KKB Papua
KKB Papua Makin Sadis, Pagi Tembak Mati Anggota Brimob, Sore Bakar Pasar Milik Pemerintah
Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua, sepertinya makin sadis dari hari ke hari. Salah satu tindakannya itu terjadi di Kampung Yapimakot.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
Tapi di mata KKB Papua, tidak demikian adanya. Pasar itu dicurigai dibangun oleh TNI Polri untuk selanjutnya digunakan para intel untuk memata-matai semua pergerakan KKB Papua di wilayah Pegunungan Bintang.
Atas kecurigaan itulah, anggota KKB Papua yang selama ini berkeliaran di wilayah itu melancarkan serangannya. Mereka membakar habis kios-kios yang ada di Pasar Yapimakot tersebut.
Baca juga: Ternyata Ini Alasan KKB Papua Bakar Kios di Pegunungan Bintang dan Tembak Mati Anggota Brimob
Dan, beberapa saat pasca aksi beringas tersebut, anggota KKB juga melakukan tindakan sadis lainnya, yakni menembak dua orang warga sipil, yakni seorang laki-laki dan seorang perempuan. Kedua korban itu ditembak saat baru pulang dari tenda duka di Kampung Yapimakot.
Dua warga sipil tersebut, yakni pertama Jonas Kalak Mabil, seorang pria berusia berusia 35 tahun dan berikutnya, seorang perempuan dewasa, atas nama Regina Bidana, kini berusia 50 tahun.
Kedua warga itu ditembak anggota KKB Papua, tanpa diketahui alasannya. Seusai melepaskan tembakan, anggota KKB Papua itu kemudian melarikan diri. Pelaku meninggalkan begitu saja kedua korban di lokasi penembakan.
Saat ini, baik Regina Bidana maupun Jonas Kalak Mabin sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit umum daerah atau RSUD Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.
Saat ini kondisi kedua korban penembakan tersebut semakin pulih, meski belum dibolehkan untuk banyak bergerak. Kondisi kesehatannya juga semakin baik, kendati paramedis belum mengizinkan keduanya untuk kembali ke rumah.
Sejak terjadinya peristiwa itu sampai dengan saat ini, situasi di Kampung Yapimakot memang berangsur-angsur membaik. Namun masyarakat setempat masih trauma dengan kejadian beruntun tersebut.
Apalagi dalam insiden itu, seorang anggota brimob, yakni Briptu Rudi Agung Ashari dinyatakan gugur, setelah terkena tembakan anggota KKB Papua.
Korban penembakan itu sudah dikirim pulang ke tanah kelahirannya di Desa Kapandaka I, Kotamobagu Selatan, Sulawesi Utara pada Selasa 19 September 2023 sore.
Pada malam harinya, jenazah korban tiba di rumah yang ditempati Tami Ondoh istrinya dan Shezza Agung, putri semata wayang yang kini baru berusia 4 tahun.
Saat jenazah tiba di rumah duka, keluarga tak kuasa menahan tangis dan air mata. Mereka menyambut kedatangan jenazah pria yang dikenal sebagai sosok yang sangat familiar di kalangan masyarakat itu, dengan kedukaan yang tiada tara.
Keesokan harinya, Rabu 20 September 2023, korban dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Mubakon, Kotamobagu, Sulawesi Utara.
Pemakaman secara militer dan dilakukan di Taman Makam Pahlawan Mubakon, Sulawesi Utara, karena korban gugur saat sedang melakukan tugas kenegaraan di Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang.
Baca juga: Kapolda Papua Meradang, Sebut KKB Papua Sangat Biadab, Tak Punya Rasa Perikemanusiaan
Korban tewas tertembak pada saat bersama Satgas Ops Damai Cartenz yang merupakan tim gabungan TNI Polri melakukan patrol keamanan di daerah bergolak tersebut.
Atas jasanya terhadap negara, maka Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menganugerahkan kepadanya kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi dari sebelumnya, yakni dari Briptu menjadi Brigadir Anumerta Rudi Agung Ashari. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.