KKB Papua

Saksikan Temannya Dihabisi KKB Papua, 3 Warga Sipil Ini Lari dengan Kepala Terluka

Tiga warga sipil di Kabupaten Pegunungan Bintang ini tak kuasa menahan takut, setelah menyaksikan dua temannya dihabisi KKB Papua dengan sangat kejam.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
LARI KE HUTAN – Tiga warga sipil di Kampung Kawe, Distrik Awingbon, Kabupaten Pegunungan Bintang, lari menyelamatkan diri dengan cara masuk ke dalam hutan. Mereka nekat melakukan itu, agar selamat dari amukan brutal anggota KKB Papua. Dalam kasus penyerangan itu, dua korban dinyatakan tewas dan tiga orang lainnya lari menyelamatkan diri dengan tubuh terluka. Saat ini korban sedang menjalani perawatan medis di RSUD Tanah Merah, Kabupaten Bovendigoel Papua. 

POS-KUPANG.COM – Tiga warga sipil di Kabupaten Pegunungan Bintang ini tak kuasa menahan takut, setelah menyaksikan dua temannya dihabisi secara kejam oleh orang tak dikenal, yang diduga anggota Kelompok Kriminal Bersenjata.

Saking takutnya melihat tindakan bengios kelompok tak berperikemanusiaan tersebut, tiga warga sipil itu pun lari lintang pukang menyelamatkan diri.

Fakta ini terjadi di Kampung Kawe, Distrik Awingbon, Kabupaten Pegunungan Bintang. Peristiwa itu disebut-sebut terjadi pada Minggu 22 Oktober 2023 siang.

Lima warga sipil yang diserang KKB Papua itu, adalah para pendulang emas di wilayah tersebut. Namun hingga saat ini belum diketahui secara persis, apa motif penyerangan brutal kelompok kriminalis tersebut.

Dari laporan awak media yang viral di media sosial, disebutkan bahwa saat itu beberapa orang tak dikenal menyerang sejumlah warga sipil di lokasi pendulang emas di Distrik Awingbon, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Tak diketahui persis kapan insiden itu terjadi. Namun besar kemungkinan, peristiwa mengerikan itu terjadi pada Minggu 22 Oktober 2023 siang.

Dalam serangan tersebut, dua pendulang emas dibantai secara mengerikan di lokasi kejadian. Tindakan pembunuhan itu dilakukan di depan mata teman-teman senasib yang ada di area pendulangan emas tersebut.

Ketika para pria tak dikenal itu larut dalam tindakan kejam tersebut, beberapa pria lainnya berusaha melakukan tindakan serupa terhadap tiga pendulang emas lain yang menyaksikan adegan mengerikan tersebut.

Tatkala tiga pendulang emas itu mulai dianiaya, tiba-tiba muncul keberanian untuk melawan. Saat itu mereka melakukan perlawanan agar bisa mendapatkan cela untuk mengambil langkah seribu meninggalkan lokasi kejadian.

Ketiga warga sipil itu nekad lari sekencang-kencangnya, walau tubuhnya penuh luka. Ada korban yang kepalanya bocor ditebas senjata tajam, ada juga yang tubuhnya terluka lantaran disabet benda tajam.

Makanya, setelah berada di dalam hutan belantara, tiga warga sipil tersebut kemudian mencoba bersembunyi sambil menghubungi aparat keamanan untuk meminta bantuan.

Rupanya usaha tersebut membuahkan hasil. Karena tak lama kemudian, aparat keamanan yang terdiri dari prajurit TNI Polri tiba di lokasi kejadian dengan menggunakan helicopter.

Saat itu juga, kelima warga sipil, baik itu dua korban tewas maupun tiga korban selamat, langsung dievakuasi jke tempat yang aman. Mereka dibawa ke RSUD Tanah Merah di Kabupaten Bouvendigul, Papua Pegunungan.

Khusus bagi korban yang tewas, kini telah dimakamkan, setelah jenazahnya diserahkan ke keluarga. Sementara tiga korban lainnya, kini sedang menjalani perawatan medis di RSUD Tanah Merah, Kabupaten Bouvendigoel

Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri melalui Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo membenarkan adanya insiden tersebut ketika dikonfirmasi awak media.

Dia menyebutkan bahwa insiden itu terjadi pada Minggu 22 Oktober 2023. Sementara jenazah korban yang tewas, baru ditemukan keesokan harinya, Senin 23 Oktober 2023.

“Saat ini, korban tewas dan korban luka-luka sudah dievakuasi semuanya. Korban tewas sudah diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan. Sementara yang menderita luka-luka,  kini sedang dirawat di RSUD Tanah Merah” ujarnya.

Polres Pegunungan Bintang, lanjut Ignatius Benny Ady Prabowo, kini sedang menangani kasus tersebut. Sementara pria tak dikenal yang melakukan penyerangan itu pun, kini sudah diidentifikasi.

Penyidik Polres Pegunungan Bintang, katanya, kini sedang melakukan penyelidikan untuk mengetahui identitas para pelaku dan motif penyerangan tersebut.

 Sementara pengamanan di wilayah tersebut kini semakin ditingkatkan. Hal itu untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat sekaligus memberikan rasa nyaman agar warga bisa bekerja seperti hari-hari sebelumnya.

Untuk diketahui, dalam beberapa pekan terakhir, KKB Papua menyasar para pendulang emas yang sedang merenda hidup di tempat-tempat penambangan emas itu.

Dalam serangan di Kabupaten Yahuhkimo, KKB Papua menewaskan tujuh pendulang emas di lokasi kejadian. Sementara warga lainnya lari sembunyi di tengah hutan.

Selang sehari kemudian, KKB Papua menyerang lagi 22 buruh yang sedang mengerjakan bangunan Puskesmas di Kampung Eromaga, Distrik Omukia, Kabupaten Puncak, Papua Pegunungan.

Dalam serangan mendadak tersebut, salah seorang pekerja tewas terkena peluru. Sementara dua korban lainnya, terluka karena terkena anak panah.

Baca juga: Tangan Martinus Putus Ditebas Anggota KKB Papua: Saya Baru Sadar Setelah di Tengah Jalan

Baca juga: Takut Diserang KKB Papua, Warga Satu Kampung Pilih Mengungsi ke Pos Keamanan, Begini Kisahnya

Belum reda dua kasus tersebut, kini mencuat lagi kasus penyerangan terhadap pendulang emas di Kampung Kawe, Distrik Awingbon, Kabupaten Pegunungan Bintang.

Atas fakta itulah publik berharap agar penanganan kasus itu harus segera dilakukan. Dengan begitu para pelaku bisa ditangkap dan diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved