Berita Lembata
Ibu-ibu di Lembata Sulap Sisa Kain Tenun Jadi Tas, Topi, Dompet dan Sandal
LSM Barakat Lembata melalui BenihBaik.com dan Pertamina Foundation bekerja sama dengan Yayasan Pelangi Nusantara (PELANUSA) melaksanakan kegiatan
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo
POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Ibu-ibu perwakilan dari sejumlah desa di Lembata dilatih untuk ‘menyulap’ sisa-sisa kain tenun menjadi produk-produk bernilai ekonomis tinggi. Dari sisa-sisa kain jahitan dan tenunan itu, mereka berhasil memproduksi tas, topi, sandal, dompet, jepit rambut, manik-manik, dan kalung. Pelatihan ini merupakan upaya untuk memberdayakan masyarakat di desa untuk menciptakan produk-produk yang bisa dijual.
LSM Barakat Lembata melalui BenihBaik.com dan Pertamina Foundation bekerja sama dengan Yayasan Pelangi Nusantara (PELANUSA) melaksanakan kegiatan pelatihan pemberdayaan pembuatan perca tenun yang terjadi selama 3 hari, 8-10 September 2023 di Desa Lamalera A, Kecamatan Wulandoni, Kabupaten Lembata. Program ini dinamakan Knato Lau Lewa.
Magdalena Peni Ladjar, penanggungjawab Program Knato Lau Lewa, menjelaskan program pemberdayaan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat terutama ibu-ibu di desa supaya bisa kreatif menopang ekonomi keluarga dari produk-produk yang berkualitas.
Baca juga: BREAKING NEWS: Penjabat Bupati Lembata Matheos Tan Polisikan Pemilik Akun FB Agus Nuban
Magdalena mengatakan dengan pelatihan ini, para ibu diharapkan bisa mendapat penghasilan ekonomi lain yang tidak bergantung pada hasil kebun dan hasil laut yang kini makin tidak menentu akibat perubahan iklim.
“Perca tenun itu kita buat sandal, tas yang dimodifikasi, selanjutnya manik manik, kalung, jepit rambut, dompet, topi. Potongan potongan kain itu ibu ibu dibuat jadi kerajinan lain. Ini juga berguna untuk memanfaatkan limbah kain dari penjahit,” kata Magdalena saat ditemui di Sekretariat LSM Barakat, Selasa, 12 September 2023.
Dia mengaku semua peserta yang mengikuti kegiatan pemberdayaan itu sangat antusias. Bahkan, mereka sendiri berharap kegiatan semacam itu dilaksanakan lagi untuk meningkatkan kemampuan mereka mengelola kerajinan tangan dari apa yang ada di sekitar.
Baca juga: Resmi Jadi Anggota Askab PSSI Lembata, Klub asal Bakalerek TRITONA FC Fokus Pembinaan Usia Dini
Magdalena mengatakan hasil karya ibu-ibu itu akan dipamerkan di acara Hari Ulang Tahun (HUT) Otonomi Daerah Kabupaten Lembata bulan Oktober 2023 dan dijual di Galeri Dekranasda Kabupaten Lembata.
Ibu-ibu yang berasal dari sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Lembata itu dilatih langsung oleh tiga orang Instruktur profesional dan asisten dari Yayasan Pelangi Nusantara yakni Endahing Noor Suryanti, Endahing Noor Wulandari dan Lilik Iswahyuni.
Para peserta berasal dari Desa Dulitukan (Ile Ape), Bour (Nubatukan), Ria Bao (Nagawutung), Pasir Putih (Nagawutung), Labalimut (Nagawutung), dan Tapobali (Wulandoni), Lelata (Wulandoni), Kelurahan Lewoleba Barat, Kelurahan Selandoro, dan Kelurahan Lewoleba.
Direktur LSM Barakat Benediktus Bedil berharap para peserta mampu menerapkan kegiatan dan keterampilan yang diperoleh dalam kelompok yang tentunya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.