Berita Flores Timur
Seminar Nasional di SMPK Sint. Gabriel Larantuka: Guru Harus Dapat Beradaptasi
Guru menjadi sosok yang dibutuhkan sepanjang zaman. Meskipun dihadapkan pada kemajuan ipteks yang sekian dahsyat, peran guru tetap tidak tergantikan.
POS-KUPANG.COM, LARANTUKA - Guru menjadi sosok yang dibutuhkan sepanjang zaman. Meskipun dihadapkan pada kemajuan ipteks yang sekian dahsyat, peran guru tetap tidak tergantikan.
“Untuk itu, dalam konteks zaman apa pun, guru harus dapat beradaptasi. Guru harus berani tampil sebagai pelaku perubahan, yang mampu membaca kenyataan zamannya dan melakukan perubahan sesuai konteks dan kebutuhan zamannya,” demikian pandangan St. Kartono selaku pembicara dalam Seminar Nasional bertajuk Guru Hebat Siswa Unggul, yang diselenggarakan oleh SMPK St. Gabriel Larantuka pada Selasa, 26 September 2023.
Selain St. Kartono, turut hadir sebagai pembicara yakni Dr. Lusia Adinda Dua Nurak (dosen), Ana Waha Kolin, S.H (anggota DPRD NTT), dan Drs. Bernardus Tukan (Tokoh Pendidikan Flores Timur).
Para pembicara sepakat bahwa dunia zaman ini membutuhkan guru yang andal, yang mampu menghadirkan pembelajaran yang menggembirakan dan memerdekakan para siswa, yang mampu mengantar siswa untuk mencapai keunggulan.
“Seperti pepatah Latin nemo dat qoud non habet, seorang guru tidak dapat membantu mengembangkan diri siswanya, bila guru tidak memiliki kemampuan atau kompetensi yang dibutuhkan untuk hal tersebut. Untuk itu guru harus selalu dan terus belajar sepanjang hayatnya. Banyak membaca, mengolah materi pembelajaran agar menarik, dan menghadirkan diri dan pembelajaran di tengah siswa dengan penuh kegembiraan,” lanjut St. Kartono, peraih Anugerah Guru Merdeka tahun 2022 yang diberikan oleh Mendikbudristek RI, Nadiem Makarim.
Baca juga: Sambut Pesta Pancawindu, SMPK Sint. Gabriel Larantuka Hadirkan St. Kartono dalam Seminar Nasional
Lebih lanjut, St. Kartono menegaskan tiga faktor yang menentukan siswa pintar dan baik. “Tiga faktor tersebut adalah suasana rumah dan orang tua, karakter dan kepribadian guru, matapelajaran dan cara mengajarinya. Tiga faktor ini menumbuhkan karakter siswa yang percaya diri, bertanggung jawab dan dapat diandalkan, rasa ingin tahu yang besar, mampu bekerja sama, peka, pekerja keras, dan mendapat nilai yang baik.”
Tokoh pendidikan Flores Timur, Drs. Bernadus Tukan menambahkan terkait persoalan karakter guru hebat. “Guru hebat itu dapat menaburkan keutamaan-keutamaan kepada siswanya. Dia tidak mudah mengeluh dengan situasi, memiliki kerelaan untuk berkorban, dan hidup bermurah hati dalam kesahajaan. Guru yang mau memberikan diri bagi siswanya selalu mengisi hari hidupnya dengan belajar tanpa henti.”
Senada dengan hal itu, Dr. Lusia Adinda Dua Nurak menekankan karakter guru yang dibutuhkan para siswa zaman ini.
“Guru harus menjadi roh dalam berkreasi dan berinovasi. Dia harus mampu menguasai teknologi, komunikatif, dan adaptif. Kurikulum merdeka belajar saat ini memang membutuhkan guru yang kreatif dan inovatif.”
Sementara itu, anggota DPRD NTT, Ana Waha Kolin, menyoroti peran legislatif dalam mendukung peningkatan kompetensi guru.
Menurutnya, kebijakan-kebijakan legislatif haruslah berpihak pada dunia pendidikan, khusunya guru. “DPRD butuh masukan dan catatan kritis dari guru dan masyarakat luas untuk melahirkan kebijakan-kebijakan yang sungguh kontekstual dengan kebutuhan pendidikan di NTT,” imbuhnya sembari berjanji untuk tidak pernah berhenti memperjuangkan kesejahteraan para guru.
Seminar ini ditutup dengan launching buku Antologi Cerpen karya para siswa-siswa SMPK St. Gabriel Larantuka oleh St. Kartono.
Buku ini diterbitkan dalam kerjasama dengan Nyalanesia dalam Program Gerakan Sekolah Menulis Buku Nasional (GSMN). Berkat karya ini, SMPK St. Gabriel Larantuka memperoleh rekor MURI sebagai Sekolah Aktif Literasi.


Laporan Vinsensius C. Lemba untuk POS-KUPANG.COM
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.