KKB Papua

ASTAGFIRULLAH! Ternyata Begini Cara Pelaku Menghabisi Michelle Kurisi Doga, Dijemput Lalu Dibunuh

Satu per satu misteri pembunuhan aktivis perempuan di Papua, Michelle Kurisi Doga, akhirnya terungkap. Mulanya dikira sempurnah padahal faktanya lain.

|
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM
AKHIRNYA TERUNGKAP – Misteri pembunuhan aktivis perempuan di Papua, Michelle Kurisi Doga kini terungkap satu per satu. Ada tujuh pelaku, tiga di antaranya sudah ditangkap. Dalam kasus itu korban dijemput kemudian dihabisi di tengah hutan. 

Mulanya, ujar sang bunda, Michelle pergi ke Lanny Jaya untuk mengurusi persiapannya maju sebagai anggota legislatif Pileg 2024 dari Partai Gerindra. “Jadi Michelle pergi ke sana (Lanny Jaya) itu atas rekomendasi partai,” tuturnya.

Sembari mengurus berkas pencalonannya, lanjut Elisabeth, putrinya juga akan mengurus pembebasan tanah untuk pembangunan kantor Sekretariat Partai Gerindra.

Tapi sebelum semuanya berjalan, tetiba Michelle juga mengaku ingin menyelamatkan Pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Merthens, yang disandera sejak sejak Februari 2023 oleh pimpinan KKB Papua Egianus Kogoya bersama komplotannya.

“Yang pasti saya tidak percaya kalau pembebasan sandera yang hendak dilakukan anak saya itu atas inisiatifnya sendiri. Itu tidak mungkin, karena sangat beresiko,” tegas Elisabeth.

“Waktu itu saya sudah suruh dia pulang,  tapi dia mengaku katanya tidak diizinkan,”sambung Elisabeth. Hanya saja ia tidak tahu siapakah orang yang tidak mengizinkan putrinya pulang,” ujarnya.

Menurut Elisabeth, kini ia memiliki bukti saat Michelle mengikuti pertemuan pembebasan tawanan asal Selandia Baru tersebut. 

Bukti itu disimpan Michelle dalam file, lalu diberikan kepadanya. 

“Saya ada bukti, strategi pembebasan sandera yang dilakukan pihak-pihak itu. Kami dari keluarga punya bukti. Untuk bukti-bukti lain sudah kami serahkan ke penyidik," ujarnya.  

Beberapa hari setelah menerima file tersebut, ungkap sang ibunda, keluarga tiba-tba menerima kabar bahwa Michelle tewas dibunuh anggota KKB sebagaimana pernyataan Jubir TPN OPM, Sebby Sembom.

"Kami syok saat menerima kabar itu. Keluarga juga merasa dibohongi karena disebutkan bahwa anaknya meninggal karena luka tembak,” ujarnya.

Elisabeth Mandosir menyebutkan bahwa dari hasil autopsi dokter forensik, tidak ditemukan adanya luka tembak pada tubuh Michelle.

"Saya  lihat sendiri hasil autopsinya. Tidak ditemukan adanya luka tembak di bagian tubuh anak saya sebagaimana yang diberitakan. Anak saya itu hanya mengalami luka trauma akibat luka luka tusukan dan luka pukulan," ungkap Elisabeth.

Selama ini, lanjut dia, keluarga masih memilih diam bukan karena lemah, atau membiarkan kasus itu berlarut-larut. Kami diam tapi terus mengumpulkan informasi lain mengenai kematian putri semata wayang ini.

Baca juga: TERBARU, Prajurit TNI Temukan Senjata Api dan Baju Loreng KKB Papua di Dalam Karung Beras

Baca juga: Membabibuta Serang TNI Polri, Anggota KKB Papua Ini Malah Gemetaran Saat Ditangkap

“Kami terus mencari tahu masalah ini untuk membantu mengungkap kebenarannya. Saat ini semua bukti sudah ada. Tuhan memberikan jalan itu,” ujarnya.

Ia berharap tidak ada intervensi dari pihak-pihak terhadap proses penyidikan kasus ini. “Kami kawal terus untuk keadilan bagi anak kami. Sebagai ibu kandung saya meminta siapa yang bersama Michelle diungkapkan karena Michelle melakukan itu (penyelamatan sandera) tidak sendiri,” ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved