Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif dengan Panel Barus: Projo Menanti Arahan Jokowi di 14 Oktober
Ketua Badan Pemilihan PresidenPro Jokowi atau Projo, Panel Barus mengungkapkan bahwa organ relawannya akan menggelar Rakernas.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA – Ketua Badan Pemilihan Presiden (Bapilpres) Pro Jokowi atau Projo, Panel Barus mengungkapkan bahwa organ relawannya akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada 14-15 Oktober 2023, di Indonesia Arena GBK, Senayan Jakarta.
Panel mengungkapkan, bahwa Rakernas kali ini merupakan puncak rapat kerja yang dilakukan Projo menjelang Pemilu 2024, mendatang.
Apalagi, sebelum menuju acara Rakernas di Jakarta, pengurus Projo di 13 Provinsi telah melakukan Konferensi Daerah (Konferda) untuk menyerap aspirasi serta menyusun harapan rakyat soal sosok pemimpin ke depan.
Hal itu disampaikan Panel Barus saat sesi wawancara khusus dengan Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra di Studio Tribunnews, Palmerah, Jakarta, pada Jumat (6/10).
“Jadi tanggal 14-15 Oktober 2023 hari Sabtu dan Minggu, Projo akan menggelar suatu event nasional Rakernas, yang tadinya kita sebenarnya mau laksanakan di periode akhir Oktober, tapi ada dinamika sehingga kita majuin, tadinya mau akhir tapi ada dinamika dan perubahan akhirnya kita majukan,” kata Panel Barus.
Baca juga: Jelang Pilpres 2024, Projo Gelar Konferda di 30 Kota di Indonesia, Begini Kata Panel Barus
Panel pun turun menjelaskan, soal dua tujuan digelarnya Konferda di sejumlah wilayah di Indonesia. Pertama, tentu Projo ingin melakukan konsolidasi mesin serta verifikasi kepengurusan di daerah.
Lalu, kedua, menjaring aspirasi dan usulan dari teman-teman Projo di daerah terkait sosok pemimpin ke depan, baik figur Capres maupun Cawapres yang akan di dukung di Pilpres 2024, mendatang.
“Nah di Konferda itu, jadi Konferda itu tidak sekedar untuk usul capresnya ini cawapresnya ini, sebelum kesana kita diskusi serius tentang tantangan zaman kedepan yang akan dihadapi Indonesia, itu yang kita bahas,” ungkap Panel.
“Kedua, apa program-program prioritas harapan rakyat yang harus kita titip ke calon kepemimpinan nasional ke depan. Baru kita bicara siapa yang kira-kira cocok dan pantas menjawab tantangan tersebut. Jadi tiba-tiba keluar nama, ada proses dan diskusi yang serius di masing-masing provinsi,” sambungnya.
Bendahara DPP Projo ini juga mengatakan, bahwa usulan yang dirumuskan dan diputuskan di Konferda akan di bawa menuju Rakernas Jakarta sebagai keputusan final, sikap politik Projo menyongsong Pemilu 2024.
“Siapa yang akan kita dukung berdasarkan pandangan Projo bahwa tantangan zaman ke depan ini seperti apa dan siapa orang yang mampu menjawab tantangan itu,” jelas dia.
Panel juga tak memungkiri jika dari 13 gelaran Konferda di daerah muncul usulan nama Capres yang akan didukung, yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca juga: Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi Sebut 4 Komponen Kesuksesan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
Selain itu, muncul juga usulan sejumlah nama calon wakil presiden yang akan dipasangan dengab Prabowo Subianto.
Panel juga mengatakan bahwa Presiden RI yang juga Ketua Dewan Pengarah Projo, Joko Widodo (Jokowi) akan membuka langsung acara Rakernas 14-15 Oktober 2023 tersebut.
Lalu, bagaimana persiapan Rakernas Projo serta arah dukungan organ relawan Jokowi ini di Pilpres 2024, mendatang.
Berikut wawancara lengkap dengan Panel Barus bersama Direktur Pemberitaan Tribun Network, Febby Mahendra Putra:
Pak Panel, perlu juga kita sampaikan kepada Publik terkait rencana Rakernas Projo di Jakara pada 14 – 15 Oktober 2023. Bisa cerita dalam Rakernas ini apa saja yang mau dibahas?
Jadi tanggal 14-15 Oktober 2023 hari Sabtu dan Minggu, Projo akan menggelar suatu event nasional Rakernas, yang tadinya kita sebenarnya mau laksanakan di periode akhir Oktober, tapi ada dinamika sehingga kita majuin, tadinya mau akhir tapi ada dinamika dan perubahan akhirnya kita majukan.
Berikutnya, bahwa Rakernas ini yang akan kita laksanakan di Indonesia Arena GBK, ini bukan suatu tahap yang berdiri sendiri, dia sebelumnya ada kegiatan-kegiatan dulu di provinsi-provinsi, yang kita sebut Konferda (Konfrensi Daerah).
Konferda itu kita gelar dengan tujuan dua hal yang pertama konsolidasi mesin, memverifikasi pengurusan, dan kedua menjaring aspirasi dan usulan dari teman-teman di daerah. Teman-teman Projo di daerah.
Usulannya itu maksudnya soal apa ini?
Usulan terhadap capres dan cawapres untuk pemilu 2024. Nah di Konferda itu, jadi Konferda itu tidak sekedar untuk usul capresnya ini cawapresnya ini, sebelum kesana kita diskusi serius tentang tantangan zaman kedepan yang akan dihadapi Indonesia, itu yang kita bahas.
Kedua, apa program-program prioritas harapan rakyat yang harus kita titip ke calon kepemimpinan nasional ke depan. Baru kita bicara siapa yang kira-kira cocok dan pantas menjawab tantangan tersebut.
Jadi tiba-tiba keluar nama, ada proses dan diskusi yang serius di masing-msing provinsi. Kemudian usulan itu baru di bawa ke Rakernas Jakarta besok.
Jadi Rakernas besok tentu kita punya keputusan final, sikap politik Projo menyongsong Pemilu 2024, siapa yang akan kita dukung berdasarkan pandangan Projo bahwa tantangan zaman ke depan ini seperti apa dan siapa orang yang mampu menjawab tantangan itu.
Konferda-konferda sudah di jalani, pasti ada hasilnya. Lalu di bawa ke Rakernas. Berarti hasilnya bulat dong?
Sejauh ini, ini kan ada percepatan dan perubahan jadwal sehingga kita tidak jadi menjalankan keseluruhan provinsi. Nah, dari yang sudah terjadi di 13 Provinsi, dari 34 Provinsi.
Tapi beberapa ada yang jalan ini, dan ada juga yang Konferdanya pakai virtual, zoom. Seperti Aceh, Jawa Timur masih ngejar Konferda tgl 7, itu ada hasilnya tentu. Dari 13 yang sudah terjadi itu untuk Capres yang diusulkan agak bulet ini.
Kita anggap ini totalnya yang bisa mengejar konferda menjelang Rakernas ini 15 Provinsi lah. Nah ini bulat kayanya ke Pak Prabowo Subianto untuk Capresnya, untuk Cawapresnya ini usulan-usulan daerah agak variatif.
Agak variatifnya seperti apa? Bisa diceritakan, apa saya yang variatif soal nama Cawares?
Variatifnya ada yang mengusulkan nama Mas Gibran, ini usulan Konferda. Ada yang mengusulkan Pak Airlangga, ada yang mengusulkan Pak Ganjar Pranowo, Erick Thohir belum tau nih yang dua (provinsi) terakhir ini. Nanti kita cek wakilnya.
Terus ada juga yang mengusulkan Pak Mahfud, seperti itu variasinya.
Nanti, karena ini kurang dari ½, ketika di bawa ke Rakernas, mungkin tidak bahwa Capresnya ga ke Pak Prabowo? Mungkin tidak?
Ya yang pasti kita, kita tidak membunuh dinamika demokrasi di dalam organisasi, jadi itu biarkan berkembang dan gulir. Biarkan ini didiskusikan oleh teman-teman seperti apa nantinya, yang penting begitu dia sudah menjadi keputusan yang final, dan Rakernas, saya pikir semua kader Projo semua pengurus Projo apapun itu wajib menjaga keputusan ini dan menjalankannya dan memenangkannya.
Itu mungkin tidak di dalam dinamika itu, muncul sebagai organisasi membunuh aspirasi. Bisa saja muncul nama Anies dan Pak Ganjar misalkan. Nah keputusan akhir itu di putuskan dalam voting saat berbeda pendapat atau diupayakan musyawqrah mufakat?
Ya semua mekanisme di mungkinkan. Dari proses yang berjalan sudah terlihat, 13 provinsi itu seperti apa, banyak memang perbedaanya itu dipilihan Wapresnya saya lihat. Kalau Capresnya agak bulet.
Yang pasti sebenarnya forum Konferda itu sudah menjadi suatu fase untuk teman-teman berdebat di provinsi masing-masing. Jadi besok perdebatan sudah tidak terlalu luas. Karena perdebatannta usulan masing-masing provinsi lagi.
Kita tida ujuk-ujuk bilang capres dan cawapres, kita pasti mengedepankan musyawarah dan diskusi. Tadi saya bilang, teman-teman di provinsi mengusulkan nama itu tidak tiba-tiba usul ini, tidak.
Diskusi dulu, soal tantangan ke depan kaya apa sih, apa sih yang akan dihadapi Indonesia ke depan. Menurut kita sementara ini ada 4 isu yang krusial tentang tantangan zaman, pertama terkait ketidakpastian global.
Kedua tentang recovery ekonomi dan lompatan ekonomi ke depan. Ketiga, tentang keberlanjutan pembangunan. Keempat, geopolitik regional yang cukup dinamis.
Saya pikir tidak tiba-tiba juga si A, si B, enggak begitu. Jadi basisnya apa tantangan bangsa ke depan.
Terus kedua, kita juga punya nilai yang ingin kita perjuangkan yang kemudian kita ingin titipkan ke calon pemimpin ke depan. Sehingga kita tidak kasih cek kosong ke pemimpin itu.
Di kita itu ada hasil musyawarah rakyat, yaitu agenda 7-11, ada 7 agenda kebangsaan dan 11 program prioritas harapan rakyat. Itu juga akan kita titipkan kepada calon pemimpin yang akan kita dukung. Ini suara rakyat 7-11 ini.
Pertantaannya begini, berarti Projo ini yakin bahwa 4 agenda strategis ini penting. Bisa dilaksanakan dan ditangani oleh Pak Prabowo?
Saya pikir untuk sementara ini harus diasumsikan begitu. Dan di 13 Konferda teman-teman pengurus projo di daerah berdiskusi seperti itulah pendapat dan usulan mereka. Tapi ingat, keputusan akhir ada di Rakernas. Yang mengikat dan pegang bersama untuk kemudian kita perjuangkan bersama-sama.
Hampir pasti arahnya ke Pak Prabowo?
Kalau berdasarkan usulan Konferda seperti itu. 13 provinsi. Kita pengennya bulet di 34 provinsi, cuman waktunya tidak mungkin. Kalau tadi sampai November mungkin kekejar.
Namanya saja Projo, dan belum dirubah sampai sekarang. Bukan Pro Prabowo?
Jadi ini rakernas Projo, Pro Jokowi. Rakernasnya Pro Jokowi ini. Bukan Rakernas yang lain ini.
Nah, artinya boleh tidak kalau tadi saya simpulkan apa yang akan direkomendasikan oleh projo nanti hasil rakernasnya ini? Apa bisa ditafsirkan, suaranya Projo ini suaranya Pak Jokowi. Artinya sudah dapat restu dan persetujuan dari Pak Jokowi? Boleh disimpulkan begitu?
Yaa pilihan rakyat, ya pilihan Pak Jokowi.
Kalau saya simpulkan, bahwa apapun nanti rakernas yanh dihasilkan Projo, artinya disetujui dan direstui Pak Jokowi?
Yang pasti, pilihsn rakyat itu pilihan Pak Jokowi, dan bukan pilihan kami. Pilihan rakyat pilihan Pak Jokowi dan pasti juga pilihan kami.
Dalam rakernas ini, siapa yang akan buka acaranya nanti?
Insya Allah, Ketua Dewan Pembina Pak Jokowi.
Apakah, dalam konteks ini akankah dalam pembukaan akan mengundang pihak-pihak lain?
Yang pasti di acara pembukaan ini sifatnya terbuka, dipembukaan ini akan dihadiri lebih kurang 21 ribu kader projo dan simpatisan Projo di seluruh Indonesia. Di luar itu kita akan mengundang tamu-tamu spesial, tamu yang akan kita undang akan kita undang.
Siapa, banyak saya tidak hafal juga daftarnya. Yang pasti cukup banyak yang kita undang dari parpil kita undang, dari simpul-simpul relawan juga kita undang, teman-teman media kita undang. (tribun network/yuda)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.