KKB Papua
ALLAHU AKBAR, Brimob Ini Luput dari Tangan Sniper KKB Papua, Helmnya Retak Terkena Peluru
Anggota brimob yang satu ini luput dari terjangan peluru sniper KKB Papua. Ia selamat dari bidikan KKB Papua berkat helm anti peluru yang dikenakannya
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Anggota brimob yang satu ini luput dari terjangan peluru yang ditembak sniper KKB Papua. Ia selamat dari bidikan penembak jitu Kelompok Kriminal Bersenjata, berkat helm anti peluru yang dikenakannya.
Dari fakta yang viral di media sosial, terlihat kalau siang itu anggota brimob yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz, terlibat dalam insiden baku tembak dengan anggota KKB Papua.
Insiden baku tembak itu memang mengerikan. Karena pada saat itu, anggota brimob tersebut tetiba dihantam sebuah peluru yang diarahkan persis ke kepalanya, tepatnya di bagian atas telinga kanan korban.
Tak diketahui dari mana datangnya peluru maut tersebut. Tapi untungnya, peluru yang ditembak sniper KKB Papua tersebut mengenai helm yang dikenakan anggota brimob tersebut.
Helm itulah yang menyelamatkan nyawa anggota brimob tersebut dari bidikan musuh. Helm itu anti peluru, sehingga ketika diterjang peluru, pelurunya justeru hancur, sedangkan helmnya tidak.
Dengan demikian, helm anti peluru itu berhasil melindungi anggota brimob tersebut dari bahaya terjangan amunisi yang ditembakan lawan.
Melihat fakta tersebut, teman-teman sang brimob pun langsung meneriakkan kalimat Allahu Akbar. “Allahu Akbar…, Allahu Akbar,” teriak brimob yang lain dari balik video yang viral di media sosial itu.
Bukan hanya meneriakkan kata Allahu Akbar, teman-teman seperjuangan brimob itu pun langsung meraba titik terjangan peluru yang terlihat membekas di helm tersebut.
Sementara brimob yang menjadi sasaran bidik sniper KKB Papua itu, terlihat duduk merunduk di balik tumpukkan karung pasir yang sebagai benteng pertahanan di tempat itu.

Sepintas kilas, tumpukan karung itu menjadi penyelamat utama anggota Satgas Ops Damai Cartenz yang sedang bertugas di Pos Keamanan tersebut.
Tapi yang paling utama lagi, adalah helm dan rompi anti peluru yang dikenakan. Sebab dua item inilah yang melekat langsung pada tubuh setiap prajurit, yang saat ini sedang bertugas di medan pertempuran.
Sama halnya dengan yang dialami anggota brimob tersebut pada hari naas itu. Andaikata pengaman kepalanya bulan helm anti peluru, maka yang bersangkutan mungkin telah tamat riwayatnya. Anggota brimob itu mungkin telah tiada, lantaran terkena tembakan sniper KKB Papua.
Tapi Ke-mahakuasa-an Allah senantiasa menyertai setiap orang yang dikasihinya. Atas kesadaran itulah, sehingga teman-teman anggota brimob yang sedang berlindung di balik benteng karung plastik itu, langsung meneriakkan Allahu Akbar.
Setelah mengucap beberapa kali takbir Allahu Akbar, anggota brimob yang sebelumnya lemas gegara disasar sniper KKB Papua, tetiba-tiba menemukan spirit baru. Ia seakan mendapatkan energi baru untuk bangkit dan menyerang bersama teman-temannya.
Benar saja. Setelah mengusir kegalauan hati, ia pun bangkit, mengangkat senjata, lalu mendor-dar ke arah yang diyakini ada anggota KKB Papua.
Melihat fakta tersebut, teman-temannya pun melakukan hal yang sama. Mereka menghujani tembakan ke arah anggota KKB Papua yang sedang berada di hutan tak jauh dari Pos Keamanan tersebut.
Dari video yang viral di media sosial, insiden baku tembak itu demikian menegangkan. Setelah melepaskan tembakan, setiap anggota brimob kembali berlindung. Insiden baku tembak itu baru terhenti, setelah anggota KKB dipukul mundur dari lokasi tersebut.
Untuk diketahui, insiden baku tembak seperti itu, bukan hal baru di Tanah Papua. Di daerah bergolak tersebut, kontak senjata seakan merupakan pemandangan biasa. Padahal di balik itu selalu ada air mata.
Yang jadi soal, adalah anggota KKB Papua selalu melakukan penyerangan secara tak terduga. Serangannya pun sulit diprediksi, sehingga tak ada cara lain kecuali waspada dalam situasi apa pun.
Untuk diketahui, KKB Papua tak henti-hentinya melakukan tindakan anarkis. Tak hanya menyerang TNI Polri, Kelompok Kriminal Bersenjata itu juga menyerang warga sipil.
Selain itu, mereka juga membakar kantor-kantor pemerintah, membakar rumah-rumah penduduk, membakar fasilitas kesehatan, membakar tower telkomsel, membakar pasar, membakar kendaraan, alat-alat berat dan lain sebagainya.
Ironisnya, seusai melakukan tindakan kriminal, para pimpinan KKB lalu menyalahkan prajurit TNI Polri dengan tuduhan melanggar HAM (Hak Asasi Manusia).
Namun apa pun tudingan itu, TNI Polri tak bergeming. Pasalnya, apa yang dilakukan di Papua, semata-mata untuk menciptakan stabilitas keamanan untuk kepentingan masyarakat di daerah tersebut. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.