KKB Papua
Pendeta Yones Wenda Paksa Egianus Kogoya Bebaskan Pilot Susi Air: Sudah Waktunya Harus Dilepas
Pendeta Yones Wenda angkat bicara soal nasib pilot Susi Air yang sampai sekarang masih ditawan oleh KKB Papua. Sudah waktunya dia itu dibebaskan.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
Mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) tersebut, mengatakan, bahwa TNI akan selalu mengedepankan cara-cara cerdas dalam menangani masalah tersebut.
"Kita tetap upayakan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat untuk terus melaksanakan negosiasi untuk itu," imbuh Yudo.
Sebelumya harian ini memberitakan, Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVII/Cenderawasih, Mayjen Izak Pangemanan, memastikan kondisi pilot Susi Air Philips Mark Merthens dalam keadaan baik.
Pilot tersebut masih dijaga oleh Egianus dan komplotannya di hutan Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. “Sampai sekarang pilot masih di hutan bersama KKB Papua. Kondisinya masih baik dan dijaga dengan baik. Tidak ada masalah,” ujarnya di Jayapura, Kamis 5 Oktober 2023.
Izak Pangemanan mengatakan, sampai sekarang upaya negosiasi masih terus dilakukan, walaupun Egianus Kogoya belum membebaskan pilot tersebut.
“Upaya pembebasan terus kita lakukan, tentunya kita lakukan dengan mengedepankan negosiasi,” kata Izak.
Untuk diketahui, pilot Susi Air, Philips Mark Merthens disandera KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya saat pilot tersebut mendaratkan pesawat di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Jumat 7 Februari 2023.
Sejak itu, pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu selalu dibawa kemanapun Egianus Kogoya berada. Ia bahkan selalu dibawa Egianus hingga ke Kabupaten Lanny Jaya, dengan berjalan kaki.
Aparat keamanan masih berusa melakukan negosiasi, meski penyanderaan itu sudah berlangsung hampir 8 bulan.
Sementara, penangkapan terhadap orang-orang yang diduga membantu Egianus Kogoya, pertama terjadi di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, pada 7 September 2023.
Saat itu, personel Satgas Damai Cartenz 2023 menangkap YT yang diduga merupakan simpatisan Egianus Kogoya yang bertugas menyuplai bahan makanan dan mengantarnya melalui jalur sungai.
Kemudian, pada 17 September 2023, lima orang ditangkap di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Mereka dianggap simpatisan yang kerap memberi informasi terkait pergerakan aparat keamanan di Distrik Kenyam kepada KKB.
Terakhir, aparat keamanan menangkap ET alias LD alias Altau, yang diduga aggota KKB Ndugama, di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, pada Selasa 19 September 2023.
Altau merupakan simpatisan yang selalu berhubungan dengan KKB Papua. Ia ditangkap ketika mengambil uang Rp 100 juta yang ditransfer oleh Egianus Kogoya.
Baca juga: Setelah Hilang Kontak, Pesawat Semuwa Air Ditemukan di Dasar Jurang, Benarkah Ini Ulah KKB Papua?
Uang yang dikirim Egianus ke Altau rencananya digunakan untuk membeli bahan makanan yang dibutuhkan Egianus Kogoya dan komplotannya di hutan Papua.
Namun, sebelum uang itu digunakan, Altau keburu ditangkap, sehingga saat ini yang bersangkutan masih berurusan dengan aparat keamanan. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.