KKB Papua
Pilot Susi Air Belum Ditemukan, Padahal 7 Bulan Disandera Egianus Kogoya, Begini Kata Panglima TNI
Sampai saat ini, pilot Susi Air, Philips Mark Merthens belum juga ditemukan, padahal sudah tujuh bulan lamanya ia disandera oleh KKB Papua.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Sampai saat ini, pilot Susi Air, Philips Mark Merthens belum juga ditemukan, padahal sudah tujuh bulan lamanya, pria berkewarganegaraan Selandia Baru tersebut disandera oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Meski pilot berkebangsaan Australia itu dikabarkan masih hidup, tetapi publik Tanah Air mengkhawatirkannya. Sebab dalam beberapa pekan terakhir, ruang gerak KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya semakin dipersempit oleh prajurit TNI Polri.
Apalagi belum lama ini, tempat persembunyian Egianus Kogoya berhasil dideteksi, walau pun ketika didatangi prajurit TNI Polri, hanya ditemukan sisa-sisa kayu bakar yang diduga digunakan oleh Egianus selama berada di tempat itu.
Ditemukannya tempat persembunyian Egianus Kogoya oleh prajurit TNI itu, memang belum terlalu lama. Karena tak lama kemudian, prajurit TNI menggerebek markas KKB Papua dan berhasil menduduki tempat persembuyian KKB di hutan Kabupaten Nduga itu.
Dalam penggerebekkan tersebut, tiga anggota KKB Papua dinyatakan tewas. Dan, dari tiga korban tewas tersebut, satu di antaranya adalah Ganti Gwijangge, orang kepercayaan Egianus Kogoya.
Ganti Gwijangge merupakan orang kedua, setelah sebelumnya prajurit TNI Polri juga meringkus Senat Soll, pria yang bernama lengkap Ananias Pialak, sahabat kental Egianus Kogoya.
Senat Soll merupakan prajurit TNI Polri yang memilih membelot dan bergabung dengan Egianus Kogoya. Pasca pembelotan itulah, Senat Soll bersama Egianus Kogoya kemudian menyerang prajurit TNI Polri dan membunuh warga sipil lainnya.
Lantaran tindakan Senat Soll itulah, sehingga dirinya menjadi target utama aparat keamanan. Setelah dikejar beberapa pekan, sang pengkhianat itu pun akhirnya ditangkap dan dijebloskan ke balik jeruji besi.
Mengingat satu per satu orang dekat Egianus Kogoya telah diamankan prajurit TNI Polri, maka publik pun mengkhawatirkan keselamatan pilot Susi Air tersebut.
Mereka takut, jangan sampai Egianus Kogoya mengingkari janjinya, dengan melakukan tindakan kejam, tindakan yang tak diinginkan oleh semua kalangan, atas keselamatan pilot kapten Philips Mark Merthens itu.
Atas hal itulah, Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono pun angkat bicara. Kepada awak media, Rabu 6 September 2023, ia menyebutkan bahwa sampai saat ini, pilot Susi Air masih hidup. Ia dijaga dengan baik oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Tentang upaya penyelamatan Kapten Philips yang hingga kini masih disandera, Yudo Margono mengatakan, bahwa pihaknya masih mengutamakan pendekatan persuasif.
Pola tersebut, katanya, merupakan cara yang paling ampuh untuk mencegah berbagai hal yang tidak diinginkan.
Melalui simpul-simpul yang telah ada, kata Yudo Margono, pihaknya berusaha membangun komunikasi yang baik, dalam rangka membebaskan pilot Susi Air yang hingga kini masih disandera oleh KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Pendekatan persuasif itu, katanya, dilakukan oleh Bupati Nduga, juga pemimpin gereja, tokoh-tokoh masyarakat, termasuk keluarga Egianus Kogoya.
Pihaknya optimis, dari komunikasi yang telah dibangun selama ini, pilot Susi Air bisa dibebaskan dari penyanderaan tanpa melalui aksi kekerasan yang terjadi di antara sesama anak bangsa.
Yudo Margono juga mengatakan akan terus menggunakan pendekatan secara persuasif dalam upaya menyelamatkan pilot Susi Air dari kungkungan anggota KKB Papua.
Dia juga menyebutkan, bahwa penggunaan cara kekerasan dalam membebaskan pilot Susi Air, hanya akan merugikan masyarakat. Bahkan bisa menimbulkan efek buruk bagi daerah setempat.
" Kami nggak mau terpancing dengan hal-hal yang frontal, cara-cara kekerasan sehingga berdampak buruk bagi masyarakat," ujar Yudo Margono kepada awak media di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Rabu 6 September 2023.
Baca juga: Ganti Gwijangge Tewas Diterjang Peluru, Anggota KKB Papua Ini Orang Kepercayaan Egianus Kogoya
Dikatakannya, upaya pembebasan pilot Susi Air tersebut akan terus dilakukan dengan cara koordinasi ke sejumlah pihak. Hanya dengan cara itu, penyelesaian masalah tersebut bisa berakhir baik tanpa mengorbankan siapa pun.
Yudo Margono juga tak membeberkan perihal kondisi terkini pilot tersebut. Tidak dibeberkan pula kondisi kesehatannya. Namun dari pernyataan tentang pelbagai upaya yang sudah dan sedang dilakukan saat ini, terbersit fakta yang korban penyanderaan tersebut masih hidup. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.