KKB Papua

Hadapi Gerakan Separatis KKB Papua, Ketua MPR Bamsoet: Utamakan Pendekatan Budaya dan Kesejahteraan

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo menggarisbawahi perlunya penerapan pendekatan budaya dan kesejahteraan menyikapi KKB Papua

Editor: Agustinus Sape
Youtube/kompas tv
Ketua Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia (MPR RI), Bambang Soesatyo saat menyampaikan pidatonya pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Kompleks Parlemen Jakarta, Rabu 16 Agustus 2023. 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Bambang Soesatyo menggarisbawahi perlunya penerapan pendekatan budaya dan kesejahteraan untuk menyikapi isu gerakan separatis oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

“Penyelesaian masalah KKB harus dilakukan secara komprehensif, (dan) selain melalui tindakan tegas dan terukur oleh aparat keamanan (TNI/Polri), (harus) juga (dilakukan) dengan mengedepankan pendekatan budaya dan kesejahteraan,” tegasnya.

Hal itu disampaikan Soesatyo saat menyampaikan pidatonya pada Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Kompleks Parlemen Jakarta, Rabu 16 Agustus 2023.

Menurut Ketua MPR tersebut, Indonesia saat ini masih dihadapkan pada isu perlawanan KKB di Papua. Untuk itu, penyelesaian separatisme dan persoalan KKB harus dilakukan secara komprehensif.

Dia juga mendesak pemerintah menindak tegas pihak yang menyalahgunakan dana otsus Papua.

“Yang tidak kalah pentingnya adalah harus ada tindakan tegas terhadap penyelewengan dana otsus yang tidak tepat sasaran dan merugikan kepentingan masyarakat Papua,” tegasnya.

Baca juga: Negosiasi Buntu: Tarian Tali Pengikat untuk Membebaskan Pilot Susi Air Kiwi yang Disandera KKB Papua

Lebih lanjut, ia mencatat bahwa Indonesia saat ini menghadapi ancaman keamanan non-tradisional, seperti terorisme, perubahan iklim, dan perang dunia maya, yang menjadi fokus utama dalam dinamika geopolitik.

Dalam sambutannya, beliau juga menyoroti bahwa dinamika geopolitik dunia mengalami perubahan yang signifikan dalam dua dekade terakhir.

Soesatyo mencatat, pada tataran persaingan global, terjadi pergeseran perimbangan kekuatan di arena geopolitik dan perluasan pengaruh ekonomi dan militer beberapa negara.

“Di sisi lain, aliansi dan kemitraan geopolitik juga mengalami perubahan,” ujarnya.

Soesatyo lebih lanjut mengatakan bahwa pada tingkat persaingan regional, di berbagai wilayah geopolitik, telah terjadi peningkatan persaingan antar negara untuk mempengaruhi dan mengamankan kepentingannya sendiri, yang mencerminkan persaingan politik dan ekonomi yang kompleks.

Apalagi, perkembangan teknologi komunikasi dan transformasi digital telah memungkinkan interaksi antarnegara semakin intensif, baik dalam bidang politik, ekonomi, maupun sosial. Teknologi juga memberikan latar belakang baru bagi konflik dan kompetisi.

Baca juga: Serang Pos Keamanan di Puncak Jaya, Tiga Anggota KKB Papua Ditembak Prajurit TNI, Begini Kejadiannya

Lebih lanjut, ia mencatat bahwa dalam 20 tahun terakhir, telah terjadi peningkatan signifikan dalam kecanggihan teknologi keamanan dan militer serta kemajuan perkembangan perang siber yang memberikan keunggulan taktis dalam perang.

Untuk diketahui, hingga saat ini aparat TNI-Polri sedang menghadapi KKB Papua dalam kasus penyanderaan pilot Susi Air Philip Mehrtens, yang sudah lebih dari enam bulan.

Berbagai pendekatan sudah diupayakan namun KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya belum juga mau melepas sandera berkewarganegaraan Selandia Baru tersebut.

Panglima TNI Laksamana Yudo Margono hingga saat ini masih konsisten dengan keputusannya untuk menyelamatkan pilot Susi Air tersebut.

Laksamana Yudo Mergono menghindari jatuhnya korban baik dari pihaknya maupun masyarakat dalam upaya pembebasan itu.

Panglima TNI mengatakan bahwa pihaknnya masih mengutamakan pendekatan persuasif melalui tokoh-tokoh setempat.

Pendekatan itu dikatakan Laksamana Yudo baik dari kepala daerah maupun masyarakat setempat.

"Ya kita tetap tadi ya mengutamakan dengan Bupati Nduga yang baru ini, Pj Bupati Nduga yang baru dan tokoh masyarakat setempat," kata Yudo di Mako Paspampres Jakarta pada Senin 7 Agustus 2023.

Dia juga menegaskan bahwa dalam membebaskan pilot itu pihaknya menggunakan jalur kemanusiaan.

Sehingga nantinya tidak ada korban jiwa dalam pembebasan tersebut.

"Ya karena di sana mereka bersama dengan penduduk tentunya juga kita gunakan cara kemanusiaan supaya tidak timbul korban, baik di pihak kita maupun masyarakat," sambung dia.

Kondisi terkini Philip Mehrtens

Ditanya bagaimana kondisi Phillip terkini, Laksamana Yudo Margono mengatakan masih terlihat aman berdasarkan pemberitaan media massa.

"Kemarin kan rekan-rekan media yang munculkan itu masih aman-aman saja. Iya kan? Saya kira malah rekan-rekan media yang lebih tahu. Karena kan lebih tahu tentang yang dimunculkan di media. Seperti itu lah," kata dia.

Kondisi terkini pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merhtens yang disandera KKB Papua sejak empat bulan lalu dalam keadaan sehat.

Meski disebut dalam keadaan sehat, pilot asal Selandia Baru itu dikabarkan mengalami kejenuhan atau stress.

Kabar tersebut disampaikan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen Izak Pangemanan di Jayapura, Kamis (20/7/2023) lalu.

Kondisi pilot Susi Air itu dikatakannya berdasarkan analisis video dan foto yang dikeluarkan KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.

"Ini dibuktikan dengan foto-foto yang beredar di mana, sang pilot tampak sehat, pakaiannya juga ganti-ganti dan rapi," ujarnya.

Meski secara fisik Kapten Philips terlihat dalam keadaan baik, namun Izak juga menganggap ada kejenuhan yang sudah dirasakan sang pilot.

"Dari matanya kelihatan dia jenuh," cetus dia.

Menurut Izak, keadaan sang pilot tidak lepas dari perlakuan yang diberi Egianus Kogoya sebagai pelaku penyanderaan.

"Egianus menjaganya dengan baik, sehingga tampak sehat," kata Izak.

Untuk diketahui, sudah lima bulan lebih KKB menyandera Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens sejak 7 Februari 2023.

Upaya pembebasan Philip bahkan mendapatkan perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Dari matanya kelihatan dia jenuh," cetus dia.

Menurut Izak, keadaan sang pilot tidak lepas dari perlakuan yang diberi Egianus Kogoya sebagai pelaku penyanderaan.

"Egianus menjaganya dengan baik, sehingga tampak sehat," kata Izak.

(antaranews.com/tribunjambi.com)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved