Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Rabu 4 Oktober 2023, Menoleh ke Belakang Tidak Layak untuk Kerajaan Allah
Hari ini gereja sejagat merayakan peringatan Santo Fransiskus dari Asizi.
POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD dengan judul '.. Menoleh ke Belakang, Tidak Layak untuk Kerajaan Allah'.
Untuk Hari Rabu Biasa XXVI ini Bruder Pio Hayon SVD menulis Renungan Harian Katolik PW. Sto. Fransiskus dari Azizi merujuk pada Bacaan I: Neh. 2: 1-8 dan Injil : Luk. 9: 57-62
Berikut ini teks lengkap renungan dari Bruder Pio Hayon SVD hari ini.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Layak tidaknya seseorang akan sangat ditentukan oleh syarat-syarat yang sudah ditetapkan oleh otoritas tertentu terhadap satu hal yang mau dikerjakan.
Semua yang mau mengikuti jalan itu harus mengikuti syarat yang dimaksud. Jika tidak memenuhi syarat berarti orang bersangkutan dianggap tidak layak dalam mengikuti jalan tugas tertentu.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 4 Oktober 2023, Tiga Cara Mau Laksanakan Keputusan Secara Konsisten
Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 4 Oktober 2023, Hari Peringatan Santo Fransiskus Dari Asisi
Syarat itu biasanya disesuaikan dengan tugas dan tujuan yang mau dicapai dalam jalan bersangkutan. Semakin berat syaratnya semakin berat juga tanggung jawab atau tujuan yang mau dipikul nantinya.
Intinya bahwa seseorang akan dianggap layak kalau dia memenuhi syarat yang sudah ditentukan sejak awal dalam menempuh sebuah jalan entah tugas, entah kerjaan, entah pendidikan dan lain-lain.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini gereja sejagat merayakan peringatan Santo Fransiskus dari Asizi. Fransiskus dilahirkan di kota Assisi, Italia pada tahun 1181. Ayahnya bernama Pietro Bernardone, seorang pedagang kain yang kaya raya, dan ibunya bernama Donna Pica.
Di masa mudanya, Fransiskus lebih suka bersenang-senang dan menghambur-hamburkan harta ayahnya daripada belajar. Ketika usianya 20 tahun, Fransiskus ikut maju berperang melawan Perugia.
Ia tertangkap dan disekap selama satu tahun hingga jatuh sakit. Pada masa itulah ia mendekatkan diri kepada Tuhan. Setelah Fransiskus dibebaskan, ia mendapat suatu mimpi yang aneh.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 3 Oktober 2023, Bertahan Menerima Rencana Keselamatan dari Yesus
Dalam mimpinya, ia mendengar suara yang berkata, "layanilah majikan dan bukannya pelayan."
Setelah itu Fransiskus memutuskan untuk hidup miskin. Ia pergi ke Roma dan menukarkan bajunya yang mahal dengan seorang pengemis, setelah itu seharian ia mengemis.
Semua hasilnya dimasukkan Fransiskus ke dalam kotak persembahan untuk orang-orang miskin di Kubur Para Rasul. Ia pulang tanpa uang sama sekali di sakunya.
Suatu hari, ketika sedang berdoa di Gereja St. Damiano, Fransiskus mendengar suara Tuhan, "Fransiskus, perbaikilah Gereja-Ku yang hampir roboh". Jadi, Fransiskus pergi untuk melaksanakan perintah Tuhan. Ia menjual setumpuk kain ayahnya yang mahal untuk membeli bahan-bahan guna membangun gereja yang telah tua itu.
Kisah Santo Fransiskus dari Asisi ini sudah memberikan gambaran yang sesungguhnya tentang bagaimana menjadi pengikut Tuhan yang benar. Ada banyak kisah menarik dan ajaib yang dilakukan oleh St. Fransiskus yang kita sudah tahu dan mengenalnya.
Namun dari semua hal itu yang paling menonjol adalah dia rela meninggalkan seluruh kekayaan dan keluarganya dan menjadi miskin untuk hanya untuk melayani Tuhan.
Kisah kemiskinan St. Fransiskus juga tercermin dalam seluruh pola kehidupannya sendiri bahkan sampai dia menghembuskan nafasnya dalam keadaan miskin.
Dalam perspektif injil hari ini, kisah St. Fransiskus menjadi sebuah contoh bagaimana seseorang ketika dipanggil untuk mengikuti Tuhan.
Dalam injil hari ini ada 3 orang yang datang kepada Yesus atau juga yang langsung disampaikan oleh Yesus untuk mengikutiNya. Ketiga orang itu dengan latar belakang yang berbeda beda.
Namun yang pasti, dari ketiga sisi latar belakang itu, St. Fransiskus sudah melakukannya semua dengan meninggalkan segala sesuatunya termasuk keluarganya dan siap tidur dimana saja sebagai seorang miskin dan siap pergi mewartakan kerajaan Allah ke mana-mana.
Namun dari ketiga hal ini, kita coba melihat yang ketiga: “Setiap orang yang siap untuk membajak, tetapi menoleh ke belakang tidak layak untuk kerajaan Allah.”
Dalam dunia pertanian, semua orang yang membajak tentunya selalu mengarahkan bajakannya ke arah depan sesuai dengan jalur yang mau dibajak. Dan biasanya pasti orang akan menoleh ke belakang untuk melihat jalur bajakan bagian mana yang belum ikut terbajak.
Namun mengapa Yesus memberitahu bahwa kalau menoleh tidak layak untuk kerajaan Surga? Yang dimakudkan oleh Yesus adalah supaya orang yang membajak itu selalu terfokus dengan alat bajaknya dan tugas yang sedang diembaninya dan tidak tergoda oleh apapun yang sudah terjadi di bagian belakangnya.
Karena kalau kita sering menoleh ke belakang maka arah bajakan pasti akan berubah dan bisa merusak tanaman lainnya yang sudah hidup. Yesus mengajarkan kepada kita untuk selalu fokus dengan tujuan dari panggilan perutusan kita masing-masing yang sudah ditetapkan oleh Tuhan kepada kita dan tidak dibebani oleh banyak hal yang mengikat kita dan lebih bebas layani Tuhan.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: Tuhan selalu memanggil kita untuk satu tugas perutusan. Kedua, untuk dapat menjalani tugas panggilan itu, harus siap meninggalkan kelekatan manusiawi kita. Ketiga, fokus dengan tugas panggilan Tuhan dan menjadi bebas melayani Tuhan tanpa ada kelekatan dengan diri, kekayaan atau keluarga.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.