Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Rabu 25 Oktober 2023, Tuhan Tidak Diam

Nabi Amos melayani pada masa pemerintahan Uzia di kerajaan Yehuda dan akhir pemerintahan Yerobeam di kerajaan Israel.

Editor: Oby Lewanmeru
zoom-inlihat foto Renungan Harian Kristen Rabu 25 Oktober 2023, Tuhan Tidak Diam
POS-KUPANG.COM/HO
Renungan Harian Kristen Rabu 25 Oktober 2023. Ketika Tuhan Seolah Diam, Bukan Berarti Dia Berhenti Bekerja

TUHAN mengaum dari Sion dan dari Yerusalem Ia memperdengarkan suara-Nya.
~ayat 2

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Kristen Rabu 25 Oktober 2023,  Tuhan Tidak Diam yang merujuk pada Kitab Amos 1:1-2.

Artikel ini dikutip dari buku Renungan Harian Suluh Injil, Ratapan dan Pengharapan yang diterbitkan Gereja Masehi Injili di Timor ( GMIT ).

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt Eka Mozes, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi September dan Oktober 2023. 

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen berikut ini:

Peristiwa kejatuhan di kitab Kejadian menyebabkan manusia sangat permisif terhadap dosa.
Sejumlah perbuatan dianggap sebagai hak dan kebebasan, dengan mengorbankan kebenaran.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 24 Oktober 2023, Hari Tuhan

Bahkan berita penghukuman dianggap sepi dan murahan. Nabi Amos menyuarakan kepada bangsa Israel bahwa Allah tidak pernah diam ketika kebenaran dianggap remeh.

Ia adalah Allah yang mahakudus untuk membiarkan dosa  terjadi begitu saja.

Nabi Amos melayani pada masa pemerintahan Uzia di kerajaan Yehuda dan akhir pemerintahan Yerobeam di kerajaan Israel.

Secara politis dan ekonomi keadaan bangsa relatif aman. Ada stabilitas keamanan, daerah
kekuasaan bertambah luas.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 23 Oktober 2023, Seruan Pertobatan

Relasi Israel dan Yehuda pun baik-baik saja. Tetapi situasi politik dan ekonomi ini tidak sejalan dengan kondisi keagamaan, moral dan sosial.

Dalam situasi itulah, Tuhan mengutus hamba-Nya, Amos yang berasal dari Tekoa di tanah Yehuda tetapi pergi melayani di Israel.

Ia seorang biasa dengan pekerjaan rendahan zaman itu, yakni peternak domba dan pemungut buah ara hutan.

Penyebutan pekerjaan Amos ini kontras dengan status para pemimpin politik dan agama yang ditegurnya. Seorang yang rendah diangkat menjadi penyambung lidah Allah untuk menegur mereka yang berkuasa.

LANGKAH IMAN

Nabi Amos membuka nubuatnya dengan menyebutkan bahwa Allah yang “mengaum” dan “memperdengarkan suara”. Suara Allah menggambarkan Ia tidak diam terhadap kejahatan.

Baca juga: Renungan Harian Kristen Minggu 22 Oktober 2023, Membangun Komunikasi Dalam Keluarga 

Keadaan dunia kita hari ini tidak lebih baik dari keadaan Israel zaman pelayanan nabi Amos.

Masih ada banyak orang yang menyandang identitas Kristen dan rajin beribadah,
tetapi tidak memiliki moralitas sosial yang baik.

Kekristenan hanya sekedar KTP. Nabi Amos mengingatkan kita, Tuhan Allah tidak tinggal diam saat
kebenaran diabaikan.

Mari kita ingat, jangan menyembunyikan kejahatan di balik ritual ibadah, melainkan bersembunyilah di dalam Allah saat kejahatan berupaya menarik hati kita. Amin! (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved