Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu  22 Oktober 2023, Beri Apa yang Wajib Diberikan

Setiap rahmat atau berkat selalu disertai dengan kewajiban yang harus dijalankan sebagai tugas karena telah menerima hak kita

Editor: Edi Hayong
DOK. POS-KUPANG.COM
RENUNGAN -Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul : Beri Apa yang Wajib Diberikan. 

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul : Beri Apa yang Wajib Diberikan.

Untuk Hari Minggu Biasa XXIX ini Bruder Pio Hayon SVD menulis renungannya merujuk pada Bacaan I: Yes. 45: 1.4-6, Bacaan II: 1Tes. 1: 1-5b dan Injil : Mateus 22: 15-21.

Berikut ini teks lengkap renungan yang ditulis , Bruder Pio Hayon SVD hari ini.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai sejahtera untuk kita semua. Setiap kita punya kewajiban dari setiap hak yang telah kita terima. Jika kita melihat hak itu sebagai sebuah rahmat atau hadiah dari Tuhan maka pada saat yang sama kita juga memiliki kewajiban sebagai sebuah tugas yang harus dilaksanakan.

Setiap rahmat atau berkat selalu disertai dengan kewajiban yang harus dijalankan sebagai tugas karena telah menerima hak kita. Maka hak dan kewajiban selalu menjadi satu keterkaitan penting antara satu dengan yang lainnya.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Hari ini kita memasuki hari minggu biasa ke 29. Bacaan-bacaan suci yang kita renungkan hari ini menunjukkan kepada kita tentang keberpihakan Allah bagi semua orang yang telah menaruh percaya  kepadaNya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 21 Oktober 2023, Mengakui dan Percaya Kepada Yesus

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 21 Oktober 2023, Beriman

Bacaan pertama menunjukkan kepada kita bahwa Allah selalu berpihak kepada orang Israel dengan menempatkan Koresh sebagai orang yang diurapiNya untuk membantu bangsa Israel melawan dan menundukkan bangsa lain dan melucuti raja-raja dan membuka pintu-pintu di depannya agar dapat dilalui oleh bangsa Israel.

Allah selalu memanggil orang yang dikehendakiNya untuk satu tugas yang telah ditunjukkan kepadanya untuk keselamatan satu bangsa yakni bangs yang telah menjadi bangsa pilihanNya.

Allah mau menyatakan dengan tegas bahwa “Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain, kecuali Aku tidak ada Allah.” Kebenaran Allah inilah yang mau tetap dipertahankan dan ditaati oleh semua orang yang percaya kepadaNya.

Dan bagi Paulus, itu karena Allah telah memilih orang-orang kepunyaanNya menjadi milikNya dan memberi kekuatan Roh Kudus dan kepastian yang kokoh bagi setiap orang yang menaruh percaya kepadaNya. Dan pilihan untuk setiap kepada Allah itulah yang ditegaskan kepada kita hari ini oleh Yesus.

Ketika orang-orang Herodian dan Farisi yang datang hendak mencobai Yesus tentang membayar pajak atau tidak kepada Kaisar: “Bolehkah membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?”

Bagi pengikut Herodian, sangat menghormati dan taat kepada Kaisar dan relasi yang baik dengan penjajah Roma.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 21 Oktober 2023, Tiga Cara Manusia Membangun Value dengan Spirit Baru

Sedangkan orang Farisi, sangat menentang penjajah dan penguasa yang dianggap kafir itu. Nah, ketika menjawab tentang pertanyaan mereka tentang membayar pajak akan terlihat demikian: kalau Yesus menjawab harus bayar pajak maka orang Farisi yang juga seorang Yahudi berpihak kepada Kaisar, tetapi kalau jawab tidak maka orang Herodian akan mengatakan Yesus menentang Kaisar.

Maka karena Yesus sudah mengetahui apa maksudnya mereka, Yesus menjawab dengan sangat bijak setelah melihat mata uang itu: “Berikanlah kepada Kaiser apa yang wajib kamu berikan keapda kaiser dan kepada Allah apa yang kamu berikan kepada Allah.”

Jawaban Yesus yang sangat bijaksana ini menegaskan tentang sebuah tatanan Moral dan Kebenaran yang universal yakni: sebagai warga negara kita wajib melakukan kewajiban kita sebagai seorang warga negara yaitu termasuk membayar pajak dan pada saat yang sama sebagai orang yang beriman kepada Allah punya kewajiban yang sama berbakti kepada Allah sebagai tanda beriman kepada Allah itu.

Maka pada kesempatan ini sebenarnya Yesus mau menegaskan bahwa setiap orang harus mampu menentukan pilihan yang tepat tentang apa yang seharusnya dia lakukan bagi hidupnya yang sekarang dan yang akan datang. Kita kadang berbuat berat sebelah atau tidak seimbang. Jika ada pajak dari negara, kita sangat tertib untuk membayarnya bahkan juga dengan ketakutan dan kecemasan.

Tetapi ketika ada iuran dari paroki atau bahkan memberikan kolekte saja kita pikir setengah mati untuk kasih atau tidak karena kita berpikir tidak ada sanksinya atau tidak ada satu kewajiban moral yang harus kita lakukan tapi hanya sekedarnya saja.

Ada banyak hal yang harus kita kerjakan untuk Tuhan sepertinya hanya seadanya saja tapi ketika untuk negara kita berjuang mati-matian bahkan sampai mengorbankan kewajiban kepada Tuhan.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu  21 Oktober 2023, Mengakui Aku di Depan Manusia

Kita manusia kadang suka cenderung untuk minimalis saja kewajiban moral kita kepada Tuhan. Maka marilah kita belajar untuk tahu harus memberi baik kepada negara mapun terlebih kepada Allah secara baik dan benar.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus  

Pesan untuk kita, pertama: setiap kita selalu ada kewajiban moral yang harus dilakukan baik untuk negara maupun untuk Tuhan. Kedua, kita kadang menyepelekan kewajiban moral kita kepada Tuhan dari pada kepada negara. Ketiga, selalu tetap setia kepada Allah dengan segala kewajiban moral kita dan tetap taat kepada negara dengan segala kewajiban moralnya.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved