Berita Kota Kupang
Kaprodi THP UKAW Kupang Bawa Siswa SMKN Raihat Kunjungi BPOM di Kupang
Lesybeth didampingi dua dosen Prodi THP, Gabriela E. Hetharia, SP., M.Sc., Mery R.B. Djoru, SP, M.Si dan juga bersama guru pendamping
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Eflin Rote
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ketua Program Studi (Kaprodi) Teknologi Hasil Pertanian (THP), Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Kristen Artha Wacana atau UKAW Kupang, Dr. Lesybeth M. Nubatonis, STP, M.Si, membawa 16 siswa praktek dari SMKN Raihat, Kabupaten Belu berkunjung ke Balai POM di Kupang, Jumat, 25/08/2023.
Lesybeth didampingi dua dosen Prodi THP, Gabriela E. Hetharia, SP., M.Sc., Mery R.B. Djoru, SP, M.Si dan juga bersama guru pendamping, Kepala Program Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian SMKN Raihat, Sipri Berek.
Dalam kunjungan tersebut, para siswa diperkenalkan dengan sistem yang ada di Balai POM di Kupang.
Baca juga: Pascasarjana UKAW Kupang Gelar Ibadah Pembukaan Semester Ganjil 2023
Kepala Sub Bagian TU Balai POM di Kupang, Maria M. W. Parera, S.Si., Apt., M.Pharm, memperkenalkan profil Balai POM di Kupang kepada para siswa sementara PFM Ahli Madya Infokom Balai POM di Kupang, Etri I. R. Banusu, S.Si., mengenalkan registrasi pangan olahan dan PFM Ahli Madya Pemeriksaan dan Sertifikasi Balai POM di Kupang, Paskalista Pati, S.Si., Apt., memperkenalkan label pangan.
"Ini siswa SMKN Raihat kebetulan tahun yang kedua mereka datang Praktek Kerja Industri di Fakultas Teknologi Pertanian Prodi Teknologi Hasil Pertanian. Nah selesai mendapatkan materi dengan praktek, kita bawa mereka sehingga mereka bisa tahu di BPOM itu seperti apa," kata Lesybeth.
"Kita juga baru tahu ternyata di BPOM layanannya sangat bagus dengan adanya kunjungan laboratorium, dengan penjelasan tentang bahan pangan itu sendiri jadi lengkap sekali sehingga dengan kita datang ke sini anak - anak bisa belajar," lanjut dia.
Baca juga: Prof Godlief Neonufa Resmi Dilantik Sebagai Rektor UKAW Kupang Periode 2023-2027
Dari BPOM ke Hypermart di situ juga ada produk segar terus ada produk jadi, ada yang disimpan dengan pendinginan, pembekuan itu juga langsung mereka lihat actionnya seperti apa
Lesybeth berharap, apa yang didapatkan para siswa selama di UKAW bisa dikembangkan ketika pulang nanti.
"Produk - produk lokal mereka, misalnya tomat itu kan kalau panen harganya murah tetapi kalau itu dibuat produk olahan harganya akan meningkat. Bukan hanya tomat saja tetapi juga ada kacang - kacangan. Mereka juga buat tempe dari beberapa jenis kacang lokal," ujar Lesybeth.
Dikatakan Lesybeth, para siswa cukup antusias dan sangat senang karena apa yang selama ini tidak terpikirkan untuk dilakukan misalnya pada buah pepaya, tomat, kacang merah, kacang nasi, kacang turis, ternyata bisa diolah untuk bisa meningkatkan nilai jual pangan lokal.
Baca juga: Pembekalan 20 PTT di UKAW Kupang, Ini Pesan Wakil Rektor
"Kemarin mereka buat manisan tomat yang bisa disimpan dalam jangka waktu yang lama. Itu juga bisa meningkatkan nilai jual dari tomat itu sendiri. Ada juga untuk pengolahan ikan, pengolahan kerupuk dengan bahan tambahan ikan cakalang, kita ajarkan juga proses pembuatan gula lempeng dengan bahan alami jadi ternyata mereka juga punya potensi lontar jadi mereka bisa membuat gula," terangnya.
Kasubag TU Balai POM di Kupang, Maria M. W. Parera mengatakan, Balai POM di Kupang sendiri sangat terbuka untuk semua lembaga pendidikan di NTT yang datang belajar terkait pengawasan obat dan makanan karena salah satu pilar pengawasan obat dan makanan adalah masyarakat.
"Ada tiga pilar pengawasan yaitu produsen, pemerintah dan masyarakat. Masyarakat yang cerdas terhadap obat dan makanan berarti dapat memilih obat dan makanan yang aman bermutu dan berkhasiat. Dengan begini juga kami senang karena kami langsung memberikan informasi kepada masyarakat," kata Maria.
Baca juga: Pembekalan 20 PTT di UKAW Kupang, Ini Pesan Wakil Rektor
"Dengan anak - anak ini belajar mereka bisa jadi produsen yang cerdas bisa jadi masyarakat yang cerdas dalam memilih obat dan makanan yang aman," tambahnya.
Maria berharap, ilmu yang sudah dibagikan bisa dikombinasikan dengan hasil praktek di UKAW sehingga para siswa ini bisa menjadi entrepreneur muda yang baik.
"Harapan kami, semua ilmu, semua sharing yang didapatkan itu berguna bagi mereka," tandasnya.
Guru pendamping, Kepala Program Keahlian Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian SMKN Raihat, Sipri Berek mengungkapkan, saat ini ada 64 siswa dari dua Program Keahlian yang melakukan praktek, namun yang berkunjung ke Balai POM hanya siswa Program Keahlian Pengolahan Hasil Pertanian sebanyak 16 orang.
Mereka melakukan praktek kerja industri di UKAW selama dua bulan terhitung 1 Juli hingga 1 September mendatang.
Sipri menjelaskan, komoditas yang paling banyak di daerah mereka adalah cabai dan tomat. Dengan sistem pembelajaran 30 persen teori dan 70 persen, para siswa tentunya lebih banyak berkutat di ruang praktek namun tetap membutuhkan praktek kerja industri untuk mengembangkan pengetahuan mereka.
Baca juga: Manfaatkan Potensi Lokal, Mahasiswa KBPM UKAW Gandeng Ibu-ibu Camplong Olah Keripik Gedebog Pisang
SMKN Raihat sendiri saat ini memiliki empat Program Keahlian yakni Pertanian, Peternakan, TKJ dan Pengolahan Hasil Pertanian.
"Hasil dari Program Keahlian Pertanian bisa diover ke Pengolahan untuk mengolah, dari Peternakan juga sama. Contohnya ayam, dari Peternakan hanya bisa piara, nanti yang olah itu di Pengolahan," jelasnya .
"Untuk SMK mereka ini angkatan terakhir yang kurikulum K13 nanti tahun depan itu sudah Kurikulum Merdeka, itu sudah enam bulan prakteknya," ungkap Sipri.
Kedepan, Sipri berharap, dengan lama praktek enam bulan pada Kurikulum Merdeka, para siswa bisa dibantu oleh pihak lain dari segi pembiayaan selama praktek sehingga tidak terlalu membebani orang tua saat anaknya praktek seperti ini.
Baca juga: Rektor Unwira Sampaikan Proficiat Terpilihnya Prof Godlief Jadi Rektor UKAW Kupang
Salah satu siswi, Sonita Da Silva mengatakan, dirinya mendapatkan banyak hal selama praktek di UKAW Kupang.
"Kami dapat banyak hal, seperti kami bisa mengolah jagung menjadi kerupuk jagung, tomat bisa kami buat jadi manisan tomat, minuman herbal dari rempah - rempah dan kami bisa buat tempe dari berbagai jenis kacang, buat nugget dan susu dari kacang - kacangan," ujar Sonita.
Dia merasa senang dan bangga bisa belajar langsung di Balai POM di Kupang.
Siswi kelas XII ini pun bertekad akan langsung membuat manisan tomat setelah kembali dari UKAW. Dia sendiri memilih Program Keahlian ini karena suka mengolah pangan lokal namun pengetahuannya masih terbatas sehingga perlu belajar lagi.
Menurut dia, kegiatan praktek ini sangat membantu karena dia bisa mendapat hal baru yang tidak didapatkan sebelumnya. (uzu)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lain di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.