KKB Papua
Kontak Tembak KKB Papua–TNI Polri Cenderung Meningkat, Begini Kata Ahli Militer Made Tony Supriatma
Intensitas kontak tembak antara Kelompok Kriminal Bersenjata dengan prajurit TNI Polri di Papua, terus meningkat dari waktu ke waktu. Begini faktanya.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
Sementara pada saat yang sama, aparat TNI dalam kesatuan masing-masing, berjumlah banyak, dan aparat TNI tersebut cukup baik mengamankan area tapal batas.
Ketatnya pengamanan di tapal batas negara, kata Made Tony Supriatma, berdampak terhadap sulitnya senjata api dari luar dibawa masuk bahkan tembus ke Papua.
Dengan demikian, kata Made Tony Supriatma, hampir seluruh senjata yang didapatkan kelompok-kelompok bersenjata di Papua, justeru berasal dari TNI sendiri.
“Ada personel TNI yang jual senjata ke KKB kemudian KKB menggunakan senjata itu untuk kembali menyerang TNI. Kejadian seperti ini banyak sekali,” beber Tony.
Saat ini, katanya, ada organisasi sosial kemasyarakatan yang sedang mengidentifikasi hal-hal seperti ini. Salah satunya di Kabupaten Intan Jaya.
Bahkan, katanya, sebuah karya jurnalistik pernah melakukan investigasi dan dalam laporannya terungkap fakta yang mengejutkan.
Dalam laporannya disebutkan bahwa di daerah itu, pos-pos militer banyak. Pos-pos yang dibangun di tepi jalan juga banyak. Keamanan juga senantiasa terjaga. Tapi jumlah aparat TNI di daerah itu, tidak pernah berkurang.
Hingga kini, lanjut dia, memang belum ada jawaban, apakah pengerahan prajurit ke Papua itu, dalam konteks operasi atau pengamanan semata.
Belum terungkap apakah ada evaluasi terhadap kebijakan TNI tersebut. Kebijakan tentang pengerahan prajurit yang jumlahnya terus meningkat dari waktu ke waktu.
“Saya tidak pernah membaca hasil satu kajian, laporan, atau kertas kebijiakan yang menyebutkan bahwa pernah dilakukan evaluasi terhadap hal semacam ini.
“Jadi untuk sementara waktu, tidak pernah yang namanya ada evaluasi tentang hal itu,” ujar Made Tony Supriatna.
Bahkan, ungkapnya, pernah ia baca laporan Komisi I DPR RI tentang prajurit TNI di Papua. Hanya saja laporan tersebut, tidak menjawabi soal pasukan dan penempatan pasukan di daerah bergolak itu.
“Seorang anggota Komisi I DPR RI pernah menyampaikan bahwa institusi tersebut sangat menghormati keputusan TNI. Jadi seperti itu fakta tentang Papua,” ujarnya.
Untuk diketahui, sebelum diberitakan Peneliti dan Ahli Militer Made Tony Supriatma membeberkan kondisi terkini di Papua. Hasil penelitiannya menyebutkan bahwa kondisi Papua saat ini tidak kondusif.
Baca juga: Kepung KKB Papua di Pegunungan Bintang, TNI Kerahkan 100 Personel Tangguh
Disebut tidak kondusif, lanjut dia, karena ada peningkatan kontak senjata sejak sejak 2019 sampai dengan saat ini. Kontak senjata itu terjadi antara kelompok bersenjata dengan TNI Polri.
Hal berikutnya, adalah akhir-akhir ini, kelompok bersenjata di Papua tidak mendapat senjata dari luar negeri. Dengan demikian, senjata yang digunakan KKB Papua diperoleh dari oknum TNI yang menjual senjata ke kelompok tersebut. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.