Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik 29 Agustus 2023, Tidak Takut Akan Kegagalan dalam Membela Kebenaran

Gabriel Chanfarry Hadylaw menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan Injil Markus 16:17-29.

Editor: Agustinus Sape
YOUTUBE/KOMISI KOMSOS K. PADANG
Ilustrasi Yohanes Pembaptis yang berani membela kebenaran meskipun dia menghadapi risiko dipenggal kepalanya. Yohanes pernah menegur Herodes, “Tidak halal engkau mengambil istri saudaramu!” 

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh Gabriel Chanfarry Hadylaw, Founder of Inner Tunnel Communities through beyond Wisdom, dengan judul Tiga Cara Berani dan Tidak Takut Akan Kegagalan dalam Membela Kebenaran.

Pak Gabriel Chanfarry Hadylaw menulis Renungan Harian Katolik ini dengan merujuk bacaan Injil Markus 16:17-29.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini disediakan pula teks lengkap bacaan Selasa 29 Agustus 2023 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Stephen R. Covey dalam buku "The 7 Habits of Highly Effective People" menulis bahwa manusia perlu fokus pada lingkaran pengaruh (Cyrcle of Influence) dibandingkan lingkaran peduli (Cyrcle of Concerns).

Manusia jika mau melakukan kebaikan dalam pembela kebenaran maka manusia dapat melakukan secara awal dari lingkaran pengaruh.

Manusia dapat memulai dari diri sendiri. Kemudian seseorang dapat melangkah lebih besar kepada sesama anggota keluarga di rumah, rekan kerja di tempat kerja, kolega di berbagai komunitas dan lainnya.

Manusia dapat melakukan pembela kebenaran semakin lama semakin besar dengan memperluas lingkaran pengaruh (circle of influence) sesuai perkembangan karir seseoeang.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 29 Agustus 2023, Konspirasi Mendapatkan Kepala Yohanes Pembaptis

Ada tiga cara untuk manusia mau memperbesar lingkaran pengaruh (cyrcle of influence).

Pertama, manusia dapat fokus pada passion seseorang dalam kehidupannya.

Manusia dapat tetap konsisten jika mau melakukan sesuai passionnya dalam melaksanakan tugas sebagai pembela kebebaran.

Kedua, manusia dapat memfokuskan pada kekuatan (strength) sehingga dapat menjadi pegangan yang kuat dalam melaksanakan pembela kebenaran.

Ketiga, manusia dapat fokus pada pencapaian yang cepat (quick winning).

Manusia akan lebih bersemangat karena telah dapat melihat hasil dalam aktivitasnya walaupun hasil yang didapat masih kecil melalui quick winning.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 29 Agustus 2023, Jadilah Corong Kebenaran

Tuhan ingin manusia tetap setia dan tidak pernah takut sebagai pembela kebenaran.

Yohanes pernah menegor Herodes, "Tidak halal engkau mengambil istri saudaramu!"

Manusia mau meniru Yohanes dengan mau berani menghadapi tantangan dengan pilihan hidup dengan mau membela kebenaran.

Manusia mau melakukan pilihan dalam kehidupan untuk mau membela kebenaran yang dimulai dari diri sendiri dan keluarga.

Manusia dapat memulai dengan quick winning dari mulai hal-hal kecil. Seseorang bisa fokus pada hal yang benar yang dapat lebih diutamakan.

Manusia dapat memulai ketika belajar dan kuliah dengan tidak menyontek, mencari kerja dengan sesuai kapasitas pada perusahaan yang melakukan rekrutmen.

Manusia tetap mempunyai idealisme ketika bekerja, menjalankan usaha dan melakukan kegiatan lainnya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 28 Agustus 2023, Membangun Pikiran Positif dan Hati Nurani yang Bersih

Terima kasih Tuhan yang selalu setia meneguhkan kami dan menguatkan kami dalam kami mau tetap berani dan tidak takut akan kegagalan dalam melaksanakan tugas sebagai pembela kebenaran.

Ajarilah kami tetap setia padaMu dengan kami mau fokus pada lingkaran pengaruh kami dan mau mendapatkan hasil melalui quick winning. Amin.

Teks Lengkap Bacaan 29 Agustus 2023

BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 29 Agustus 2023.
BACAAN - Ilustrasi Alkitab Katolik. Silakan membaca teks lengkap bacaan Renungan Harian Katolik Selasa 29 Agustus 2023. (Dok. POS-KUPANG.COM)

Bacaan Pertama Yeremia 1:17-19

“Sampaikanlah kepada Yehuda segala yang Kuperintahkan kepadamu. Janganlah gentar terhadap mereka”

Bacaan dari Kitab Yeremia:

Sekali peristiwa, Tuhan berkata kepadaku, Yeremia, “Baiklah engkau bersiap! Bangkitlah dan sampaikanlah kepada umat-Ku segala yang Kuperintahkan kepadamu.

Janganlah gentar terhadap mereka, supaya jangan Aku menggentarkan engkau di depan mereka! Mengenai Aku, sungguh, pada hari ini Aku membuat engkau menjadi kota yang berkubu,

menjadi tiang besi dan menjadi tembok tembaga melawan seluruh negeri ini, menentang raja-raja Yehuda dan pemuka-pemukanya, menentang para imam dan rakyat negeri lain.

Mereka akan memerangi engkau, tetapi tidak akan mengalahkan engkau, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau, demikianlah firman Tuhan.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 71:1-2.3-4a.5-6ab.15ab.17

Refr. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu.

1. Padamu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat malu. Lepaskanlah dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!

2. Jadilah bagiku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allah, luputkanlah aku dari tangan orang fasik.

3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku.

4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bait Pengantar Injil Matius 5:10

Refr. Alleluya.

Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga.

Bacaan Injil Markus 6:17-29

“Aku mau supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis!”

Inilah Injil suci menurut Markus:

Sekali peristiwa Herodes menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di dalam penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, yakni karena Herodes telah memperisteri Herodias, isteri Filipus saudaranya.

Karena ia tahu bahwa Yohanes adalah orang yang benar dan suci; jadi ia melindunginya. Tetapi setiap kali mendengarkan Yohanes, hati Herodes selalu terombang-ambing; namun ia merasa senang juga mendengarkan dia.

Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, yakni ketika Herodes – pada hari ulang tahunnya – mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesar, para perwira dan orang-orang terkemuka di Galilea.

Pada waktu itu putri Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes serta tamu-tamunya. Maka Raja Herodes berkata kepada gadis itu, “Mintalah dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!”

Lalu Herodes bersumpah kepadanya, “Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun itu setengah dari kerajaanku!” Anak itu pergi dan menanyakan kepada ibunya, “Apa yang harus kuminta?” Jawab ibunya, “Kepala Yohanes Pembaptis!”

Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta, “Aku mau, supaya sekarang juga engkau memberikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis dalam sebuah talam!” maka sangat sedihlah hati raja! Tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya, ia tidak mau menolaknya.

Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu, dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.

Ketika murid-murid Yohanes mendengar hal itu, mereka datang dan mengambil mayatnya, lalu membaringkannya dalam kubur.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U: Terpujilah Kristus.

Renungan Harian Katolik lainnya

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved