Renungan Harian Katolik
Renungan Harian Katolik Minggu 24 September 2023, Membangun Relasi Pribadi dengan Yesus
Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Membangun Relasi Pribadi dengan Yesus.
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. Markus Tulu SVD dengan judul Membangun Relasi Pribadi dengan Yesus.
RP. Markus Tulu menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama dari Kitab Yesaya 55:6-9; Filipi 1:20c-24.27a; dan bacaan Injil Matius 20:1-16.
Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini dilampirkan pula teks lengkap bacaan Minggu 24 September 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.
Selamat Hari Minggu Biasa XXV bagi kita semua. Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya. Baiklah ia kembali kepada Allah kita dan Tuhan akan mengasihaninya serta memberikan pengampunan dengan berlimpah.
Di sini sebenarnya kita diajak untuk meninggalkan rancangan dan jalan kita untuk mengikuti rancangan dan jalan Allah. Karena rancangan kita itu kadang jahat dan menyesatkan. Tapi rancangan Tuhan pasti hidup berbahagia dan selamat.
Tuhan kita itu Tuhan yang berbelaskasih dan maha pengampun. Karena itu komitmen untuk mengikuti jalan Allah haruslah dipertahankan selamanya.
Memang hidup ini menuntut dari kita bekerja dan terus bekerja. Bekerja tak mengenal lelah dan bekerja dengan menghasilkan buah.
Karena hidup itu mesti bekerja dan menghasilkan buah, maka pernyataan tegas rasul Paulus menjadi juga pernyataan kita yakni, "Bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan."
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 23 September 2023, Keluar Menaburkan Benih
Tentu kita bertanya apa maksudnya pernyataan tersebut. Pernyataan ini pada dasarnya mendorong kita untuk menjalani hidup dengan senantiasa berpedomankan pada hidup Yesus itu sendiri.
Bahwa hidup Yesus mesti menjadi hidup kita dan karya Yesus menjadi juga karya kita.
Karena itu, maka penting untuk dihayati bahwa sebagai orang yang mau meneladani Yesus, maka sikap iri hati, cemburu bukanlah model hidup yang benar.
Apalagi menuduh dan menuding sikap Yesus soal pemberlakuan upah. Padahal upah yang dibayar itu bertolak dari kesepakatan untuk bekerja.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 23 September 2023, Kita Mesti Berjuang Memerangi Diri
Kita memang kadang memprotes tentang apa yang bukan menjadi hak kita. Tapi yang penting diingat adalah membangun relasi pribadi dengan Yesus membuat kita bersikap adil, benar, dan bijaksana.
Hidup yang demikianlah yang mesti kita kejar.
Teks Lengkap Bacaan Minggu 24 September 2023

Bacaan Pertama : Yes. 55:6-9
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku
Bacaan dari Kitab Yesaya:
Carilah TUHAN selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat meninggalkan rancangannya; baiklah ia kembali kepada TUHAN, maka Dia akan mengasihaninya, dan kepada Allah kita, sebab Ia memberi pengampunan dengan limpahnya.
Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Mazmur Tanggapan: Mzm 145:2-3,8-9,17-18
Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan hendak memuliakan nama-Mu untuk seterusnya dan selamanya.
1. Besarlah TUHAN dan sangat terpuji, dan kebesaran-Nya tidak terduga.
2. TUHAN itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.
3. TUHAN itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
4. TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.
5. TUHAN dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Bacaan Kedua : Flp. 1:20c-24,27a
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada jemaat di Filipi:
Sebab yang sangat kurindukan dan kuharapkan ialah bahwa aku dalam segala hal tidak akan beroleh malu, melainkan seperti sediakala, demikianpun sekarang, Kristus dengan nyata dimuliakan di dalam tubuhku, baik oleh hidupku, maupun oleh matiku.
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.
Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus?itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.
Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,
Demikianlah Sabda Tuhan.
U: Syukur Kepada Allah.
Bait Pengantar Injil : Ibr 4:12
Refr. Alleluya
Sabda Allah itu hidup dan penuh daya, menguji pikiran dan segala maksud hati.
Bacaan Injil : Matius 20:1-16
Iri hatikah engkau, karena aku murah hati?
Inilah Injil suci menurut Matius:
Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu seperti seorang tuan rumah yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja untuk kebun anggurnya.
Setelah sepakat dengan para pekerja mengenai upah sedinar sehari, ia menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia keluar pula, dan dilihatnya ada orang-orang lain menganggur di pasar.
Katanya kepada mereka, “Pergi jugalah kalian ke kebun anggurku, dan aku akan memberimu apa yang pantas.” Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul dua belas dan pukul tiga sore ia keluar pula, dan berbuat seperti tadi.
Kira-kira pukul lima sore ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain pula; lalu katanya kepada mereka, ‘Mengapa kalian menganggur saja di sini sepanjang hari?’ Jawab mereka, “Tidak ada orang yang mengupah kami.’Kata orang itu, ‘Pergilah kalian juga ke kebun anggurku.’
Ketika hari sudah malam berkatalah tuan itu kepada mandornya, ‘Panggillah sekalian pekerja dan bayarlah upahnya, mulai dari yang masuk terakhir sampai kepada yang masuk terdahulu. Maka datanglah mereka yang mulai bekerja kira-kira pukul lima sore, dan mereka masing-masing menerima satu dinar.
Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu. Mereka mengira akan mendapat lebih besar. Tetapi mereka pun menerima masing-masing satu dinar juga. Ketika menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu, katanya, ‘Mereka yang masuk paling akhir ini hanya bekerja satu jam, dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.
Tetapi tuan itu menjawab salah seorang dari mereka, ‘Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadapmu. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah. Aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.
Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau karena aku murah hati?’ Demikianlah yang terakhir menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu menjadi yang terakhir.”
Demikianlah Injil Tuhan.
U: Terpujilah Kristus.
Renungan Harian Katolik lainnya
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.