KKB Papua
Dikirimi Uang Rp 100 Juta dari Egianus Kogoya, Simpatisan KKB Papua Ini Langsung Ditangkap
Sungguh malang nasib pria ini. Gara-gara mendapatkan kiriman uang Rp 100 juta dari Panglima Kodap III Ndugama, Egianus Kogoya, kini ia ditangkap.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Sungguh malang nasib seorang pria di Papua. Gara-gara mendapatkan kiriman uang Rp 100 juta dari Panglima Kodap III Ndugama, Egianus Kogoya, pria tersebut langsung ditangkap prajurit TNI Polri.
Fakta tersebut kini viral di media sosial. Bahwa pria berinisial YT itu dicokok aparat keamanan pada Kamis 21 September 2023, ketika mengambil uang di salah satu bank di Papua.
Uang tersebut dikirim oleh Egianus Kogoya kepada YT untuk dibelikan pelbagai kebutuhan hidup bagi anggota KKB Papua yang berada di hutan belantara Papua.
Informasi yang berkembang menyebutkan, bahwa selama ini YT merupakan salah satu oknum pemasok bahan kebutuhan hidup bagi KKB Papua.
Informasi itu berawal ketika aparat keamanan mencurigai salah satu nomor rekening bank, yang rutin mendapatkan kiriman uang dengan nilai fantastis dari pihak lain.
Kecurigaan itu muncul setelah aparat mendapatkan informasi dari masyarakat tentang sepak terjang YT yang diduga sebagai salah satu simpatisan KKB Papua.
Atas kecurigaan itulah maka aparat pun mulai menghimpun pelbagai informasi dan data tentang YT, termasuk nomor rekening pada bank.
Arus keluar masuk uang pada rekening tersebut menjadi perhatian serius aparat. Karena yang bersangkutan rutin menerima kiriman uang dalam jumlah fantastis, padahal YT hanyalah warga biasa yang saban hari beraktivitas sebagai motoris speed di Kabupaten Asmat.
Berangkat dari kecurigaan itulah, maka pada Kamis 21 September 2023, aparat mulai membuntuti YT semua aktivitas YT, termasuk ketika menuju salah satu bank di Papua.
Setelah menghabiskan waktu cukup lama, termasuk berada di bank tersebut, aparat keamanan akhirnya menangkap YT ketika hendak meninggalkan bank tersebut di wilayah Agats.
Ketika diinterogasi oleh aparat keamanan, YT pun mengakui semua hal, yang telah dilakukannya selama ini, yakni sebagai simpatisan KKB Papua.
Baca juga: Tonjolkan Diri Bak Raja di Pegunungan Bintang, Kapolda Papua: Itu Ciri Baru KKB Papua
Kepada aparat kepolisian, YT mengaku bahwa selama ini dirinyalah yang selalu menyuplai bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan anggota KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Satgas Ops Damai Cartenz, Kombes Pol Faizal Ramadhani. Dia menyebutkan bahwa pria berinisial YT itu ditangkap aparat keamanan pada Kamis 21 September 2023.

Selama ini, lanjut Faizal Ramadhani, YT rutin mendapatkan suplai dana dari Egianus Kogoya, Dana yang diterima itu digunakan untuk membeli bahan makanan selanjutnya dikirim kembali ke KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
"Benar telah dilakukan penangkapan terhadap YT yang merupakan simpatisan KKB Papua. Pria ini memiliki peran menyuplai bahan makanan kepada kelompok Egianus Kogoya, " ungkap Faizal Ramadhani dalam keterangan resminya Jumat 22 September 2023, sebagaimana dilansir Pos-Kupang.Com pada Sabtu 23 September 2023.
Dikatakannya, berdasarkan laporan yang diterima aparat keamanan, saban hari YT bekerja sebagai motoris speed di Kabupaten Asmat.
Sementara terkait uang kiriman Egianus Kogoya, ia menyebutkan bahwa uang tersebut digunakan YT untuk menyuplai bahan makanan ke KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Mengenai uang Rp 100 juta itu, Faizal Ramadhani menuturkan bahwa setelah menarik uang Rp100 juta di Bank Papua Cabang Asmat, YT langsung ditangkap.
Saat diperiksa, YT mengungkapkan bahwa uang tersebut akan digunakan untuk membeli berbagai bahan makanan sesuai permintaan Egianus Kogoya.
Sementara sebelumnya, yakni Selasa 19 September 2023, tim gabungan TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Ops Damai Cartenz, menangkap anggota KKB pimpinan Egianus Kogoya di Nabire. Pria yang ditangkap itu berinisial ET alias LD alias ALTAU, berusia 27 tahun.
“T alias L.D alias ALTAU ini terlibat dalam sejumlah aksi penembakan di Kabupaten Nduga dan sekitarnya,” ujar Faizal Ramadhani.
Saat ini, kata Faizal Ramadhani, penyidik masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap YT. Cara itu dilakukan untuk menegakkan supremasi hukum di Tanah Papua.
Untuk diketahui, akhir-akhir ini KKB Papua terus melancarkan aksi kriminalnya di wilayah Papua Pegunungan. Salah satu insiden yang menarik perhatian public adalah penyerangan terhadap Satgas Ops Damai Cartenz dan merenggut nyawa anggota brimob, Briptu Rudi Agung Ashari.
Selain itu, KKB Papua juga membakar sejumlah kios yang ada di Pasar Yapimakot, Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.
Bahkan seusai membumihanguskan kios yang dibangun pemerintah kabupaten setempat, KKB Papua juga menembak dua warga sipil yang baru pulang dari rumah duka.
Dalam insiden penembakan tersebut, seorang wanita berusia 50 tahun, yakni Regina dan seorang pria berusia 35 tahun, bernama Jonas nyaris tewas di tangan kelompok kriminal bersenjata tersebut.
Baca juga: Sedang Santai di Halaman Rumah Sakit, Anggota KKB Papua Ini Tak Sadar Kalau Sudah Dikepung
Untungnya, setelah jatuh terkena tembakan, kedua warga sipil tersebut langsung dilarikan ke RSUD Oksibil untuk mendapatkan pertolongan medis.
Alhasil, saat ini kondisi kesehatan kedua korban tersebut mulai membaik dan berangsur-angsur pulih. Meski demikian, baik Regona maupun Jonas belum diizinkan pulang ke rumah oleh manajemen rumah sakit.
Sementara kejadian lainnya, pada pada Kamis 21 September 2023 siang, KKB Papua kembali berinisiatif menembaki sebuah pesawat perintis yang sedang melintas di wilayah Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Untungnya, tembakan tersebut tidak mengenai sasaran, sehingga pesawat itu pun luput dari maut. Apesnya, setelah melakukan penembakan armada penerbangan perintis tersebut, anggota KKB Papua diberikan tindakan tegas terukur.
Akibatnya, salah satu anggota KKB Papua tewas dan yang lainnya luka-luka setelah dihujani tembakan balasan oleh prajurit TNI Polri.
Meski belakangan ini insiden baku tembak antara KKB Papua dan TNI Polri terus terjadi, namun situasi keamanan di Pegunungan Bintang saat ini relatif kondusif.
Baca juga: Jenderal Dudung Soal KKB Papua: Mereka Itu Saudara Kita Tapi Berbeda Pandangan dan Kriminalis
Hanya saja, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan rutin memberikan informasi kepada aparat tentang semua situasi yang terjadi di daerah itu.
Dengan informasi tersebut, aparat keamanan bisa mengambil langkah-langkah konkrit untuk menghindari pelbagai hal yang tidak diinginkan. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.