski demikian, lima kerabat Egianus Kogoya itu akhirnya diamankan. Mereka langsung digelandang menuju Mapolres Nduga untuk dimintai keterangan.
Walau akhirnya dibawa paksa menuju Mapolres Nduga, namun protes warga itu langsung direspon Kapolres Nduga dan jajarannya, dengan menemui Sekda dan DPRD Nduga untuk membahas masalah tersebut.
Langkah lain yang dilakukan Kapolres Nduga dan jajaran Sekda dan DPRD Nduga adalah menemui keluarga lima warga yang ditangkap itu untuk diberikan pemahaman tentang hal tersebut.
Informasi yang berkembang menyebutkan bahwa dari keterangan polisi, hanya disebutkan bahwa dua orang telah diamankan, masing-masing bernama Idin Gwijangge alias Indisina Gwijangge dan Zakeus Kogoya. Keduanya adalah pemilik rumah, tempat lima orang tersebut ditangkap.
Sementara empat orang lainnya yang turut diringkus aparat keamanan, yakni Urbanus Kogoya, Marko Kogoya, Indisina Gwijangge dan Barini Gwijangge.
Baca juga: Lihat KKB Papua Keluar Masuk Kampung, Warga Eronggobak Langsung Mengungsi: Mereka dari Kepala Air
Baca juga: KKB Papua Nekat Serang Pos Keamanan, Prajurit TNI Polri Langsung Hujani Tembakan Balasan
Untuk diketahui, sampai saat ini pemerintah melalui sejumlah pihak, sedang menjalin komunikasi dengan Egianus Kogoya terkait pembebasan pilot Susi Air, Philips Mark Merthens.
Para pihak yang dimintai bantuan untuk upaya pembebasan pilot berkebangsaan Selandia Baru itu, adalah tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, keluarga Egianus Kogoya dan pemerintah dalam hal ini Penjabat Bupati Nduga, Edison Gwijangge. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.