Berita Kota Kupang
Angka Stunting di Kota Kupang Turun 1,8 Persen dalam Tujuh Bulan
pemberian makanan tambahan itu seturut dengan petunjuk teknis yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI pada bulan Agustus 2023.
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Rosalina Woso

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Angka stunting di Kota Kupang turun 1,8 persen dalam kurun waktu Tujuh bulan.
Dalam operasi timbang di bulan Februari 2023, angka stunting di Kota Kupang berada di 19 persen. Penurunan angka itu didapat setelah rampungnya operasi timbang di bulan Agustus di tahun yang sama.
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg. Retnowati, presentasi stunting di Kota Kupang kini sudah berada di 17,2 persen. Perolehan data pasca operasi timbang bulan Agustus, dirilis lewat Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM).
Dengan adanya pengurangan jumlah stunting 17,2 persen itu maka, kini tersisa 4.000 bayi balita yang masih dalam kategori stunting.
Baca juga: Mantan Wali Kota Kupang Diperiksa Penyidik Polda NTT, Relawan Lapor Balik Pelapor
"Kita selalu optimis bahwa angka ini akan terus berkurang atau menurun," sebut dia, Jumat 8 September 2023.
Ia mengatakan pihaknya sangat optimis dengan penurunan angka itu, apalagi kini sudah ditambah program pemberian makanan tambahan dan pemberian susu untuk mendukung tumbuh kembang anak. Berbeda dengan pola sebelumnya yang hanya mengandalkan program orang tua aduh.
Kurangnya angka stunting sebesar 1,8 persen itu setara dengan 500 anak. Pengurangan itu karena usia yang sudah keluar dari sasaran maupun karena berhasil dalam penanganannya.
Ia menyebut, sejauh ini memang ada penambahan bayi balita stunting, tetapi jumlahnya tidak banyak. Retnowati mengatakan, tugas dinas dimulai dari penanganan dan pencegahan.
Adanya program pemberian makanan tambahan itu akan membantu menekan angka stunting. Bayi balita yang masuk dalam kategori rentan stunting, gizi kurang dan kurang gizi, menjadi sasaran untuk pemberian makanan tambahan.
Dinas kesehatan juga akan memberi tablet besi bagi remaja putri guna pencegahannya.
"Untuk pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal ini anggarannya menggunakan dana alokasi khusus yang ditransfer langsung kementerian ke puskesmas, jadi tidak melalui dinas," ujarnya.
Selain itu, hampir semua puskesmas di Kota Kupang kini sudah memiliki alat antropometri. Artinya, pengukuran bayi balita akan dilakukan tiap bulan atau tidak lagi menunggu jadwal operasi timbang.
Baca juga: Mantan Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore Diperiksa Polisi Diduga Terkait Sumpah Palsu
Adapun pemberian makanan tambahan menurut dia, bukan menjadi faktor utama penurunan stunting. Perhatian orang tuan juga menjadi bagian dalam memulihkan kondisi bayi balita keluar dari gizi buruk. Makan yang dikonsumsi anak-anak, sebut dia, patut dijaga dengan baik.
Retnowati lalu mengingatkan kader posyandu yang membantu memberikan makanan tambahan ke sasaran. Pemberian itu harus lebih cermat dan benar menyasar ke bayi balita sebagai sasaran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.