Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Senin 9 Oktober 2023, Kisah Kasih dari Samaria
kita semua untuk mengasihi sesama sebagai saudara dan saudari melampaui batas apa pun yang menjadi penghalang.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin, 9 Oktober 2023, dengan judul Kisah Kasih dari Samaria
Renungan Harian Katolik Senin, 9 Oktober 2023, dengan judul Kisah Kasih dari Samaria ditulis Oleh: RD. Eman Kiik Mau, diambil dari Luk 10:25-37
Fratelli Tutti atau Menjadi Saudara bagi Semua adalah ensiklik yang ditandatangani oleh *Paus Fransiskus pada 03 Oktober 2020* di tengah perjuangan masyarakat dunia menghadapi pandemi covid-19.
Ensiklik ini bermaksud mengundang, sekaligus mendorong masyarakat untuk membangun persaudaraan dan persahabatan sosial. Sungguh menarik bahwa pada bab 2, Paus Fransiskus mengutip kisah orang Samaria yang murah hati dari Injil Lukas.
Sikap orang Samaria itu, di mana ia menjumpai dan merawat sesama yang terluka, menjadi semangat dan lonceng keras yang memanggil kita semua untuk mengasihi sesama sebagai saudara dan saudari melampaui batas apa pun yang menjadi penghalang.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 8 Oktober 2023, "Tuhan Menghendaki Kita Hidup Benar"
Injil Lukas hari ini menarik untuk ditelaah. Membacanya seperti mengasah kesadaran dan kepekaan akan kemanusiaan kita. Kemanusiaan itu amat penting. Inilah yang mengantar orang Samaria pada keputusan untuk Berbelas Kasih. Belas kasih hanya bisa bertahan jika paham kemanusiaan sudah diakui.
Mustahil berbelas kasih tanpa memiliki jiwa kemanusiaan.
Orang Samaria itu punya jiwa kemanusiaan. Beda dengan kedua pendahulunya yang cuek. Ia rela turun dari kudanya. Memerhatikan si korban perampokan, lalu membawanya kepada orang yang bisa merawatnya. Di sini ada jiwa kemanusiaan.
Dorongan yang kuat dari dalam dirinya ialah belas kasih. Orang Samaria ini beda dengan Imam dan Lewi yang cuek dan lewat saja tanpa ada rasa belas kasih. Mereka pandai bekotbah tentang kasih tetapi tidak bisa mempraktekkannya.
Boleh jadi kita juga seperti Imam dan Lewi tadi. Tahu dan lihat bahwa ada orang yang butuh bantuan. Tetapi kita putuskan untuk tidak menghiraukannya. Boleh jadi kita juga seperti orang Samaria yang memandang sesama bukan sebagai korban atau musuh tetapi sebagai manusia yang punya jiwa kemanusiaan, yang wajib untuk dibantu.
Kebaikan hati orang Samaria, serta sikap tidak peduli seorang imam dan orang Lewi bisa menjadi bahan permenungan dan refleksi kita hari ini.
Hidup rohani dan seluruh aktivitas doa kita semoga membuat kita semakin beriman. Semakin beriman berarti bukan hanya semakin dekat dengan Tuhan melainkan juga semakin dekat dengan sesama terutama mereka yang menderita, sakit, lemah, miskin dan tersingkir.
Tuhan Yesus, mampukanlah kami menjadi saudara bagi sesama. Amin.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.