KKB Papua

11 Warga Ini Jadi Saksi Kunci Kematian Tujuh Pendulang Emas di Yahukimo Gegara KKB Papua

Tak bisa dilukiskan betapa sadisnya tindakan KKB Papua ketika menyerang kamp warga sipil pendulang emas di Kali Satu, Kampung Mosomduba di Yahukimo.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
LOKASI KEJADIAN – Inilah lokasi pendulangan emas di Kali Satu Kampung Mosomduba, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo. Tangkapan kamera, prajurit TNI Polri sedang terlibat dalam insiden baku tembak di lokasi pendulangan emas itu, Senin 16 Oktober 2023. 

POS-KUPANG.COM – Tak bisa dilukiskan betapa sadisnya tindakan KKB Papua ketika menyerang kamp yang ditempati warga sipil pendulang emas di Kali Satu, Kampung Mosomduba, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo.

Dalam peristiwa yang terjadi Senin 16 Oktober 2023 itu, Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua melakukan tindakan nan kejam, yakni menyerang warga sipil yang sehari-harinya bekerja sebagai pendulang emas, kemudian membunuh mereka secara sadis.

Aksi brutal brutal itu mengakibatkan tujuh warga sipil tewas meregang nyawa. Sedangkan 11 orang lainnya selamat. Warga itu selamat, karena berhasil melarikan diri tatkala melihat anggota KKB Papua itu datang dan secara brutal membantai tujuh warga sipil di lokasi kejadian.

11 Warga sipil yang selamat inilah yang menjadi saksi kunci atas tindakan nan biadab Kelompok Separatis Teroris pada Senin 16 Oktober 2023.

Belum diketahui seperti apa kesaksian 11 warga yang selamat dari amukan kelompok kriminalis tersebut. Namun yang jelas, mereka tentu tahu seperti apa fakta yang terjadi pada detik-detik menegangkan ketika anggota KKB Papua serang lokasi pendulangan emas di Kali Satu, Kampung Mosomduba, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo.

Kali Satu merupakan salah satu lokasi pendulangan emas di Kabupaten Yahukimo. Di tempat itu terdapat beberapa fasilitas yang mendukung aktivitas pendulangan emas tersebut.

Dan, pada hari naas itu, lokasi tersebut menjadi saksi, betapa kejamnya KKB Papua kala melakukan penyerangan kemudian menghabisi satu per satu warga sipil yang sedang mendulang emas di tempat itu.

Dari kisah yang berkembang menyebutkan bahwa serangan komplotan pengacau keamanan itu berawal dengan tembakan senjata api yang langsung mengenai para pendulang emas di area tersebut.

Mendengar bunyi tembakan dan satu per satu korban mulai berjatuhan, sejumlah pendulang emas kemudian memilih melarikan diri. Mereka lari menuju hutan lebat di sekitar area pendulangan tersebut.

Meski memilih melarikan diri, namun warga sipil itu masih sempat menyaksikan kekejaman para pelaku ketika menghabisi sesama pendulang emas.

Kendati para korban itu sudah jatuh terkena tembakan, namun anggota KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya itu masih melancarkan aksi lainnya, yakni membantai satu per satu warga pendulang emas itu.

Akibatnya, tujuh pendulang emas itu menghembuskan nafas terakhir dengan kondisi yang sangat menyedihkan. Tubuhnya penuh luka terkena tebasan benda tajam, belum lagi sejumlah lubang menganga gegara hantaman peluru KKB Papua.

Hingga berita ini diturunkan, belum terungkap kisah tentang detik-detik menegangkan tragedi pembunuhan mengerikan yang dilakukan anggota KKB Papua terhadap pendulang emas di Kali Satu Kampung Mosomduba, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo.

Meski demikian, Kasatgas Humas Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno mengatakan, bahwa 11 warga sipil itu telah dievakuasi ke tempat yang aman pada Selasa 17 Oktober 2023.

 

Demikian pula dengan tujuh korban yang tewas dalam serangan KKB Papua tersebut. Para korban itu sudah dievakuasi ke RSUD Dekai di Kabupaten Yahukimo.

Saat mengevakuasi para korban, ungkap Bayu Suseno, prajurit TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz, masih sempat ditembak oleh anggota KKB Papua.

Namun tembakan itu tidak mengenai satu pun prajurit TNI Polri. Gangguan itu tidak menjadi penghalang proses evakuasi terhadap tujuh jenazah tersebut.

Ada pun tujuh korban tewas yang berhasil dievakuasi oleh Satgas Ops Damai Cartenz, antara lain:

1. Udin (Sulawesi Selatan)

2. Maun (Sulawesi Selatan)

3. Ardi (Sulawesi Selatan)

4. Hendra (Sulawesi Selatan)

5. Anju (Batak)

6. Appe (Sulawesi Selatan)

7. Siger (Sulawesi Selatan).

Sementara 11 warga sipil lain yang juga berhasil dievakuasi dari tempat persembunyiannya, tak jauh dari lokasi kejadian, adalah sebagai berikut.

1. Abdul Azis alias Nene Azis, 53 tahun asal Palopo, operator alat berat di Distrik Paradiso Dekai.

2. Abdul Samad asal Paro, 53 tahun suku Bugis berlamat di Jalan Pemukiman.

3. Holden, 48 tahun asal Talaud, Jalan Sosial.

4. Hermudin, 42 tahun asal Palopo beralamat Paradiso Dekai.

5. Bebwng, 41 tahun asal Toraja asal Kali Bonto Dekai.

6. Erwin asal Sengkeng, 36 tahun beralamat fi Jalan Pemukiman, Distrik Dekai.

7. Markus Tumpia asal Mallo, 35 tahun alamat Jalan Sosial.

8. Amiman Talaut (33) berlokasi di Jalan Sosial Distrik Dekai.

9. Abd Rahmansyah alias Rahsya asal Maros, 31 tahun beralamat Jalan Paradiso Distrik Dekai.

10. Renaldi, 28 tahun asal Bugis beralamat di Eselon 4 Dekai.

11. Ahmad Saleh Ohe, 21 tahun asal Sentani di Jalan Paradiso Ujung.

Bayu Suseno menyebutkan bahwa upaya penyelamatan terhadap 11 korban selamat dan 7 korban tewas itu dilakukan 42 personel gabungan Satgas Damai Cartenz, Brimobda Papua dan Polres Yahukimo.

Proses evaluasi tersebut, dipimpin langsung oleh Kapolres Yahukimo, AKBP Heru Hidayanto. “Saat proses evakuasi Satgas Ops Damai Cartenz masih sempat mendapat gangguan berupa tembakan dari KKB Papua.

"Jadi, setelah tiba di lokasi kejadian dan para korban sedang dievakuasi, masih ada gangguan tembakan, sehingga terjadilah adu tembak yang cukup lama, sekitar 1 jam 30 menit," ujar Kepala Satgas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol Faizal Ramadhani.

Baca juga: ALLAHU AKBAR, Brimob Ini Luput dari Tangan Sniper KKB Papua, Helmnya Retak Terkena Peluru

Baca juga: Tempat Persembunyian KKB Papua Teridentifikasi Lagi, Lokasinya Berada di Tempat yang Angker

Meski demikian, tim gabungan prajurit TNI Polri berhasil mengevakuasi 11 warga selamat dan 7 korban yang meninggal dunia dari lokasi kejadian.

Disebutkan pula bahwa anggota KKB Papua itu, selain menembak mati tujuh warga pendulang emas, mereka juga membakar 3 eksavator, 2 truck, dan 1 camp pendulangan di tempat tersebut. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved