Berita NTT

Dukung Penataan Kawasan Wisata Religi di Belu, Disparekraf NTT: Perlu Ada Kerja Kolaboratif

Untuk akomodasi yaitu dalam hal, masyarakat punya kemampuan untuk mengembangkan sesuatu misalnya homestay atau rumah-rumah penginapan

Penulis: Elisabeth Eklesia Mei | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/EKLESIA MEI
KABID - Kepala Bidang Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disparekraf NTT, Johny Rohi  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Eklesia Mei

POS-KUPANG.COM, KUPANG -  Dalam mendukung penataan kawasan wisata religi Patung Bunda Maria di Belu, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT menyebut perlu adanya kerja kolaboratif dari berbagai pihak.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Industri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Disparekraf NTT, Johny Rohi saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Selasa 22 Agustus 2023.

Johny Rohi mengatakan, destinasi Wisata Religi Patung Bunda Maria di Belu merupakan daya tarik yang ada di Kabupaten Belu. Dimana, Pemerintah Pusat memberikan dukungan dengan memberikan dana alokasi khusus (DAK) baik Fisik maupun non fisik.

"Belu sebagai destinasi perbatasan. Isu perbatasan sangat kuat karena sebagai gerbang masuk dari NKRI. Pemerintah Pusat memberikan intervensi bagi upaya-upaya daya tarik yang ada di sana. Memang belum maksimal, tetapi semua aspek  harus bergerak dan semua sektor harus terlibat secara sinergi dan simultan," kata Johny Rohi.

Baca juga: 12 Anggota DPR Asal NTT Kembali Jadi Caleg, 2 Orang Sudah Menjabat 4 Periode, Herman Hery Absen

Johny Rohi mengatakan, dari aspek destinasi dikenal 5 A yaitu accessibility, accomodation, attraction, awarness dan amenities yang sangat penting sebagai konsep untuk mengembangkan kawasan wisata.

"Ketika membangun destinasi itu, konsepnya ada lima A yaitu Atraksi atau daya tarik yang sudah ada didukung oleh aksesibilitas yang baik. Untuk Amenitas atau orang mencari sesuatu di tempat tersebut, misalnya makan/ minum. Semua itu perlu ada sehingga adanya transaksi," tuturnya.

"Untuk akomodasi yaitu dalam hal, masyarakat punya kemampuan untuk mengembangkan sesuatu misalnya homestay atau rumah-rumah penginapan. Yang terakhir, awarness atau kesadaran masyarakat yang perlu didorong, karena peran serta masyarakat dalam pembangunan pariwisata juga penting," tambahnya.

Johny juga menyebutkan, terdapat 7 unsur yang wajib ada untuk mengundang daya tarik para wisatawan yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah dan kenangan.

"Tujuh unsur ini masyarakat harus memberi kontribusi. Karena, kalau di tempatnya tidak aman, maka orang yang berkunjung tidak tenang. Sehingga, peran serta masyarakat dan pemerintah itu sangat penting," ujarnya.

Terkait dengan pengawasan-pengawasan yang dilakukan di kawasan pariwisata agar terhindar dari adanya tindak pidana, Johny Rohi mengatakan, perlu adanya peran banyak pihak sesuai kewenangan yang ada. Tidak saja aparat penegak hukum yang bekerja, tetapi komunitas sosial dan peran masyarakat juga sangat penting.

"Kami punya kelompok sadar wisata yang bertugas untuk menyadarkan peran masyarakat dalam mendorong perkembangan pariwisata, penegak hukum, tentara, pihak gereja juga dalam meminimalisir tindak pidana apalagi TPPO. Karena ini suatu hal yg sangat mengganggu kehidupan mayarakat di daerah," ungkapnya.

Baca juga: 12 Anggota DPR Asal NTT Kembali Jadi Caleg, 2 Orang Sudah Menjabat 4 Periode, Herman Hery Absen

Bagusnya, lanjut Johny, Pemerintah Daerah Kabupaten Belu sudah melakukan komunikasi secara baik dengan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat. Sehingga pariwisata di perbatasan menjadi kekuatan utama.

"Konsep kita di pariwisata berkelanjutan harus didorong, sehingga aspek-aspek kelestarian lingkungan dan kehidupan sosial di sana juga tidak terganggu dan ekonomi juga baik. Tiga aspek itu yang menjadi fokus utama mengembangkan pariwisata secara berkelanjutan. Itu harus terjaga dengan baik," tutupnya. (cr20)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved