Hary Tanoe Bersama Istri dan 5 Anak Jadi Caleg DPR RI, Jessica Bertarung di Dapil NTT

POS-KUPANG.COM, JAKARTA – Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo alias Hary Tanoe bersama istri dan lima anaknya menjadi bakal calon anggota legislatif DPR RI.

Hal ini diketahui dari Daftar Calon Sementara ( DCS ) yang diumumkan KPU, sebagaimana dikutip dari infopemilu.kpu.go.id/Pemilu/Dcs_dpr.

Mereka menyebar di beberapa daerah pemilihan (dapil).

Adapun Hary Tanoe bertarung di Dapil Banten III, sementara istrinya Liliana Tanoesoedibjo di Dapil DKI Jakarta II.

Anak sulung Hary Tanoe, Angela Tanoesoedibjo bertarung di Dapil Jawa Timur I.

Anak kedua, Valencia Tanoesoedibjo maju di Dapil DKI Jakarta III.

Baca juga: Hary Tanoe Bertemu Jokowi, Ketua Umum Perindo Tepis Jadi Menteri Kominfo

Kemudian anak ketiga Hary Tanoe, Jessica Tanoesoedibjo bertarung di Dapil NTT 2.

Anak keempat, Clarissa Tanoesoedibjo di Dapil Jawa Barat I.

Sedangkan anak bungsu Hary Tanoe, Warren Tanoesoedibjo maju di Dapil Jawa Tengah I.

Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Kuskridho Ambardi mengatakan, hal tersebut merupakan hal yang bisa dilakukan sebagai bagian dari hak individual.

“Tapi, kalau kita menempatkannya dalam tren yang lebih luas dan lebih panjang, tampaknya beberapa hal negatif menjadi terlihat,” kata Kuskridho Ambardi, melansir Kompas.com, Minggu 27 Agustus 2023.

Hal tersebut tidak lepas dari banyaknya politisi lain di tingkat nasional dan daerah yang melakukan hal serupa.

“Memfungsikan partai politik, DPR dan DPRD, dan jabatan-jabatan kepala daerah sebagai panggung keluarga,” ujarnya.

Lebih lanjut, hal tersebut juga sebagai cerminan bahwa pola rekrutmen politik di Indonesia terbagi dua, yakni jalan tol dan jalan kampung.

Baca juga: Pasca Didukung Hary Tanoe ke Pilpres 2024, Ganjar Pastikan Kunjungi Perindo di Semua Daerah

“Jalur jalan tol melalui keluarga yang hampir tanpa seleksi dan jalan kampung yang rumit melalui proses seleksi panjang,” katanya.

Pengamat politik Universitas Indonesia Cecep Hidayat menyebut akan ada politik dinasti yang terjadi jika satu keluarga terpilih menjadi anggota dewan nantinya.

“Di mana satu keluarga besar masuk ke dalam parlemen, akan menghambat proses demokrasi yang terjadi dalam parlemen,” ungkap Cecep Hidayat, Minggu 27 Agustus.

Sehingga menurutnya, hal itu memungkinkan kebijakan publik nantinya tidak terpresentasi dengan baik.

“Karena kemudian Hary Tanoe sebagai ketua umumnya, kemungkinan lebih besar keluarganya bisa menjadi anggota legislatif dengan memanfaatkan sumber daya yang ada," katanya.

Ia berharap kepada masyarakat untuk mencermati caleg yang dipilih nantinya dalam Pemilu 2024.

“Melihat latar belakang, prestasi, dan visi mereka,” ujar Cecep Hidayat. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS