Berita Kota Kupang
75 Mahasiswa di Politeknik Negeri Kupang Ikut Uji Sertifikasi
menyelenggarakan uji kompetensi bagi lulusan atau calon lulusan konstruksi gedung, jalan - jembatan, air dan mekanikal.
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - 75 mahasiswa di Politeknik Negeri Kupang mengikuti ujian sertifikasi.
Adapun ujian sertifikasi itu dilakukan di auditorium Politeknik Negeri Kupang, Kamis 26 Oktober 2023. Politeknik Negeri Kupang bekerjasama dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya untuk menggelar kegiatan bagi para mahasiswa teknik sipil ini.
Ketua Panitia kegiatan, A. Hyndi Erryana, SE dari Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya mengatakan, uji sertifikasi itu sangat penting bagi tenaga kerja konstruksi.
"Ibaratnya seperti SIM bagi mereka. SIM itu izin mengemudi, kalau mereka sesuai jabatan kerja. Ada yang PL jalan, PL bangunan," katanya ditemui di lokasi ujian.
Baca juga: 511 Wisudawan Politeknik Negeri Kupang Jawab Kebutuhan Dunia Usaha
Keuntungan dari sertifikasi ini akan berimbas ke penghasilan dari yang bersangkutan. Untuk melakukan uji sertifikasi, mahasiswa atau lulusan bisa melalui kampus atau secara mandiri. Khusus kerja sama ini, kata dia, biasanya dianggarkan lewat APBN.
Sejauh ini sudah sering pihaknya menggelar kegiatan serupa bekerjasama dengan kampus, seperti Politeknik Negeri Kupang.
Menurut dia, pada mahasiswa yang mengikuti ujian kali ini merupakan mahasiswa yang sudah lulus atau calon mahasiswa yang hendak lulus dari kampus.
Nikson Fallo selaku Kepala Unit Sertifikasi Politeknik Negeri Kupang menyebut, berdasarkan undang-undang, sertifikat menjadi salah satu syarat kerja khusus bidang konstruksi. Berbeda dengan regulasi sebelumnya yang hanya berlaku saat tender suatu proyek.
Sebelum aturan terbit tahun 2021, uji kompetensi dilakukan oleh LPJK. Namun, menur Nikson, setelah adanya aturan di tahun yang sama, uji sertifikasi dilaksanakan oleh LSPE.
"Selain aturan dari BNSP, aturan dari Kementerian PUPR, bahwa yang mengikuti ujian sertifikasi adalah lulusan atau minimal dengan surat keterangan lulus. Surat keterangan lulus itu, yang bersangkutan sudah harus menyelesaikan tugas akhir," ujarnya.
Nikson Fallo menjelaskan, sertifikasi itu memiliki tenggang waktu selama lima tahun. Dia khawatir ketika mahasiswa ikut lebih awal saat berkuliah, sertifikat itu habis masa berlakunya.
Dalam aturan, di bidang konstruksi ada aturan-aturannya mengenai pekerjaan skala kecil, sedang dan besar. Pekerjaan skala kecil minimal harus ada 25 pemegang sertifikat kompetensi. Skala menengah 75 sertifikat kompetensi dan skala besar minimal 150 sertifikat kompetensi.
"Memang sertifikat kompetensi menjadi syarat kerja sekarang. Karena, supaya pekerja bidang itu kompeten," sebutnya.
Baca juga: Politeknik Negeri Kupang Luncurkan Aplikasi Lalepak Mobile
Kerja sama yang dilakukan dengan Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya itu karena ketiadaan anggaran pada kampus itu. Apalagi kampus hanya menganut uang tunggal kuliah. Artinya tidak ada pungutan selain SPP.
Untuk bisa mengikuti ujian sertifikasi kompetensi itu, peserta wajib mengikuti tahapan sebelumnya dengan mendaftar ke sistem yang terintegrasi dengan penerbitan sertifikat.
"Pendaftaran melewati web Kementrian. Jadi harus izin dulu, mendapat nomor id dulu baru mengikuti ujian sertifikasi. Kalau dulu orang datang bawa kertas, di PUPR ini, harus login dulu, karena sistemnya sudah terintegrasi," tambah dia.
Baginya sertifikat itu merupakan pengumpulan bukti bahwa seseorang itu benar kompeten di bidangnya. Politeknik Negeri Kupang, sebut dia, menyelenggarakan uji kompetensi bagi lulusan atau calon lulusan konstruksi gedung, jalan - jembatan, air dan mekanikal.
Salah satu peserta uji sertifikasi, Almawidyah Febry Rombe Palin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Balai Jasa Konstruksi Wilayah IV Surabaya yang sudah menyelenggarakan kegiatan itu di Politeknik Negeri Kupang.
"Mungkin ke depan lebih disosialisasikan lagi kepada mahasiswa-mahasiswa yang belum ujian, atau belum memiliki sertifikat," katanya.
Almawidyah Febry Rombe sebelumnya mengikuti pelatihan di tahun 2022. Karena dia baru wisuda, maka kesempatan untuk mengikuti ujian itu baru terlaksana di tahun 2023.
Almawidyah Febry Rombe mengaku sempat gugup saat awal ujian. Namun, dia menyakini semua proses bisa terlewatkan. Paling penting, kata dia, adalah pemahaman mengenai materi yang ada. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS