Pilpres 2024

PKB Peringatkan Menag Yaqut Cholil Qoumas: Jaga Mulut Kau!

PKB menanggapi kelakar dari Menag Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut jangan memilih pemimpin karena ganteng dan mulutnya manis.

Editor: Alfons Nedabang
KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO
Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) menanggapi kelakar dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut jangan memilih pemimpin karena wajahnya ganteng dan mulutnya manis.

Menurut Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, pernyataan dari seorang Menag Yaqut Cholil Qoumas tersebut sejatinya tidak patut diungkapkan.

Sebab dirinya menilai, kalau apa yang disebutkan oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas layaknya seorang buzzer dan seperti provokator.

Dia lantas mempertanyakan mengapa Yaqut Cholil Qoumas yang merupakan seorang Menteri Agama sampai melontarkan pernyataan demikian.

"Ini untuk apa mengeluarkan begitu? Buang buang statement menurut saya, buang-buang omongan yang nggak perlu. Ini kan omongan pinggir jalan, omongan buzzer, omongan provokator yang seperti itu," kata Jazilul saat dimintai tanggapannya, Minggu (1/10).

Baca juga: Hasil Survei Terbaru SMRC: Anies-Cak Imin Belum Ungguli Ganjar Pranowo dan Prabowo

Politisi yang akrab disapa Gus Jazil itu meminta agar Menag Yaqut Cholil Qoumas untuk berhati-hati dalam membuat pernyataan.

Terlebih, Yaqut Cholil Qoumas merupakan pejabat publik dan merupakan pembantu Presiden Jokowi yang memperoleh gaji dari rakyat dan seharusnya menciptakan keharmonisan jelang pemilu 2024 ini.

"Hati-hati menjaga mulutnya. Karena apa karena ini pejabat publik, dia digaji oleh pajak negara untuk membuat suasana harmoni, bukan untuk mengeluarkan statement statement yang nggak perlu," kata Gus Jazil.

Dia juga mengatakan, apa yang diungkapkan oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas ini telah mengesampingkan apa yang sejatinya diserukan oleh Presiden Jokowi.

Kata dia, Presiden Jokowi sudah kerap menyerukan politik sejuk dan damai, jangan sampai justru dirusak oleh pernyataan seorang menterinya.

"Apalagi menjadi pembantu presiden. Presiden sudah bolak balik bilang kita jaga persatuan, jangan ada politik pecah belah, jangan bikin hoaks, ini hoaks kok dari negara, ini hoaks kok mulai dari menteri agama yang sesungguhnya bertanggung jawab terhadap kerukunan umat beragama. Saya pikir itu tidak pantas," tukas dia.

Baca juga: Cak Imin Temani Anies Baswedan ke Markas PKS

Sementara itu Bacawapres Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin hanya tersenyum merespons pernyataan Yaqut Cholil Qoumas. "Ah itu omongan buzzer, hahahahahaha," ujar Cak Imin.

Menag Yaqut Cholil Qoumas sebelumnya mengingatkan umat Buddha agar melihat rekam jejak calon presiden pada Pilpres 2024. Ia mengingatkan jangan memilih pemimpin secara asal-asalan.

Hal itu disampaikan Yaqut Cholil Qoumas dalam sambutannya saat menghadiri acara doa bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo, Jawa Tengah.

Yaqut mengingatkan agar tidak memilih pemimpin yang menggunakan agama sebagai kepentingan politik. Yaqut Cholil Qoumas lalu mengungkit Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 serta Pemilu 2014 dan 2019 yang menggunakan agama untuk kepentingan politik.

"Kita masih ingat, kita punya sejarah yang tidak baik atas politik penggunaan agama dalam politik, kita punya sejarah tidak baik beberapa waktu yang lalu ketika pemilihan gubernur DKI Jakarta kemudian dua pilpres terakhir, agama masih terlihat digunakan sebagai alat untuk mencapai kepentingan kekuasaan," kata Yaqut. (tribun network/riz/wly)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved