KKB Papua

Strategi Baru Hadapi KKB Papua, Kapolda: di Mana Ada Aksi di Situ akan Didirikan Pos Keamanan

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengungkapkan strategi baru yang sedang dilakukan TNI Polri dalam menghadapi aksi Kelompok Kriminal Bersenjata.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
POS KEAMANAN – Kapolda Papua Mathius D Fakhiri punya strategi baru memperkecil ruang gerak KKB Papua. Salah satunya, adalah memberikan tindakan tegas terukur dan berikutnya, mendirikan Pos Keamanan di setiap lokasi yang ada aksi anarkis kelompok tersebut. 

POS-KUPANG.COM – Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengungkapkan strategi baru yang sedang dilakukan TNI Polri dalam menghadapi aksi Kelompok Kriminal Bersenjata di Tanah Papua.

Salah satunya, adalah membangun Pos Keamanan pada setiap lokasi yang ada ganguan keamanan. Artinya, di mana ada aksi KKB Papua, maka di situ akan langsung dirikan Pos Keamanan.

Mathius D Fakhiri mengatakan hal tersebut merespon beberapa peristiwa penyerangan yang terjadi belakangan ini di Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.

Penyerangan KKB Papua yang menyedot perhatian publik, pertama kali terjadi pada Senin 18 September 2023 siang sekitar pukul 11.00 WIT. Saat itu KKB Papua pimpinan Ananias Atimimin menembak mati anggota brimob atas nama Briptu Rudi Agung Ashari.

Peristiwa kedua di hari yang sama, yakni komplotan pengacau keamanan tersebut menembak dua warga sipil yang baru pulang dari rumah dika.

Dua warga sipil yang ditembak pada hari itu, yakni seorang perempuan bernama Regina, berusia 50 tahun dan seorang laki-laki bernama Yonas, 35 tahun.

Dalam kasus ini, tak ada korban jiwa. Namun kedua korban itu menderita luka tembak di bagian kaki, sehingga harus dilarikan ke RSUD Oksibil untuk mendapatkan pelayanan medis di rumah sakit tersebut.

Sementara tindakan berikutnya beberapa jam setelah insiden penembakan brimob Rudi Agung Ashari, adalah pembakaran sejumlah kios yang dibangun pemerintah di Pasar Yapimakot, Distrik Serambakon.

Keesokan harinya, Selasa 19 September 2023, komplotan pengacau itu melancarkan lagi aksinya, yakni menembaki pesawat yang sedang terbang melintasi wilayah Distrik Serambakon.

Untungnya, tembakan itu tidak mengenai sasaran, sehingga pesawat itu pun terus melanjutkan penerbangan hingga akhirnya tiba dengan selamat di tempat tujuan, yakni Bandara Sentani, Jayapura.

Berangkat dari dua kasus itulah, sehingga Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri bersama Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Izak Pangemanan memutuskan untuk membangun Pos Keamanan di setiap lokasi yang menjadi tempat terjadinya konflik antara KKB Papua dengan prajurit TNI Polri atau dengan warga sipil di daerah itu.

“Dari kasus di Distrik Serambakon itulah sehingga akhirnya diputuskan untuk memperkecil ruang gerak KKB Papua dengan cara seperti ini,” ujar Mathius D Fakhiri sebagaimana dilansir Pos-Kupang.Com dari Kompas TV Kamis 12 Oktober 2023.

Dalam pernyataannya ia menyebutkan bahwa mulai saat ini dan ke depan, aparat TNI Polri akan terus mengambil tindakan tegas terukur bagi kelompok yang melakukan tindakan-tindakan anarkis di Tanah Papua.

Selain tindakan tegas terukur, katanya, TNI Polri juga akan membangun Pos Keamanan di setiap lokasi terjadinya aksi anarkis yang dilakukan Kelompok Separatis Teroris tersebut.

“Di Distrik Serambakon, Pegunungan Bintang itu sudah didirikan Pos Keamanan. Jadi di mana ada aksi kekerasan, di situ akan langsung didirikan Pos Keamanan. Ini salah satu cara memperkecil ruang gerak komplotan itu,” ujarnya.

“Saya juga sudah minta satgas ( Satgas Ops Damai Cartenz ) supaya di mana ada aksi, di situ ada pos keamanan. Jadi ini sudah kita lakukan,” tandasnya.

Saat ini, lanjut Kapolda Papua, situasi di Kabupaten Pegunungan Bintang sudah kondusif.  Dan di Distrik Serambakon, sudah dibangun Pos Keamanan. Di Pos Keamanan itu ditempatkan prajurit TNI Polri yang bertugas menjaga keamanan di daerah itu.

Masyarakat di distrik itu, katanya, juga telah beraktivitas seperti biasa. Suasana perkantoran pun sudah normal. Bahkan aparatur Sipil Negara (ASN) telah beraktivitas seperti hari-hari sebelumnya.

Begitu juga suasana persekolahan, perbankan, pasar dan tempat pelayanan kesehatan.  Semuanya sudah normal. Meski demikian, masyarakat tetap diminta untuk terus waspada atas pelbagai hal yang tidak diinginkan.

Untuk diketahui, suasana di Pegunungan Bintang mulai normal semenjak prajurit TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz menembak mati lima anggota KKB Papua yang sebelumnya melancarkan aksi anarkis di daerah itu.

Lima anggota KKB Papua itu dihabisi saat adu tembak dengan prajurit TNI Polri pada Sabtu 30 September 2023 dini hari sekitar pukul 05.00 WIT.

Dari lima anggota KKB Papua tersebut, satu di antaranya adalah Otobius Bidana Mimin, Komandan Operasi KKB Papua, orang kepercayaan panglima Kodap 35 Bintang Timur, Ananias Atimimim.

Lima anggota KKB Papua itu diketahui tewas, setelah Satgas Ops Damai Cartenz melakukan penyisiran di lokasi baku tembak yang terjadi di Kampung Mondusit, Distrik Serambakon pada hari itu.

Dalam penyisiran tersebut, selain ditemukan lima korban telah meregang nyawa, aparat keamanan juga mengamankan dua senjata api laras panjang  dan sebuah senjati api laras pendek atau pistol jenis FN.

Dari dua senjata api laras panjang tersebut, satu di antaranya diduga buatan Amerika Serikat. Sementara satunya lagi buatan PT Pindad. Begitu juga pistol jenis FN merupakan senjata api buatan PT Pindad.

Ketika dilakukan penyisiran ulang, prajurit TNI Polri kembali menemukan lagi sebuah senjata api jenis pistol FN. Senjata api tersebut merupakan buatan dalam negeri Indonesia, yakni dari PT Pindad.

Setelah ditelusuri, ternyata senjata api tersebut ada di tangan anggota KKB Papua, pasca insiden hilang kontak sebuah helikopter beberapa tahun lalu. Helikopter tersebut hilang kontak saat  berada di wilayah pegunungan Papua.

Baca juga: Ibunda Michelle Curiga Ada Skenario Pembunuhan Putrinya, Benarkah KKB Papua Jadi Sutradara?

Baca juga: Datangi Lagi Lokasi Perang Lawan KKB Papua, TNI Polri Temukan Senjata Api dan Ratusan Amunisi

Pada helikopter milik TNI AD yang hilang kontak itu, ada dua personel TNI. Dua personel TNI itulah sebagai pemilik senjata api yang disita dari anggota KKB Papua tersebut.

Saat ini, Satgas Ops Damai Cartenz masih terus melakukan pengejaran terhadap anggota KKB Papua yang masih berkeliaran di Tanah Papua. Dengan cara itu, aparat bisa mengendalikan situasi keamanan di daerah itu. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved