Pilpres 2024

Makna di Balik Selendang Motif Sumba NTT yang Dikenakan Prabowo-Gibran di KPU 

Kedatangan mereka disambut oleh jajaran KPU dan langsung mengalungi keduanya masing-masing selendang tenunan motif Sumba

Editor: Agustinus Sape
KOMPAS.com / VITORIO MANTALEAN
Pasangan Prabowo-Gibran menyampa para pendukungnya usai tiba di Kantor KPU Jl. Imam Bonjol No.29, Rabu 25 Oktober 2023. Kedua dikalungi selendang tenunan motif Sumba NTT. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Pasangan bakal calon Presiden Prabowo Subianto dan bakal calon wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sudah resmi mendaftar di KPU, Rabu 25 Oktober 2023.

Kedatangan mereka ke KPU menyedot perhatian banyak orang, baik yang mengantar langsung ke KPU maupun yang menyaksikan melalui siaran langsung di berbagai platform media.

Pasangan Prabowo-Gibran menuju KPU dengan mengambil titik start di kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Gibran tiba di sana pada pukul 08.42 WIB.

Baik Prabowo maupun Gibran kompak mengenakan lengan panjang biru muda, dengan bawahan celana warna krem untuk Prabowo, celana hitam untuk Gibran. 

Ditanya tentang makna baju warna biru muda yang dikenakan keduanya, Prabowo dengan cekatan menjawab: tenang, sejuk, damai dan gembira.

Dengan penampilan seperti itu, keduanya berangkat dari  Jalan Kertanegara ke KPU dengan menumpang kendaraan taktis buatan Pindad. Terlihat begitu banyak orang yang mengantar mereka. Begitu pun penonton yang berjubel di sisi jalan.

Banyaknya orang yang mengantar mereka tidak menghambat pergerakan. Perjalanan tetap lancar hingga tiba di KPU, Jl. Imam Bonjol No.29,  Jakarta, sekitar pukul 12.00 WIB.

Mereka juga didampingi para ketua umum partai-partai Koalisi Indonesia  Maju. Di dalam ruangan KPU sudah menunggu para anggota KPU di bawah pimpinan  Hasyim Asy'ari selaku Ketua KPU.

Pasangan Prabowo-Gibran merupakan pasangan terakhir yang mendaftar di KPU.  Kedatangan mereka disambut oleh jajaran KPU dan langsung mengalungi keduanya masing-masing selendang tenunan motif Sumba dari Pulau Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Merujuk pada tradisi Sumba, pengalungan selendang seperti itu biasanya dilakukan kepada tamu terhormat, termasuk Presiden dan Wakil Presiden. Motif ayam jantan pada selendang tersebut merujuk pada kepemimpinan seseorang, supaya seperti ayam jantan yang berkokok.

Pengenaan selendang motif Sumba ini tidak spesifik kepada Prabowo-Gibran, tetapi juga kepada dua paket bacapres-bacawapres yang sudah duluan mendaftar, yaitu Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud. 

"Saya pikir ini menjadi tradisi masyarakat Indonesia, tamu harus dihormati. Apalagi yang datang ini bukan tamu pada umumnya. Ini tamu sangat istimewa. Kenapa dikatakan sangat istimewa? Tidak semua warga negara bisa seperti yang terkategori dalam undang-undang atau memenuhi persyaratan perundang-undangan untuk dicalonkan. Jadi tamu ini sangat istimewa," ujarkomisioner KPU Idham Holik beberapa waktu lalu.

Selain motif ayam jantan, pemilihan warna dalam selendang tersebut juga disebut memiliki makna tersendiri. Dominasi warna merah marun pada selendang merujuk pada pola komunikasi visual yang lebih kuat.

"Itu kain tenun dari NTT. Kita kebetulan menilai kain tenun tersebut memiliki estetika dengan warna marun yang menjadi ciri khas dari warna komunikasi visual. Warna utama dalam KPU melakukan komunikasi visual," ungkap Idham, sebagaimana dilansir cnnindonesia.com.

Keluar dari kantor KPU usai mendaftar, pasangan Prabowo-Gibran tetap mengenakan selendang motif Sumba tersebut hingga keduanya melakukan konferensi pers dan menyapa para pendukungnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved