KKB Papua

Ganti Gwijangge Tewas Diterjang Peluru, Anggota KKB Papua Ini Orang Kepercayaan Egianus Kogoya

Egianus Kogoya dikabarkan makin ketakutan, setelah orang kepercayaannya tewas diterjang peluru Kamis dini hari. Oknum tersebut bernama Ganti Gwijangge

Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM/kolase foto
DITERJANG PELURU – Ganti Gwijangge, orang kepercayaan Egianus Kogoya, tewas diterjang peluru saat penyergapan TNI Polri ke Markas KKB Papua di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, Kamis 31 Agustus 2023 dini hari. 

POS-KUPANG.COM -  Egianus Kogoya dikabarkan semakin ketakutan, setelah orang kepercayaannya tewas diterjang peluru pada Kamis dini hari. Oknum tersebut bernama Ganti Gwijangge. Ia tewas saat markas KKB Papua di Kabupaten Nduga, disergap tim gabungan TNI Polri akhir Agustus 2023 kemarin.

Dalam penyergapan itu, tiga anggota Kelompok Kriminal Bersenjata dinyatakan tewas, masing-masing Ganti Gwijangge, Werak Lokbere dan Arikheba Kogeya. Ganti Gwijangge merupakan orang dekat Egianus Kogoya, Panglima Kodap III Nduragma.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Satgas Ops Damai Cartenz 2023, Kombes Pol Faizal Ramadhani. Dia menyebutkan, bahwa Ganti Gwijangge merupakan orang dekat Egianus Kogoya.

Saat ini, lanjut Faizal Ramadhani, yang bersangkutan memegang jabatan sebagai komandan Pos Matoa. “Ganti Gwijangge itu orang dekat Egianus Kogoya," ujarnya kepada awak media  di Jayapura, Selasa 5 September 2023.

Ia juga membenarkan, bahwa selain tiga anggota KKB Papua itu tewas dalam insiden penyergapan tersebut, tim gabungan TNI Polri juga menangkap sembilan orang warga yang teridentifikasi terlibat dalam jaringan KKB.

Selain itu, tim gabungan juga telah menangkap salah satu kepala kampung yang selama ini terlibat dalam aktivitas KKB. Yang bersangkutan terlibat juga sebagai penyuplai bahan makanan bagi KKB Papua.

Bahkan kepala kampung itu juga terlibat sebagai penyandang dana sekaligus pemasok senjata api. Atas keterlibatannya itu, kini yang bersangkutan sedang diinterogasi.

Sementara menyangkut kejahatan yang dilakukan Ganti Gwijangge, Faizal Ramadhani mengungkapkan bahwa oknum itu terlibat dalam sejumlah kejahatan di Kabupaten Nduga.

Orang dekat Egianus Kogoya itu, lanjut dia, terlibat dalam beberapa aksi kejahatan di Distrik Kenyam dan sekitarnya.

Satu di antaranya adalah penyerangan di Kampung Nogoloit pada 16 Juli 2022 silam.

Dalam insiden itu sebanyak 11 warga sipil tewas. "Kasus Nogoloit itu dia terlibat dan terakhir yang tiga warga tewas pada 16 Agustus 2023," kata Faizal Ramadhani.

Sita Senjata Api

Sebelumnya diberitakan, prajurit TNI dari Satgas Tim Taipur, Satgas Yonif MR 411 dan Satgas Elang, berhasil menyergap markas KKB yang selama ini ditempati Egianus Kogoya.

Dalam penyergapan itu, selain tiga korban tewas, prajurit TNI juga berhasil menyita sejumlah senjata api dan amunisi.

Atas peristiwa tersebut, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen Izak Pangemanan menandaskan langkah tegas itu dilakukan menyusul tindakan kejam KKB Papua yang menewaskan tiga warga sipil di Kompleks Yosoma, Jalan Batas Batu, Distrik Kenyam, 16 Agustus 2023 lalu.

Baca juga: Berniat Sembunyi di Rumah Warga, Pentolan KKB Papua Ini Malah Dicokok Prajurit TNI Polri

"Siapa pun yang mengancam keselamatan masyarakat, TNI pasti akan bertindak," tandas Mayjen Izak Pangemanan, Minggu 3 September 2023.

Saat ini, kata Mayjen Izak Pangemanan, prajurit TNI Polri tidak akan sungkan-sungkan mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang mengganggu keamanan dan kenyamanan hidup masyarakat di Tanah Papua.

Pernah Mengungsi ke Gereja Siloam

Sebelumnya harian ini memberitakan, sedikitnya 156 warga Kampung Nogoloit, Kabupaten Nduga lari menyelamatkan diri ke Gereja Siloam di Distrik Kenyam. Pasalnya, mereka sering diancam KKB Papua yang berkeliaran di wilayah tersebut.

Fakta itu dibenarkan Kapolres Nduga AKBP Rio Alexander Panelewen ketika dihubungi awak media melalui sambungan telepon, baru-baru ini.

Dia menyebutkan bahwa dari data yang dimiliki, sebanyak 156 warga yang kini mengamankan diri di Gereja Siloam. "Mereka ditampung sementara di Gereja Siloam," ujarnya.

Dikatakannya, warga mengungsi ke Gereja Siloam, karena mereka takut tinggal di rumah. Masalahnya, anggota KKB Papua sering mendatangi mereka dan mengancam kalau tidak memenuhi permintaan bahan makanan dan uang.

"Mereka (KKB) juga sempat masuk toko dan menodongkan senjata. Mereka minta uang dan bahan makanan," ujarnya.

Lantaran tak kuat menghadapi ancaman, warga sipil itu pun meminta aparat keamanan untuk mengevakuasi mereka ke kota Kenyam agar mereka tidak jadi korban kebrutalan KKB Papua.

Untuk diketahui, pada akhir Mei 2023, KKB Papua melancarkan aksinya dengan menembaki aparat keamanan yang sedang melakukan patroli keamanan di Distrik Kenyam.

Aksi KKN Papua itu diduga dipimpin Yotam Bugiangge. Aksi itu terjadi di Kampung Nogoloit pada Jumat 26 Mei 2023 dan Senin 29 Mei 2023.

Sementara terhadap warga yang kini mengungsi, Kapolres Nduga menyebutkan bahwa pihaknya telah memberi bantuan bahan makanan kepada para warga tersebut.

"Sementara kami akan tingkatkan patroli dan lebih fokus melakukan penegakan hukum," cetusnya.

Menurut dia, warga takut untuk tetap tinggal di rumahnya masing-masing, karena sebelum terjadi kontak tembak pada Senin lalu,

Diberitakan sebelumnya, Kontak tembak antara KKB Papua terjadi di Kampung Nogoloit pada Jumat 26 Mei 2023 dan Senin 29 Mei 2023.

Rio mengatakan, baku tembak pada hari Senin bermula ketika adanya aksi penodongan yang dilakukan oleh KKB pada warga.

Anggota KKB kemudian berusaha melarikan diri saat aparat melintasi lokasi.

Baca juga: MENGERIKAN! Meski Pimpinan KKB Papua Sudah Ditangkap, Tapi Aksi Separatis Masih Terus Terjadi

Sedangkan kontak tembak pada Jumat terjadi saat aparat berpatroli di Kampung Nogoloit.

Aparat keamanan kemudian berhasil menangkap anggota KKB berinisial MK yang diduga ikut terlibat dalam aksi pembunuhan 11 warga di Kampung Nogoloit pada September 2011.

Selain itu, aparat juga menangkap TK yang diduga menjadi simpatisan KKB.  (*)

Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved