KKB Papua
Pendeta Yones Wenda Paksa Egianus Kogoya Bebaskan Pilot Susi Air: Sudah Waktunya Harus Dilepas
Pendeta Yones Wenda angkat bicara soal nasib pilot Susi Air yang sampai sekarang masih ditawan oleh KKB Papua. Sudah waktunya dia itu dibebaskan.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Seorang tokoh umat di Papua, Pendeta Yones Wenda, angkat bicara soal nasib pilot Susi Air yang sampai sekarang ditawan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Panglima Kodap III Ndurakma, Egianus Kogoya.
Dengan sedikit mendesak, dia mengatakan bahwa pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut sudah waktunya dilepasbebaskan. Karena sudah cukup lama ia disandera oleh Kelompok Separatis Teroris tersebut.
Bahkan Yones Wenda yang juga Sekretaris Sinode Kemah IMI ( Injili Masehi Indonesia ) itu juga meminta Egianus Kogoya agar dengan hati yang ikhlas melepaskan Kapten Philips Mark Merthens agar bisa kembali berkumpul bersama keluarga.
Dia mengatakan bahwa penyanderaan pilot Susi Air, sejatinya sangat bertentangan dengan ajaran agama, berseberangan pula dengan pelbagai aturan menyangkut aspek kemanusiaan.
Oleh karena itu, lanjut dia, demi menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia atau HAM, Egianus Kogoya agar sebaiknya membebaskan pilot itu sekarang juga. Lebih cepat melepaskannya dari jajahan KKB, hal tersebut tentu akan lebih baik.
Untuk diketahui, sampai saat ini pilot tersebut belum dilepas oleh KKB. Sejak disandera sejak 7 Februari 2023 silam, sampai sekarang Kapten Philips Mark Merthens belum dilepas dari tawanan.
Sudah berulang kali semua pihak meminta bahkan mendesak Egianus Kogoya membebaskan pria tersebut, tetapi sampai sekarang semua permintaan itu tak digubris oleh Egianus Kogoya CS.
Egianus bahkan tidak merespon sama sekali desakan pelbagai pihak, termasuk permintaan Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono untuk membebaskan pilot tersebut.
Untuk diketahui, hingga saat ini, pilot Susi Air belum dilepas oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya. Namun pilot itu dikabarkan dalam kondisi sehat, dijaga dengan baik oleh komplotan pengacau keamanan tersebut.
Atas fakta tersebut, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan bahwa sampai sekarang pemerintah masih terus membangunu komunikasi dengan komplotan pengacau keamanan tersebut.
Komunikasi tersebut masih terus dijalin, sehingga diharapkan bisa membuahkan hasil sebagaimana yang diharapkan bersama.
Dikatakannya, meski komunikasi itu belum ada hasil, tetapi pihaknya tidak mengerahkan kekuatan militer untuk membebaskan pilot yang masih disandera tersebut.
"Kami tidak mungkin menggunakan kekuatan militer untuk membebaskan pilot Susi Air. Kita masih memrioritaskan negosiasi, masih mengutamakan hal kemanusiaan,” ujar Yudo Margono kepada awak media, Jumat 6 Oktober 2023.
Baca juga: Lima Jenazah KKB Papua Dimakamkan, Kesaksian Kadis Kesehatan Bikin Merinding: Jasad Masih Utuh
Menurut dia, apabila pendekatan militer yang akan dilakukan, maka dampaknya jauh lebih besar baik bagi masyarakat maupun daerah setempat.
Oleh karena itu, katanya, TNI tetap mengedepankan upaya negosiasi dalam upaya pembebasan tersebut. "Kita kedepankan tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat untuk itu (negosiasi)," ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.