KKB Papua

MENEGANGKAN, Upaya Penyelamatan Pratu Agung di RSUD Dekai, Kronologinya Bikin Merinding

Ziara hidup Marinir Pratu Agung memang telah berakhir. Jenazahnya pun sudah dimakamkan. Tapi kisah penyelamatannya bikin haru. Kini viral di medsos.

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
pos-kupang.com/kolase
ILUSTRASI/TEMBAK MATI – Meski telah diberi bantuan perawatan intensif namun nyawa marinIr Pratu Agung tak bisa diselamatkan. Korban tewas karena terkena tembakan di bagian kepala. 

POS-KUPANG.COM – Ziara hidup Marinir Pratu Agung memang telah berakhir. Jenazahnya pun sudah dimakamkan. Namun kisah sedih tentang akhir hayat sang penegak kedaulatan NKRI tersebut, kini masih jadi perbicangan di jagat maya.

Marinir Pratu Agung itu menemui ajalnya setelah terkena tembakan dari Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua persis di kepala bagian kiri, Kamis 31 Agustus 2023 pukul 11.00 WIT.

Dalam kasus tersebut, Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat atau TPNPB telah mengklaim siap bertanggung jawab atas kasus itu.

Sementara itu, kronologi penembakan sang marinir itu kini viral di media sosial. Dalam video berdurasi singkat itu (1,57 detik) itu, terlihat paramedis dan petugas medis, bergerak cepat membantu menyelamatkan nyawa korban.

Bersama sejumlah personel TNI, mereka saling membantu, mengambil semua peralatan medis yang digunakan untuk korban yang sedang dalam kondisi kritis. Fakta itu terjadi di RSUD Dekai.

Saat itu, baik petugas medis maupun prajurit TNI, bahu membahu berusaha menyelamatkan korban yang terbaring lemah di tempat tidur rumah sakit tersebut.

Baca juga: Pasca Tembak Mati Anggota KKB Papua, Satgas Ops Damai Cartenz Tangkap Satu Kepala Kampung

Ada yang membantu dari bagian kaki, ada yang terlihat menjamah korban di bagian pinggang hingga dada, ada juga yang fokus di bagian kepala, luka menganga akibat tembak anggota KKB Papua tersebut.

Pada saat yang sama, seorang prajurit TNI terlihat menekan dada korban, sebagai upaya memberikan pertolongan pertama agar korban bisa segera siuman.

Namun usaha itu sepertinya sia-sia. Pasalnya, korban, Marinir Pratu Agung, tidak memberikan reaksi sama sekali. Sebagaimana dalam video yang viral di medsos, tubuh Pratu Agung tampak kaku, tak bergerak.

Pratu Agung merupakan seorang marinir yang bertugas di Pos Satgas Yonif 7/Marinir Pos Camar Jalan Paradiso Dekai Yahukimo.

Saat sedang bertugas di Pos Satgas Yonif 7/Marinir (Pos Camar) yang beralamat di Jalan Paradiso dekat Yahukimo, Senin 21 Agustus 2023,  tiba-tiba ada serangan dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pukul 11.00 WIT.

Dalam serangan mendadak tersebut, Marinir Pratu Agung terkena tembakan di kepala bagian kiri, sehingga korban pun meninggal dunia.

Ada pun kronologi kejadian tersebut sebagai beikut. Bahwa pada 21 Agustus 2023, pukul 11.00 WIT di Pos Satgas Yonif 7/Marinir (Pos Camar), Distrik Dekai Kabupaten Yahukimo, telah terjadi kontak tembak antara prajurit dari Pos Satgas Yonif 7/Marinir dengan Kelompok Separatis Teroris Kodap XVI Yahukimo.

Dalam kontak tembak tersebut, Pratu Agung mengalami luka tembak di kepala bagian kiri belakang. Peluru pun bersarang  di kepalanya.

Bahwa pada pukul 08.00 WIT, personel Pos Satgas Yonif 7/Marinir melaksanakan pergantian jaga pos dengan Personil Kodim 1715/Yahukimo.

Pada pukul 11.00 WIT, personel yang bertugas di pos keamanan tersebut, diserang oleh kelompok bersenjata. Saat itu juga penyerangan itu dilaporkan ke Pos Kotis Yonif 7/Marinir.

Beberapa saat kemudian, sekitar 2 SST dipimpin Letkol Mar Alex Zulkarnain bergerak dari menuju lokasi kejadian. Setelah tiba di lokasi kejadian, langsung mengevakuiasi korban yang sudah terkena tembakan

Saat itu, korban langsung dievakuasi ke RSUD Dekai dan langsung mendapatkan penanganan medis. Namun upaya tersebut sia-sia. Korban akhirnya meninggal dunia.

Informasi yang berkembang menyebutkan bahwa sebelum melancarkan aksinya, para pelaku kemungkinan telah melakukan pengamatan terlebih dahulu. Makanya, hanya dengan beberapa tembakan, Marinir Pratu Agung menjadi korban.

Baca juga: Usai Sergap Markas KKB Papua di Nduga, Wakapolda Imbau TNI Polri Waspadai Serangan Balasan

Kuat dugaan serangan itu dilakukan karena KKB Papua terutama dari Kodap XVI Yahukimo, tidak menginginkan adanya pembangunan Pos Satgas TNI-Polri di wilayah Kabupaten Yahukimo.

Untuk itu, semua prajurit TNI Polri yang bertugas di wilayah tersebut diharapkan selalu waspada sehingga tidak terulang lagi peristiwa sebagaimana yang dialami Pratu Agung. (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved