Timor Leste
PM Xanana Gusmao dari Timor Leste Hadiri Forum Negara Kepulauan Denpasar Bali Indonesia
PM Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao menghadiri pertemuan Forum Negara Kepulauan di Denpasar Bali Indonesia untuk mengatasi krisis tiga planet.
POS-KUPANG.COM - Perdana Menteri Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao menghadiri pertemuan Forum Negara Kepulauan di Denpasar Bali Indonesia untuk mengatasi krisis tiga planet.
Xanana Gusmao berangkat dari Dili Timor Leste dan tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Denpasar Bali, Selasa 10 Oktober 2023 pada pukul 10.00 WIB atau pukul 11.00 WTL.
Saat tiba di Bali, PM Xanana Gusmao disambut oleh kepala delegasi Indonesia menjadi tuan rumah forum negara kepulauan untuk mengatasi ‘krisis tiga planet’ Indonesia, Ni Wayan Giri Adnyani, dan Duta Besar Timor Leste di Jakarta, Filomeno Aleixo.
Di bandara ini juga PM Xanana Gusmao langsung disambut dengan parade militer dan tarian tradisional sebelum menuju ke tempat istirahat.
"Selamat datang Perdana Menteri Xanana Gusmao ke Bali," ujar Ni Wayan Giri Adnyani saat bertemu Kepala Pemerintahan di gedung VVI, Bandara Ngurah Rai pada Selasa 10 Oktober 2023.
Setelah itu, sebelum Xanana naik mobil, siswa dari Sekolah Menengah II Kuta Bali berkumpul di area bandara untuk menyambut dan mengucapkan salam dengan membawa bendera Timor Leste dan bendera Republik Indonesia.
PM Xanana dengan antusias menyapa para siswa dan berfoto bersama. Kemudian, PM Xanana dan delegasi segera menuju ke tempat istirahat di Samabe Hotel, yang terletak di Nusa Dua Bali dan selama perjalanan ke hotel, rombongan PM Xanana mendapatkan pengawalan ketat dari pihak keamanan.
Menurut jadwal, pada hari ini PM Xanana Gusmao akan menghadiri acara makan malam persahabatan yang diadakan oleh Otoritas Indonesia.
Baca juga: Xanana Gusmao Sampai Berkeringat Gegara Menari Saat Momen Gala Dinner KTT Asean di Jakarta
Perdana Menteri Xanana Gusmao akan menghadiri forum internasional tingkat tinggi Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum) yang akan diadakan di Nusa Dua Bali pada hari Rabu 11 Oktober 2023.
Forum ini akan berlangsung dari tanggal 10 hingga 11 Oktober 2023. Forum tersebut akan dihadiri oleh 51 negara kepulauan dan pulau-pulau serta beberapa organisasi internasional.
Pada tahun ini, Indonesia menjadi tuan rumah AIS Forum yang diharapkan dapat menjadi inisiatif yang baik untuk dapat mengatasi masalah laut.
Forum tahun 2023 ini dengan tema Membangun Kerja Sama untuk Inovasi bagi Laut Kita dan Masa Depan. Agenda diskusi ini akan lebih difokuskan pada tiga aspek penting yaitu ekonomi biru, tantangan perubahan iklim dan solidaritas antara negara kepulauan dan pulau-pulau kecil.
AIS adalah sebuah jembatan kerja sama antara negara kepulauan dan pulau-pulau keci di dunia dengan tujuan meningkatkan kerja sama dalam menyelesaikan masalah global terutama di bidang pembangunan laut.
Menlu Retno buka pertemuan

Dalam pidato pembukaan forum negara kepulauan di Pulau Bali, Selasa 10 Oktober 2023, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan Forum Kepulauan dan Negara Kepulauan diselenggarakan pada saat yang tepat dan bersejarah karena adanya risiko yang mengancam negara kepulauan pada khususnya.
Menteri Retno menekankan bahwa pertemuan puncak para pemimpin pada hari Rabu akan menjadi pertemuan pertama yang diselenggarakan oleh forum tersebut dengan harapan dapat menghadapi tantangan global.
“Tiga krisis planet, yaitu perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut, polusi laut, dan hilangnya keanekaragaman hayati merupakan ancaman nyata bagi masyarakat kita,” kata Retno dalam pidatonya.
“Persaingan, konflik global, dan ketidakpercayaan menyandera kerja sama global kita, dan negara-negara yang rentan, termasuk negara-negara berkembang kepulauan kecil, akan menjadi korban pertama,” tambahnya.
Baca juga: Benarkah Tiongkok Mendukung Kemerdekaan Timor Leste dari Indonesia?
Dalam hal ini, Retno mengindikasikan bahwa pada “waktu yang mendesak ini”, forum ini diperlukan untuk menghadapi tantangan-tantangan ini melalui kerja sama antar negara kepulauan dan juga memanfaatkan sinergi inisiatif global melawan perubahan iklim dan risiko lainnya.
“Kita harus terus memastikan hasil nyata di empat bidang utama, seperti: mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru dan ekowisata, sampah plastik laut dan pesisir, serta tata kelola maritim yang baik,” kata Menlu RI.
“Pandemi global telah memberi kita pelajaran berharga bahwa tidak ada seorang pun yang aman sampai semua orang aman.”
Forum Kepulauan dan Negara Kepulauan, yang secara resmi dibentuk pada tahun 2018, memiliki 51 anggota, termasuk Antigua dan Barbuda, Bahrain, Kuba, Fiji, Filipina, Haiti, Islandia, Indonesia, Irlandia, Jamaika, Jepang, Maladewa, Nauru, Selandia Baru, Papua Nugini Guinea, Inggris, Republik Dominika, Singapura dan Timor Leste.
(laprensalatina.com/sh-grc/tw)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.