KKB Papua
Bendera Bintang Kejora Berkibar di Vanuatu: Kami Dukung Papua Merdeka
Bendera bintang kejora berkibar di Vanuatu. Bendera yang identik dengan Papua itu berkibar-kibar sebagaimana sebuah video yang kini viral di medsos.
Penulis: Frans Krowin | Editor: Frans Krowin
POS-KUPANG.COM – Bendera Bintang Kejora berkibar di Vanuatu. Bendera yang identik dengan Papua tersebut berkibar-kibar sebagaimana sebuah video yang kini viral di media sosial.
Dalam video berdurasi pendek tersebut, Bendera Bintang Kejora itu terlihat berkibar-kibar di tiup angin kencang. Di sekitar tempat itu, ada sejumlah orang sedang berkumpul sambil memegang bendera Papua itu.
Dari narasi di video viral tersebut terucap bahwa pengibaran bendera bintang kejora itu sebagai upaya mendapatkan dukungan dunia agar Papua mendapatkan kesempatan untuk menentukan nasibnya sendiri.
Pengibaran bendera itu juga sebagai wujud dari solidaritas Vanuatu terhadap perjuangan yang sedang dilakukan masyarakat Papua.
Pengibaran bendera bintang kejora tersebut dilakukan segelintir warga yang berada di Vanuatu. Bendera itu dikibarkan persis di samping bendera Vanuatu.
Untuk diketahui, Vanuatu merupakan salah satu negara yang secara diam-diam terus mendorong agar Papua mendapatkan kesempatan menentukan nasibnya sendiri.
Sementara di Papua, warga yang terhimpun dalam Kelompok Kriminal Bersenjata atau biasa disebut KKB Papua, terus melancarkan aksinya.
Baca juga: Dulu Kampung Goliat Tabuni Ini Jadi Markas KKB Papua, Tapi Sekarang Semua Sudah Berubah
Komplotan tersebut hingga kini masih terus melakukan tindakan kejam dengan menyerang prajurit TNI Polri yang sedang bertugas di Papua.
Selain itu, KKB Papua juga kerap melakukan aksi-aksi pembakaran fasilitas umum yang dibangun pemerintah. Mereka juga membakar sekolah, pasar, bahkan tempat-tempat pelayanan kesehatan.

Tak jarang pula KKB Papua menyerang warga sipil yang dinilai tak sejalan dengan perjuangannya. Bahkan menyerang secara sadis tukang ojek, pedagang, bidan, perawat, guru, para pekerja proyek, karyawan kantor dan lainnya.
Satu hal yang menggemparkan dunia, adalah KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya menyandera pilot Susi Air berkewarganegaraan Selandia Baru, Philips Mark Merthens.
Pilot tersebut sudah disandera sejak 7 Februari 2023 dan sampai saat ini belum dibebaskan. Korban penyanderaan itu terus dibawa Egianus Kogoya kemana pun ia bergerak.
Kondisi inilah yang menyulitkan aparat TNI Polri untuk melakukan pembebasan pilot tersebut. Pasalnya, sampai saat ini belum diketahui secara pasti di mana pilot itu berada.
Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono menyebutkan bahwa upaya pembebasan itu tidak akan dilakukan dengan cara-cara militer. Karena hal itu hanya akan menimbulkan efek terhadap warga sipil.
Oleh karena itu, katanya, solusi yang paling tepat adalah melakukan negosiasi. Upaya itu ditempuh dengan melibatkan para pihak yang berkompeten, seperti keluarga Egianus Kogoya, para rohaniawan, juga pemerintah setempat.
Negosiasi pembebasan pilot Susi Air, kata Panglima TNI, hingga kini masih terus dilakukan. Pihaknya berharap agar semua usaha tersebut, mendatangkan hasil sebagaimana yang diharapkan.
Untuk diketahui, hingga pertengahan Agustus 2023 ini, pilot Susi Air, Philips Mark Merthens masih disandera KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya.
Baca juga: Warga Tumpah Ruah di Mulia-Puncak Jaya, Bukan Gegara KKB Papua, Tetapi Karena Aksi Ini
Dengan demikian sudah lebih dari enam bulan pilot itu ditawan. Dan, belum diketahui secara pasti, sampai kapan penyanderaan itu dilakukan.
Penyanderaan itu merupakan bagian dari upaya KKB Papua untuk menekan Indonesia agar segera memberikan kesempatan agar Papua menentukan nasibnya sendiri. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.