Wawancara Eksklusif
Wawancara Eksklusif Ketua TPN Ganjar Presiden, Arsjad Rasjid Satu Sekolah TK Bareng Anaknya Megawati
Ketua TPN Ganjar Presiden, Arsjad Rasjid mengaku sudah cukup lama mengenal sosok Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
Iya maksudnya sudah lama dan mengenal satu sama lain cukup lama.
Boleh tahu tidak Pak, kapan bertemu Ibu Megawati terkait TPN?
Saya ketemu ibu Mega setelah itu (pengumuman Arsjad Rasjid jadi ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjra Presiden 4 September 2023, Red). Kalau ngobrol-ngobrol pas ketemu, iya. Namun tidak pernah berbicara spesifik mengenai TPN. Jadi buat saya, Bu Mega, seperti mentor kita dengarkan pengalaman beliau.
Sama seperti juga Pak Jokowi dan yang lainnya. Bu Mega dan Pak Jokowi kan bapak dan ibu bangsa kita. Buat saya ngobrol sama semuanya tapi nggak pernah spesifik mengenai TPN.
Katanya prosesnya dulu tidak demikian, seharusnya ada rapat tertutup yang di mana nantinya saya akan dipanggil lalu diajak bicara. Ternyata terjadinya tidak demikian. Tapi ya sudah nasi sudah jadi bubur. Its ok move on.
Pemilu kali ini berbeda dengan pemilu lain sebab incumbent tidak ikut. Demokrasi di Indonesia ini mahal banget, Anda setuju tidak?
Setuju mahal.
Tentu politik ini membutuhkan logistik dan kebetulan Anda seorang pengusaha mengaturnya bagaimana untuk Pak Ganjar mengelilingi Indonesia?
Kan bukan hanya Mas Ganjar saja tetapi semua calon harus mau tidak mau kan ya. Pertama, mengenai satu proses demokrasi, jadi prosesnya memang harus kita lalui.
Pemilihan harus ada, karena Indonesia ini bentuknya archipelago memang jauh-jauh harus muter-muter logistiknya. Alhamdulillah-nya sekarang ada digitalisasi, dengan demikian bisa video. Bisa whatsapp video metodenya macam-macam.Ya pasti harus hadir namun bisa juga menggunakan teknologi.
Tapi perlu tidak TPN ini men-charter pesawat atau helikopter khusus supaya mobilitasnya terjangkau?
Begini itu semua harus didasari satu analisis keputusan. Misalnya nih kita mau berangkat ke sini maka kita lihat schedulenya pesawat bagaimana yang reguler. Kita tahu berapa biayanya. Saya orang yang biasa menganalisa biaya dan cost. Kalau nggak bagaimana kita mencari cost yang semurah-murahnya tapi jual semahal-mahalnya. Kan begitu kalau jualan ya.
Ini kita mencari paling efisien dan efektif, Dan kita akan buat keputusan. Kalau nggak ada analisanya kita cari yang paling efektif dan efisien Itulah yang menjadi suatu keputusan nanti.
Sering orang bertanya TPN ini nantinya mengurusi gagasan atau tidak?
Iya dong TPN nanti yang akan mengurusi gagasan. Setahu saya begitu. Ujung-ujungnya gini kami ini bukan mewakili partai. Kami ini adalah bahwa partai-partai bekerja sama membuat TPN.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.